Destinasi Wisata Bali

Destinasi Wisata Bali, Gates of Heaven Lempuyang, Berawal dari Coba-coba

Destinasi Wisata Bali, Pura Lempuyang Luhur, inovasi foto seperti di atas air

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani
Para wisatawan yang sedang mengantre mengambil gambar di Gates of Heaven, Pura Penataran Agung Lempuyang - Awalnya Coba-coba, Inovasi Foto di Gates of Heaven Lempuyang Buat Wisatawan Rela Mengantre 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Pura Lempuyang Luhur sempat viral dengan inovasi fotonya seperti di atas air.

Foto tersebut diambil tepatnya diantara gapura atau candi bentar Pura Penataran Agung Lempuyang.

Menurut cerita Ketut Murdanayasa, staf Sekaha Pemandu Wisata Bhadra Karma Lempuyang, awalnya itu diambil oleh seorang temannya, Komang Carma.

Saat selesai hujan, biasanya akan banyak genangan air di sekitar pura karena kondisi pura masih beralaskan tanah dan belum dipaving seperti yang dilihat saat ini.

Baca juga: Pura Pucak Mangu, Bangkitnya Pendiri Kerajaan Mengwi dari Kekalahan Perang, Pertapaan di 2.096 Mdpl

Komang Carma pun mencoba mengambil gambar dengan genangan air itu, sehingga memantulkan bayangan di air.

Foto itu menurut kami sangat bagus dan mereka kaget karena foto yang diambil viral di media sosial.

“Pada saat lihat gambarnya itu bagus dan menurut saya itu juga merupakan inovasi dalam pengambilan gambar. Saat foto di atas genangan air itu viral, kami cukup kaget dan membuat tamu yang berkunjung ke pura lebih banyak dari tahun tahun sebelumnya,” kata Ketut Murdanayasa.

Setelah itu, kebetulan ada seorang wisatawan asing yang membawa sebuah kaca hitam khusus untuk mengambil gambar dengan kamera dan ditawarkan ke Carma.

Saat dicoba, ternyata hasilnya sangat bagus dan kaca itu masih digunakan sampai sekarang untuk mengambil gambar.

Sebelumnya, kunjungan wisatawan ke areal ini hanya menggunakan donasi yang dimintakan sebelum masuk wilayah pura.

Para wisatawan yang sedang mengantre mengambil gambar di Gates of Heaven, Pura Penataran Agung Lempuyang - Awalnya Coba-coba, Inovasi Foto di Gates of Heaven Lempuyang Buat Wisatawan Rela Mengantre
Para wisatawan yang sedang mengantre mengambil gambar di Gates of Heaven, Pura Penataran Agung Lempuyang - Awalnya Coba-coba, Inovasi Foto di Gates of Heaven Lempuyang Buat Wisatawan Rela Mengantre (Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani)

Lelaki yang akrab disapa Murda ini mengatakan, pemberian donasi juga dibarengi dengan penyediaan sarung dan selendang untuk wisatawan yang saat itu dikenakan tarif.

Namun sayangnya, sistem ini mengundang komplain wisatawan karena dinilai masih amburadul.

Seiring berjalanannya waktu, pemandu wisata membuat sistem tiket sekaligus nomor antrian mengambil gambar.

Sistem ini dinilai lebih rapi dan efektif, sehingga para tamu menjadi lebih senang dan nyaman.

Pembayarannya pun cukup sekali saja dan tidak ada pungutan biaya lain-lainnya.

“Untuk biaya masuk ke kawasan luar pura, wisawatan asing dikenakan tarif Rp 55.000 dan wisawatan domestik dikenakan Rp 30.000. Untuk foto kita tidak menarik biaya lagi, tetapi biasanya para tamu memberikan kami tipping,” jelas Murda.

Sebanyak 150 orang pemuda-pemudi desa tergabung dalam Sekaha Pemandu Wisata Bhadra Karma Lempuyang.

Mereka bertugas sesuai shift yang dijadwalkan yaitu shift pagi dan shift siang.

Setiap shift mempekerjakan 15 orang, sehingga setiap hari ada 30 orang yang bekerja.

Murda memiliki beberapa saran kepada wisatawan agar bisa lebih nyaman saat berwisata.

Sebagai tips, Murda menyarankan agar para wisatawan datang lebih awal sekitar pukul 05.00 Wita agar sudah membeli tiket.

Mereka yang membeli tiket sebelum 06.00 Wita dipastikan sudah bisa mendapatkan nomor urut yang lebih awal, sehingga tidak perlu lama mengantre.

Para tamu akan menaiki shuttle bus dari parkiran dan membayar sewa Rp 45.000/orang untuk perjalanan pergi dan pulang.

Selain karena tempat parkir di atas yang kecil, penggunaan shuttle bus sendiri lebih aman karena jalanan yang cukup terjal.

Sementara untuk pemandangan, Murda menuturkan hal ini bergantung pada cuaca di lokasi pura.

“Areal pura ini kan berada di ketinggian, kadang-kadang berkabut dan membuat pemandangan gunung tidak terlihat. Waktu terbaik sih biasanya di pagi hari, tetapi tidak menutup kemungkinan saat cuaca mendukung hingga sore pun gunung masih terlihat jelas,” ujarnya.

Pengambilan gambar akan dilakukan oleh petugas dengan menggunakan kamera tamu.

Sebagai pemandu wisata, Murda dan kawan-kawan terus berinovasi, salah satunya dengan membuat spot foto baru.

Para wisatawan yang sedang mengantre mengambil gambar di Gates of Heaven, Pura Penataran Agung Lempuyang - Awalnya Coba-coba, Inovasi Foto di Gates of Heaven Lempuyang Buat Wisatawan Rela Mengantre
Para wisatawan yang sedang mengantre mengambil gambar di Gates of Heaven, Pura Penataran Agung Lempuyang - Awalnya Coba-coba, Inovasi Foto di Gates of Heaven Lempuyang Buat Wisatawan Rela Mengantre (Tribun Bali/Putu Yunia Andriyani)

Mereka kerap menerima keluhan dari wisatawan karena hanya memiliki satu spot foto dan sehingga mereka memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengambil gambar di candi.

Fasilitas di areal pura juga sudah ditunjang dengan tempat istirahat di sisi kanan dan kiri candi yang juga disebut “Gates of Heaven” ini.

Ke depannya, jika sudah tamu semakin ramai dan memiliki dana yang cukup, pihaknya akan menyediakan minum untuk para tamu.

Kebutuhan pokok lainnya adalah keberadaan toilet yang juga sudah disediakan di bawah pura dan para tamu juga bisa menggunakan toilet yang disediakan di rumah warga di sepanjang jalan.

Murda berharap ke depannya areal wisata ini semakin ramai dikunjungi para wisatawan.

Ia juga berharap para wisatawan bisa saling menghargai dengan umat yang akan bersembahyang. (yun)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved