Berita Tabanan
Tabanan Akan Suguhkan Pesona “Pedang Tridatu” dalam Pesta Kesenian Bali 2023
Tabanan akan suguhkan pesona “Pedang Tridatu” dalam Pesta Kesenian Bali 2023.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kabupaten Tabanan, Bali, akan memukau pengunjung Pesta Kesenian Bali (PKB) Tahun 2023 dengan melibatkan sekitar 200 orang seniman dalam peed aya atau pawai pembukaan acara.
Salah satu sorotan dalam pawai pembukaan PKB adalah kehadiran pasukan "Pedang Tridatu" yang telah dipersiapkan dengan baik oleh duta Tabanan.
Kemudian, ada juga atraksi yang ditunggu-tunggu yakni penampilan tari maskot Jayaning Singasana AUM yang merupakan simbol kekuatan dan keindahan seni di Bali.
Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, Ni Luh Nyoman Sri Suryati mengatakan, bahwa para seniman Tabanan telah siap menampilkan karya terbaik mereka kepada masyarakat pecinta seni yang hadir di PKB tahun ini.
Pada pawai pembukaan PKB nanti akan dihadirkan pasukan "Pedang Tridatu" yang telah dipersiapkan dengan baik oleh duta Tabanan.
Pasukan ini akan membawakan atraksi yang memukau dan mengesankan.
“Pasukan "Pedang Tridatu" ini mencerminkan karakteristik dari setiap warna yang ada dalam Pasukan Perang, yaitu keberanian (merah), kebijaksanaan (hitam), dan keikhlasan (putih),” ucapnya Senin 29 Mei 2023.
Baca juga: Usung Tema Segara Kerthi, Pesta Kesenian Bali ke-45 Libatkan 18.974 Seniman
Menurut dia, perbedaan karakteristik ini juga tercermin dalam gerakan dan senjata pedang yang digunakan oleh pasukan tersebut.
Melalui karya ini, Kabupaten Tabanan ingin menggambarkan filosofi pemerintahannya yang berani, bijaksana, dan tulus dalam mewujudkan Tabanan yang Aman, Unggul, dan Madani.
"Pawai pembukaan telah diberikan batasan cerita oleh tim kurator Provinsi. Kami di daerah telah mengemasnya dalam bentuk karya yang memukau. Pembinaan dan persiapan untuk pawai ini sudah dilakukan sejak bulan April. Dan saat ini sudah 90 persen persiapannya,” jelasnya.
Selain penampilan pasukan "Pedang Tridatu", PKB juga akan menampilkan karya tematik berjudul "Bhayangkara".
Dalam karya tematik ini, cerita tentang Tanah Lot akan diangkat, khususnya saat Danghyang Nirarta datang ke Desa Beraban untuk menyebarkan ajaran Agama Hindu.
Ki Bendesa Beraban Sakti, pemimpin Desa Beraban pada saat itu, awalnya menentang ajaran Danghyang Nirarta.
Namun, melalui kekuatan spiritualnya, Danghyang Nirarta membelah tebing dan menggesernya ke tengah pantai, serta mengubah selendangnya menjadi Ular Poleng sebagai penjaga tempat tersebut.
Akhirnya, Ki Bendesa Beraban mengakui kesaktian Danghyang Nirarta dan menjadi pengikutnya.
Tempat tersebut kemudian dibangun pura yang diberi nama Tanah Lot.
Karya "Bhayangkara" ini menggambarkan peran ular poleng sebagai penjaga dan pelindung di kawasan Pura Tanah Lot.
Namun, penampilan untuk pawai pembukaan akan tetap singkat dan hanya berupa papan nama serta penampilan tari maskot dan kebesaran terakhir.
Tidak hanya itu, dalam PKB tahun ini, Kabupaten Tabanan juga akan memperkenalkan kesenian khas yang hampir punah dan telah direkonstruksi, yaitu kesenian Andir dari Kecamatan Kerambitan.
Kesenian ini akan ditampilkan untuk memperkenalkan kembali kekayaan budaya daerah kepada generasi muda.
"Kami juga akan menampilkan kesenian yang jarang tampil, seperti arja klasik remaja dari Sanggar Canging Mas, sebagai upaya untuk menciptakan regenerasi baru dalam seni tradisional," paparnya.
PKB Tahun 2023 di Kabupaten Tabanan diharapkan akan menjadi wadah yang menghidupkan dan mempromosikan kekayaan seni dan budaya Bali.
Melalui penampilan pasukan "Pedang Tridatu", karya tematik "Bhayangkara", serta kesenian Andir dan arja klasik remaja, Kabupaten Tabanan ingin menunjukkan keberagaman dan keindahan seni yang dimiliki, serta mendorong apresiasi terhadap warisan budaya daerah. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.