Piala Dunia U20

Ganjar Pranowo Dinilai Tak Paham Konteks dan Gimik Politik Soal Piala Dunia U20, Coreng Pemerintah

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dinilai tak paham soal konteks dan diduga gimik politik soal Piala Dunia U20 yang batal dilaksanakan di Indonesia

KOMPAS.com/ KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 PDIP di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). Ganjar Pranowo Dinilai Tak Paham Konteks dan Gimik Politik Soal Piala Dunia U20, Coreng Pemerintah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dinilai tak paham soal konteks dan diduga gimik politik soal Piala Dunia U20 yang batal dilaksanakan di Indonesia.

Ganjar Pranowo juga dinilai memainkan politik atas sikapnya yang menolak keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U20 yang menyebabkan FIFA mencabut status tuan rumah untuk Indonesia.

Hal ini diungkapkan langsung oleh kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Baca juga: Timnas Indonesia Dicoret, Argentina Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Presiden FIFA: Terima Kasih

Dilansir dari Kompas.com pada Jumat 31 Maret 2023, Ahmad Khoirul Umam menjelaskan kalau ada pihak-pihak yang mencoba bermain politik untuk mendapatkan poin politik dalam rencana penyelenggaraan Piala Dunia U20 ini.

"Ganjar Pranowo tampak tidak paham konteks dan lebih memilih bermain gimik," kata Ahmad Khoirul Umam pada Jumat 31 Maret 2023.

"Tampaknya memang ada pihak-pihak yang mencoba bermain politik untuk mendapatkan poin politik dalam rencana penyelenggaraan Piala Dunia U20 ini," tuturnya.

Menurut Umam, Ganjar seolah ingin mencitrakan diri sebagai loyalis PDI-P yang tunduk terhadap ajaran Soekarnoisme.

Selain itu, dengan menolak kepesertaan Timnas Israel, Ganjar seakan hendak menunjukkan bahwa dirinya peduli terhadap perjuangan dan isu kemanusiaan Palestina.

Harapannya, Piala Dunia U20 2023 tetap berjalan di Indonesia, tetapi Timnas Israel dikeluarkan dari kepesertaan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Baca juga: Indostrategic: Sikap Jokowi ke Ganjar Pranowo Dinilai Akan Berubah, Dukungan Bergeser ke Prabowo

Namun, ekspektasi tersebut tak sesuai realita. Ujungnya, FIFA justru membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

"Bukan hanya mencoreng dan menampar wajah pemerintahan Jokowi, pilihan sikap Ganjar justru berpeluang dicap sebagai pemimpin gimik yang tidak paham konteks strategis dari kebijakan pemerintah Jokowi itu sendiri," ujar Umam.

Umam pun menduga, elektabilitas Ganjar sebagai sosok yang digadang-gadang menjadi calon presiden (capres) terkuat bakal tergerus imbas persoalan ini.

Sebab, oleh publik, orang nomor satu di Jawa Tengah itu dianggap menjadi salah satu penyebab batalnya Indonesia jadi penyelenggara ajang olahraga bergengsi tersebut.

"Mencermati respons kemarahan netizen terhadap Ganjar pasca kegagalan Piala Dunia U20 ini, ada kemungkinan elektabilitas Ganjar terkoreksi atau mengalami penurunan, terutama dari segmen kelompok pemilih muda dan penggemar sepak bola nasional," katanya.

Ke depan, lanjut Umam, Ganjar harus berpikir keras untuk meredam kegaduhan yang kini menyeret namanya jika ingin elektabilitasnya tetap moncer.

"Semoga kenaifan dan keteledoran dari gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20 ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi dunia olahraga dan perpolitikan ke depan," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Baca juga: FIFA Beri Tanggapan Terkait Surat Pengajuan Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023 dari Argentina

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers di Lapangan Banteng, Jakarta
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers di Lapangan Banteng, Jakarta (Kompas.com/Ardito Ramadhan D)

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengaku partainya menyayangkan dan bersedih karena FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

PDI-P, ucap Hasto, tidak pernah menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Adapun PDI-P tengah menjadi sorotan setelah dua kadernya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster menolak tim nasional Israel berlaga di daerah kepemimpinannya dalam perhelatan Piala Dunia U-20.

"Apa yang kami sampaikan adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis 30 Maret 2023.

Hasto mengatakan, sikap yang diambil PDI-P itu bukan tiba-tiba.

PDI-P berdalih tindakan memboikot serupa juga pernah dilakukan oleh FIFA kala mencoret Rusia dalam Piala Dunia Qatar akibat konflik dengan Ukraina.

"Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya," imbuh Hasto.

Hasto menegaskan, PDI-P memiliki landasan kuat menolak kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia jika digelar di Indonesia. Landasan kuat itu bahkan disebut merujuk konstitusi dan juga sejarah.

"Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat," tutur dia.

"Untuk diingat, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel," sambung Hasto.

Lebih jauh, Hasto menyatakan partainya sudah berkomunikasi dengan pemerintah sejak Israel dinyatakan lolos menjadi peserta Piala Dunia U-20 oleh FIFA.

Kata dia, PDI-P melihat potensi kerentanan politik dan sosial jika Israel tetap bertanding di Indonesia.

"Sejak bulan Agustus 2022, kami bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan beberapa bulan kemudian dengan Menteri Sekretaris Negara," beber Hasto.

"Sikap kami muncul setelah Israel dipastikan lolos kualifikasi," kata dia lagi.

Komunikasi itu diharapkan pemerintah bisa mencari solusi yang terbaik untuk Piala Dunia di Indonesia.

Salah satu solusi yang ditawarkan, misalnya, memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat.

"Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," ujar Hasto.

Penilaian dari Indostrategic ini tentu bisa membuat elektabilitas Ganjar Pranowo berkurang dan bisa membuat dukungan mengalir ke salah satu calon yang sudah pasti seperti Prabowo Subianto atau Anies Baswedan. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ganjar Dinilai Mainkan Gimik, Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U20 buat Cari Keuntungan Politik

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved