SEA Games 2023

Komang Teguh Yakinkan Diri Raih Emas, Sebut Laga Terberat SEA Games 2023 saat Timnas U22 vs Vietnam

Berikut ini adalah wawancara eksklusif Tribun Bali dengan pemain Timnas Indonesia U22 SEA Games 2023, Komang Teguh.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribun Bali
Pemain Timnas Indonesia, Komang Teguh saat diwawancarai Tribun Bali pada Minggu 21 Mei 2023. 

Komang Teguh Yakinkan Diri Raih Emas, Sebut Laga Terberat SEA Games 2023 saat Timnas U22 vs Vietnam

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sosok Komang Teguh Trisnanda tak hanya berjasa besar membawa Timnas Indonesia U22 meraih medali emas di SEA Games 2023, tapi dia juga banyak mendapat sorotan perhatian publik.

Komang Teguh “viral” setelah terlibat perkelahian dengan kiper Thailand di laga final hingga diganjar kartu merah.

Di balik penampilannya yang kalem dan pendiam, Komang Teguh ternyata juga punya jiwa meledak-ledak saat berlaga di dalam lapangan.

Bagaimana sebenarnya awal mula ia sampai terlibat adu jotos, dan ketegangan di balik drama menit-menit akhir babak kedua lawan Thailand?

Berikut wawancara bersama Komang Teguh, serta kedua orangtuanya I Nyoman Mertajiwa dan Kadek Aristawati, didampingi kakak kandungnya Putu Wirya Pratama dan Kadek Harleem yang berlokasi di Gerai UMKM Bank BPD Bali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali saat Komang Teguh baru tiba di Bali sepulang dari Kamboja, Minggu 21 Mei 2023 Petikannya:

Bagaimana perasaan Komang setelah cukup lama tidak bertemu dengan keluarga?

"Yang pasti kangen dengan keluarga, terakhir bertemu sebelum berangkat ke Kamboja, sempat bertemu saat orang tua ke Jakarta, itu waktu libur lebaran".

Komang merantau sejak usia sekolah waktu itu menempuh SKO di Ragunan, sekian lama jauh dari keluarga apakah sudah menjadi hal biasa?

"Kangen sebenarnya, tapi sudah biasa dari lama dari jaman sekolah di Ragunan, sudah terbiasa, tapi pasti ada rasa kangen".

Komang sukses menjadi salah satu aktor dibalik kejayaan Timnas SEA Games 2023, setelah 32 tahun penantian medali emas? Bagaimana perasaan Komang?

Yang pasti bangga, senang, tidak menyangka, karena kan ini juga medali emas SEA Games pertama buat saya, 32 tahun juga, masyarakat Indonesia menanti, bagaimana anak-anak Timnas membawa emas, dan sampai di bandara disambut luar biasa, yang pasti senang sekali.

Baca juga: Komang Teguh Ungkap Rahasia Golnya Lawan Vietnam, Sebut Vietnam Musuh Terberat Bukan Thailand

Dari awal apakah yakin bisa meraih medali emas tersebut melihat kekuatan Vietnam dan Thailand?

"Pas sebelum berangkat kita sudah meyakinkan diri mampu bawa medali emas, pas pertandingan turnamen, kita kuatkan mental sebelum bertanding, selalu kumpul bersama untuk menguatkan mental bersama".

Pemain Timnas U-22 Indonesia, Komang Teguh Trisnanda - Ayah Komang Teguh di Bali sempat pesimis anaknya bisa tembus skuad Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2023 Kamboja.
Pemain Timnas U-22 Indonesia, Komang Teguh Trisnanda - Ayah Komang Teguh di Bali sempat pesimis anaknya bisa tembus skuad Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2023 Kamboja. (Ist)


Sebelumnya mentalitas pemain diragukan, lalu Ketum PSSI Erick Thohir mengambil peran peningkatan mental, mendatangkan ahli psikologis, apakah itu membantu?

"Itu sangat membantu sekali, yang paling penting dari diri sendiri, teman- teman harus yakin, kalau satu orang saja tidak yakin pasti ada saja halangan, misal semua yakin pasti lancar, dari awal yang terpenting mental dan keyakinan".

Setelah melalui babak penyisihan dengan mudah, lalu di semifinal menghadapi tim kuat Vietnam, seperti apa persiapan Timnas saat itu?

"Sebenarnya semua lawan berat, pas kita sudah juara grup, sebelum lawan Kamboja itu kita bertemu siapapun di semifinal sudah siap, pas tahu lawan Vietnam, persiapan kita ya seperti nonton pertandingan mereka, mempelajari permainan merek, yang pasti tidak ada rasa minder, harus percaya diri".

Komang waktu itu juga mencetak gol pertama memanfaatkan lemparan ke dalam Pratama Arhan? Seperti apa situasi saat itu?

Komang Teguh (tengah) sedang foto bersama keluarganya di kantor bupati Bangli pada Minggu, 21 Mei 2023.
Komang Teguh (tengah) sedang foto bersama keluarganya di kantor bupati Bangli pada Minggu, 21 Mei 2023. (Tribun Bali/Oka Putrayasa)

"Memang skema seperti itu sudah ada di latihan sebelumnya, di situ sebelum cetak gol saya adu mulut dengan pemain Vietnam, itu strategi mengganggu konsentrasi supaya lawan lengah, tidak fokus, alhasil pas Arhan lempar, saya dapat posisi lebih untuk rebut bola itu dan cetak gol".

Komang Teguh baru dimainkan pada saat laga ketiga, tidak dimainkan saat dua laga pertama? Apakah ada rasa kecewa saat itu?

"Sebenarnya siapapun yang ditunjuk 11 pemain itu ya harus siap, yang dibangku cadangan juga harus siap, karena pemain cuma 20, siapapun pemain bisa sewaktu-waktu dipasang".

Waktu lawan Vietnam, situasi kemenangan dramatis, dan Indonesia saat itu main 10 orang, Komang digantikan saat babak pertama usai, kondisi tim seperti apa saat itu?

"Itu saya digantikan oleh Ferrari karena cedera, dan pertandingan menegangkan saat imbang 2-2, kami yang di bench terus berupaya memberikan semangat untuk menjaga mental kawan-kawan supaya tidak down".

Baca juga: Timnas Indonesia U22 Raih Emas SEA Games 2023, Komang Teguh Sebut karena Mental & Keyakinan

"Saya tegang saat itu, karena pas 2-1 itu juga saya merasa kayak lama banget waktunya. Pas terakhir Taufany gol dari serangan balik semua langsung terharu dan senang.

Saat itu instruksi pelatih dengan kondisi 10 pemain memang lebih bertahan, tapi setiap ada momentum dapat bola harus langsung serangan balik, dan itu efektif".

Apakah kemenangan lawan Vietnam itu momentum merebut emas di final?

"Sebenarnya kalau bagi saya, laga terberat adalah saat Vietnam di semifinal, karena mereka juara bertahan, lalu saat mainnya sore panas, itu bukan hanya adu taktik tapi adu mental, kita main di suhu sekitar 39 derajat celcius. Setelah mengalahkan Vietnam itu mental kami semakin percaya diri lagi menghadapi Thailand di final".

Apakah sempat ada kekhawatiran kegagalan di final SEA Games? Dan absennya Pratama Arham bakal mengganggu tim?

"Kami sudah di semifinal mengalahkan juara bertahan, mental makin naik, percaya diri naik, kami yakin saja di final bisa mengalahkan Thailand.

Absennya Arhan tidak mengganggu, karena kami harus percaya satu sama lain, sehingga tampil percaya diri dan mampu unggul 2-0 di awal.

Menghadapi babak kedua, pengennya pertandingan segera selesai, malah di babak kedua skor 2-1 itu saya melihat waktu terus di belakang, kapan habis waktunya, terasa lama sekali".

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved