Berita Tabanan
55 Subak Cocok Ditanami Jagung, Bibit Disebar ke Selemadeg Timur
55 subak di enam desa di Kecamatan Selemadeg Timur akan mendapat bantuan bibit jagung.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- 55 subak di enam desa di Kecamatan Selemadeg Timur akan mendapat bantuan bibit jagung.
Sekitar 909 hektare lahan yang kini sedang berproses atau menunggu bantuan.
Para petani itu mendapat bantuan bibit jagung dari Kementrian Pertanian.
Informasi yang dihimpun, jagung menjadi komoditi yang cocok di enam desa, yakni di Desa Bantas, Desa Gadungan, Desa Mambang, Desa Gadung Sari, Desa Megati, dan Desa Tangguntiti.
Apalagi, harga jagung relatif cukup baik saat ini.
Yakni jagung panen kering kisaran harga Rp 4.200 - Rp 5.000 per kilogram dan jagung tongkolan diharga Rp 2.700 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia mengatakan, bahwa lahan 909 hektare itu telah selesai tahap survei dan indentifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL).
Diperkirakan bulan Juni mendatang mulai masa tanam.
Enam desa di Selemadeg Timur itu memiliki potensi bagus untuk pengembangan jagung.
“55 subak ini memang sedang gantinya menanam palawija,” ucapnya Senin 22 Mei 2023.
Subagia mengaku, bahwa proses penyaluran bantuan jagung untuk petani di Bali dikabarkan telah selesai, untuk CPCL.
Saat ini, mereka tinggal menunggu progres dari pusat untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Masih ada beberapa administrasi yang harus diselesaikan, diperkirakan proses tanam akan dimulai pada bulan Juni.
Masa panen diharapkan dapat dilakukan pada bulan November.
“Bantuan jagung yang diberikan kepada petani ini memiliki luas seluas 909 hektare. Diperkirakan dibutuhkan sekitar 13.635 kilogram atau sekitar 13,6 ton bibit jagung untuk menggarap lahan tersebut,” jelasnya.
Harapannya, hasil panen dari bibit jagung ini akan melimpah, dan petani dapat menggunakan hasil panen tersebut sebagai bibit untuk periode musim tanam berikutnya.
"Kami berharap hasil panen di lahan yang menerima bantuan bibit jagung akan melimpah. Saat ini, petani di lokasi tersebut sudah tidak memiliki masalah dalam menjual maupun mengolah jagung. Mereka telah dilengkapi dengan mesin pengering (dryer) yang tersedia di lokasi," ungkap Subagia. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.