Berita Denpasar
Bypass Ngurah Rai Sanur Kerap Macet, Pemkot Denpasar Larang Parkir Liar di Pinggir Jalan
Kerap kali Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur macet, Pemerintah Kota Denpasar akan melarang parkir liar
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hadirnya dermaga baru di Pantai Matahari Terbit Denpasar, Bali menghadirkan masalah baru berupa kemacetan.
Kerap kali Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur macet terutama saat liburan dan akhir pekan.
Untuk mengatasi kemacetan tersebut, Pemerintah Kota Denpasar akan melarang parkir liar di pinggir Jalan Bypass Ngurah Rai.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, Pelabuhan Sanur saat ini masih di bawah Kementerian Perhubungan RI.
Baca juga: China Southern Airlines Operasikan Rute Guangzhou-Bali, Handy: Kami Harap Akan Membuka Peluang
Namun, penyebab kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut karena banyak masyarakat yang parkir di pinggir Jalan Bypass Ngurah Rai.
Kemacetan juga disebabkan karena minimnya kantong parkir kendaraan penumpang di sekitar Pelabuhan Sanur.
Sehingga, antrean mobil pengantar dan penjemput tamu maupun pengunjung Pantai Matahari Terbit bisa mengular sampai Jalan Bypass Ngurah Rai.
Mengatasi hal tersebut Pemerintah Kota Denpasar melalui Tim Gabungan akan memperketat penjagaan untuk mengatasi parkir liar di Jalan Bay Pass Ngurah Rai.
“Dari pantuan yang terlihat kemacetan diakibatkan banyak yang parkir di Jalan Bay Pass Ngurah Rai sehingga sepanjang jalan tersebut akan dipasang rambu lalu lintas dan memperketat penjagaan,” kata Arya Wibawa, Sabtu 29 April 2023.
Tidak hanya itu, untuk mengatasi kemacetan, Arya Wibawa minta OPD terkait untuk segera mencari lahan untuk membuat kantong-kantong parkir di sekitar Pelabuhan Sanur.
Mengingat lahan-lahan di sekitar Pelabuhan Sanur bukan milik negara, melainkan milik pribadi.
“Kepemilikan masih bersifat perorangan, ada rencana lahannya itu dibuat lahannya kawasan parkir terpadu itu masih dijajagi dan dibicarakan lebih lanjut," katanya.
Bahkan untuk mengatasi hal tersebut, Arya Wibawa sampai menggelar rapat bersama stakeholder di Kantor Wali Kota Denpasar, Jumat 28 April 2023.
Dalam rapat ini hadir juga Kadis Perhubungan Kota Denpasar I Ketut Sriawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan pertanahan Kota Denpasar I Gede Cipta Sudewa Atmaja.
Juga Kadis PU Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, Camat Denpasar Selatan I Made Sumarsana, Perbekel Sanur Kaja Made Sudana, KSOP Pelabuhan Benua Sadeli, BUPDA Sanur Ida Bagus Arwata.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya menyebutkan, permasalahan kemacetan yang terjadi sejak beroperasinya Pelabuhan Sanur tentu bukan hal yang diharapkan oleh semua pihak.
Karena harapan dari adanya pelabuhan tersebut adalah kelancaran transportasi dari Denpasar menuju Nusa Penida.
Selain itu, memberi dampak ekonomi bagi warga Denpasar dan khususnya warga sekitar Pelabuhan Sanur.
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, menurutnya pemerintah wajib mengurai permasalahan tersebut.
Bahkan seharusnya kondisi itu sudah menjadi pertimbangan ketika membuat studi kelayakan dan grand design pelabuhan itu dibuat.
“Dengan kondisi yang terjadi saat ini, maka langkah cepat dan murah yang bisa dilakukan menurut saya adalah menyediakan angkutan pengumpan,” katanya, Sabtu 29 April 2023.
Ia mengatakan, sepeda motor masih tetap dibiarkan masuk, namun mewajibkan semua mobil dengan tujuan pelabuhan atau pantai di pelabuhan Sanur tidak parkir di sana.
Namun semuanya diarahkan ke parkir timur Lapangan Renon, untuk selanjutnya dari Lapangan Renon menuju Pelabuhan Sanur menggunakan Trans Metro Dewata atau Teman Bus.
“Dengan Trans Metro Dewata, solusi yang terjadi tidak terlalu besar memakan biaya dan sekaligus memaksimalkan keberadaan Trans Metro Dewata itu. Tentu saja tinggal menyesuaikan trayeknya,” kata Agus Wirajaya.
Sehingga dengan longgarnya parkir di kawasan pelabuhan, tentu akan memudahkan kelancaran keluar masuk bus yang imbasnya akan menghindarkan kemacetan di pertigaan jalan keluar pelabuhan dan by pass Ngurah Rai.
“Sekaligus ini juga bisa semakin memassalkan penggunaan bus Trans Metro Dewata,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pihaknya sudah menugaskan Dinas Perhubungan Kota Denpasar untuk melakukan rekayasa kemacetan.
Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah turun ke lapangan untuk mencari penyebab kemacetan tersebut.
Dan menurut Arya Wibawa, penyebab kemacetan tersebut adalah kendaraan yang menjemput tamu di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai.
“Untuk evaluasi kami sudah langsung turun dan mencari penyebab kemacaten. Ternyata penyebabnya parkir kendaraan yang menjemput tamu di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai,” kata Arya Wibawa.
Pihaknya mengaku akan mencarikan solusi agar bisa membuat kantong parkir sehingga tak ada menaikkan dan menurunkan wisatawan di pinggir jalan.
Yang menjadi kesulitan saat ini, tanah yang berada di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai tersebut adalah milik perorangan.
Sehingga pihaknya akan berupaya melakukan pendekatan.
“Santrian punya lahan di sana juga, dan ada rencana mereka membuat kawasan parkir terpadu, tapi itu masih ada ruang diskusi terpadu untuk mengatasi hal itu,” katanya.
Pihaknya mengatakan, jika hal tersebut bisa diwujudkan, maka kemacetan tersebut bisa diatasi.
“Kalau bisa diwujudkan, kami akan libatkan PD Parkir di sana, otomatis bisa mengurangi parkir di sepanjang Bypass, itu penyebab macet yang parah,” katanya. (sup)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.