Destinasi Wisata Bali
Kunjungan di Objek Wisata Sangeh Meningkat Drastis Saat Libur Lebaran, Perhari Capai 500-600 Orang
Kunjungan di objek wisata Sangeh meningkat drastis saat libur lebaran, perhari capai 500-600 orang.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Objek Wisata Alas Pala Sangeh masih menjadi primadona di tengah berkembangnya tempat wisata baru di Bali.
Bahkan pada libur lebaran tahun 2023 ini, jumlah kunjungan mengalami peningkatan dari hari biasanya.
Bahkan dari pantauan Tribun Bali pada Senin 24 April 2023 siang, sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara banyak mendatangi objek wisata yang identik dengan hewan kera tersebut.
Bahkan tidak sedikit wisatawan yang datang menggunakan mobil travel untuk mengelilingi hutan Alas Pala.
Beberapa pengunjung terlihat mengabadikan momen bersama kera.
Bahkan ada wisatawan yang sengaja bermain bersama kera dengan memberikannya makan.
Pengelola objek wisata Sangeh Made Mohon yang ditemui di Objek Wisata Sangeh mengatakan jumlah kunjungan tersebut sangat membantu untuk oprasional di Objek Wisata Sangeh.
Pasalnya dengan banyaknya jumlah kunjungan bisa digunakan untuk membeli pakan monyet.
"Setidaknya bisa menekan biaya pakan monyet yang ada di objek wisata sangeh. Mengingat sepi ramainya pengunjung, kita tetap mengeluarkan biaya untuk pembelian pakan," katanya.
Baca juga: Destinasi Wisata Bali: Indahnya Pantai Goa Lawah di Klungkung, Cocok Untuk Lepas Lelah Perjalanan
Made Mohon mengakui, objek wisata sangeh masih menjadi primadona untuk wisatawan saat hari raya.
Bahkan kali ini banyak wisatawan mancanegara khususnya Eropa yang datang ke objek wisata Sangeh.
"Sekarang wisatawan Eropa rata-rata 150 orang perhari ke sini (Objek Wisata -red)," ujarnya.
Diakui saat ini wisatawan domestik malah minim. B
ahkan saat bulan puasa pernah tidak ada kunjungan untuk wisatawan domestik.
Kendati demikian saat libur lebaran atau H-1 baru muncul kunjungan.
Bahkan sampai saat ini Made Mohon mengaku jumlah kunjungan diangka 500-600 orang/hari.
"Untuk tembus 1.000 belum pernah. Dulu sebelum covid-19 baru ramai mencapai 1.000 dalam sehari," jelasnya sembari mengatakan pada lebaran kali ini juga beda, biasanya H-4 sudah ramai, namun sekarang H-1 baru ada.
Kendati demikian semua itu patut disyukuri.
Mengingat, di hari biasa jumlah kunjungan hanya 100 -150 orang perhari.
Bahkan tidak jarang jumlahnya kurang dari itu.
"Membludaknya musiman. Seperti umanis Galungan baru ramai. Bahkan saat pandemi sama sekali tidak ada," ucapnya.
Made Mohon mengaku untuk biaya operasional dan pakan monyet, setidaknya Manajemen Objek Wisata Sangeh harus mengeluarkan dana minimal Rp 30 juta per bulannya. Untuk pakan monyet dianggarkan Rp 500 ribu per hari dengan varian makanan ketela dan pisang.
"Makan monyet biasanya Rp 15 Juta perbulan, terkadang lebih. Bahkan sempat juga Rp 20 juta bergantung populasi kera," bebernya.
Kendati demikian Mohon mengaku saat ini di Sangeh terdapat 600 -700 ekor monyet termasuk yang sudah beranak pinak.
Semua itu pun jumlahnya tidak pernah lebih itu.
Kendati demikian dirinya pun berharap tingkat kunjungan bisa bertahan terus menerus.
Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu yang merupakan weekend, berpotensi adanya kunjungan yang datang.
"Semoga kunjungan sampai minggu ini ada saja. Sehingga biaya operasional atau pakan bisa terbantu. Tapi kita sekarang juga sudah berkeja sama dengan travel untuk meningkatkan kunjungan," jelasnya.
"Iya semoga pariwisata di Bali semakin menggeliat sehingga berdampak pada kunjungan wisatawan, di tengah banyaknya objek wisata yang sedang berkembang di daerah lain," imbuhnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.