Berita Denpasar
Ingin Wisman Berkualitas, Jaya Negara Sebut Ada Hotel Dulu Bertarif Rp1 Juta Menjadi Rp400 Ribu
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua PHRI Bali terkait wisatawan berkualitas.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Belakangan ini, banyak wisatawan asing ke Bali yang berulah.
Bahkan ratusan orang sudah dideportasi dari Bali dan kebanyakan wisatawan Rusia.
Terkait hal tersebut, Bali kini sedang berbenah untuk mendatangkan wisatawan yang berkualitas, termasuk juga di Denpasar.
Baca juga: Wisatawan Australia Mendominasi, Okupansi Hotel di Bali Capai 80 Hingga 100 Persen
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua PHRI Bali yang juga Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati terkait wisatawan berkualitas ini.
Apalagi pihaknya melihat, banyak hotel yang sampai melakukan banting harga demi menggaet wisatawan.
Baca juga: Berfoto di Pinggir Tebing, Wisatawan Asal Australia Jatuh ke Laut Nusa Ceningan Bali
“Yang dikejar wisatawan berkualitas karena saya melihat beberapa hotel dulunya harganya Rp1 juta atau minimal Rp800 ribu, sekarang dijual Rp400 ribu,” kata Jaya Negara beberapa waktu lalu.
Sehingga pihaknya ingin agar ada perubahan paradigma di kalangan wisatawan asing yang selama ini mengganggap Bali murah.
“Sekarang kualitas wisatawan asing kita ubah. Apalagi dengan adanya UU Provinsi Bali,” katanya.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke DTW Gianyar Capai 3.000 Orang per Hari
Jaya Negara menyebut, dengan harga kamar yang murah akan membuat hotel tak mendapat keuntungan.
Semisal tingkat huniannya hanya 60 persen dengan harga per kamar Rp400 ribu, tentu pendapatan hotel akan pakpok.
“Dulu kan 60 persen dengan harga kamar Rp1,2 juta itu sama dengan 100 persen kunjungan. Makanya kualitas sekarang kita kejar,” katanya.
Baca juga: Banyak Wisatawan Gunakan Kendaraan Pribadi, Arus Balik di Badung Disinyalir Akan Terjadi Kemacetan
Sehingga pihaknya sudah mengusulkan sebuah strategi wisatawan yang datang ke Bali maupun Denpasar.
Salah satunya yakni terkait dengan jumlah tabungan minimal yang harus dimiliki.
“Syarat ke Bali perketat, misalkan minimal harus ada tabungan Rp15 juta baru bisa berkunjung, kita ingin perjelas itu,” paparnya.
Baca juga: Sewa Pakaian Adat Ulun Danu Beratan Paling Diburu Wisatawan
Selain itu, harga atau tarif kamar hotel juga harus ditetapkan.
Sehingga hotel tak berlomba-lomba menurunkan harga pasaran.
“Jangan sampai justru pihak yang tidak memiliki hotel lebih untung daripada yang punya hotel,” katanya. (*)
Berita lainnya di Wisatawan Mancanegara
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.