Piala Dunia U20 2023

Jelang Piala Dunia U20, Ditpamobvit Polri Gelar Asesmen Kedua Untuk Stadion I Wayan Dipta Gianyar

Jelang Piala Dunia U20 2023, Ditpamobvit Polri gelar asesmen kedua untuk Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

|
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Suasana pelaksanaan risk assessment stadion FIFA U-20 World Cup 2023 di GBK Arena, Jakarta. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menggelar asesmen terhadap Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada 2 Maret 2023 sampai dengan 3 Maret 2023.

Selain menggelar asesmen terhadap Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Polri juga melakukan asesmen terhadap 4 stadion lainnya yang juga terpilih menjadi venue pertandingan grup Piala Dunia U20 2023.

4 stadion tersebut yakni Stadion Jakabaring Palembang, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Sementara itu, main venue Piala Dunia U20 akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

 

Risk Assessment terhadap Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, belangsung di GBK Arena, Jakarta yang dilakukan oleh Tim Auditor Ditpamobvit Korsabhara Baharkam Polri dan Ditpamobvit Polda Bali dengan anggota tim Dirpamobvit Polda Bali Kombes Pol. Harri S. Nugroho, Kombes Pol. Made Darmadi Giri, AKBP. Hendrik Purwono dan Mangasa Ritonga.

Selain itu, hadir pula Venue Manajer Bali United, perwakilan Dinas PUPR Gianyar dan perwakilan Dinas Kesehatan Gianyar.

Dengan dilaksanakannya Risk Assessment kedua tersebut, Stadion Kapten I Wayan Dipta diharapkan semakin siap untuk menjadi tuan rumah pertandingan grup Piala Dunia U20.

Kesiapan tersebut diantaranya dari sisi pertandingan, infrastruktur, kesehatan dan keamanan.

Baca juga: 6 Stadion Disiapkan Jadi Venue Piala Dunia U20 2023 Indonesia, Salah Satunya Stadion Dipta Gianyar

Keseriusan Polri dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan soal manajemen pengamanan stadion telah ditunjukkannya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo datangkan Mike Hardy, seorang Profesor dari Coventry University, England pada Januari 2023 lalu.

Mike Hardy yang juga terlibat dalam manajemen pelaksanaan Piala Dunia Tahun 2022 di Qatar itu didatangkan guna menjadi mentor dalam kursus manajemen pengamanan stadion.

Tak hanya diikuti oleh personel Polri, kursus yang telah berlangsung selama 9 hari tersebut juga diikuti oleh seluruh pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi sepak bola.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kursus digelar sebagai komitmen nyata Polri dalam meningkatkan kualitas pengamanan pertandingan sepak bola di Indonesia.

“Sembilan hari telah melakukan kegiatan pelatihan manajemen stadion untuk persiapan pengamanan bola.”

“Jadi sebagaimana komitmen Polri bahwa Polri akan terus melaksanakan peningkatan kualitas dari pengamanan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kompetisi besar khususnya sepak bola," ujarnya saat penutupan kursus di Gedung Rupatama Polri, Jakarta pada Rabu 1 Februari 2023.

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo berpandangan, Indonesia memiliki banyak sumber daya di bidang sepak bola.

Seperti misalnya para pemain yang berbakat, hingga jumlah supporter yang besar.

Sehingga diperlukan pengelolaan yang baik guna meningkatkan prestasi di dunia sepak bola dan dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Tentunya ini menjadi sangat penting karena Indonesia memiliki talent yang luar biasa, penonton yang sangat besar dan ini apabila bisa dikelola dengan baik semuanya akan bisa menumbuhkan pemain yang bisa akan berkompetisi dengan baik.”

“Dan harapan kita, kita bisa mewujudkan kompetisi sepak bola yang lebih berkualitas dan tentunya bisa membawa harum nama Indonesia di tingkat internasional,” ucap Kapolri.

 

Selain mendatangkan pengajar langsung dari Inggris, komitmen Polri dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan sepak bola di Indonesia juga dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga.

Perpol Nomor 10 Tahun 2022 tersebut diantaranya mengatur soal pemberdayaan personel dan analisa risiko di stadion.

Seperti misalnya pengaturan kapasitas, pintu keluar dan masuk, hingga kesiapan fasilitas kesehatan.

“Sehingga di situ kemudian bisa ditentukan dengan kapasitas yang ada dan pintu-pintu keluar, pintu masuk, exit, kemudian bagaimana kesiapan kesehatan yang ada, semuanya menjadi satu kesatuan," jelasnya sebagaimana siaran pers Humas Polda Bali pada Rabu 1 Februari 2023.

Bahkan, Perpol Nomor 10 Tahun 2022 itu telah diterapkan dalam pertandingan Piala AFF dan Liga I. 

Dengan berakhirnya kursus manajemen pengamanan sepak bola pada Rabu 1 Februari 2023 tersebut, mantan Kabareskrim Polri itu berharap, para peserta kursus tersebut dapat menyerap seluruh ilmu dan pengatuhan manajemen sepak bola sebagaimana standar FIFA. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved