Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh

Simak nih, inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh

Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTS
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Simak nih, inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 akan membahas soal pada Bab 6 yang berjudul Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel sesuai dengan buku bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Kali ini kita akan membahas soal pada halaman 205 206 207 kegiatan siswa Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh.

Kunci jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 205 206 207 di buku Bahasa Indonesia kelas 7.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal Bahasa Inggris halaman 205 206 207 pada Bab 6 sesuai dengan buku bahasa Indonesia kelas 7 kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 202 203, Perbedaan Watak Tokoh dalam Cerita Fabel

Update Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 205 206 207

B. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Bacalah fabel berikut!

Semua Istimewa

Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan hari seperti itulah yang Ulu sukai.

Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa.

“Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang.

Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari.

Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Semester 2 Uji Kompetensi 7 Halaman 171 172 173: Pilihan Ganda

“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang sedang berusaha keras menghindari tetesan air hujan.

Semut menghela napas dan menatap Ulu dalam-dalam.

“Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.

“Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya,

“dan tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek.” Sambil tertawa, Ulu melompat meninggalkan semut.

Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 71 72 75 76 77, Ayo Membaca: Perpindahan Panas dan Kalor

Ulu kembali berseru, “Hujan telah tiba! Hujan telah tiba! Oh, hai Ikan! Aku sangat suka dengan hujan, bagaimana denganmu? Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam.

Ikan mendongakkan kepalanya ke atas dan berbicara kepada Ulu.

“Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?” Ikan pun kembali berputar-putar di dalam kolam.

“Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini. Nikmati saja air kolammu sebab kamu tidak akan dapat pernah merasakan rintikan hujan di badanmu!”

Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu.

Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain. Ulu pun kembali melompat-lompat di sekitar kolam dan kembali bersenandung.

Saat Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya.

Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan.

“Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut? Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?”

Setelah berkata demikian, Ulu tertawa kencang-kencang. Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,

“Hai Ulu, apakah kau bisa naik kemari?” Ulu kebingungan.

“Apa maksudmu burung?”

“Apakah kau bisa memanjat naik kemari Ulu?”

“Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap ke arah dua kakinya.

Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang.

“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak,

“Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!” Ulu mulai menyadari bahwa tindakannya salah.

Diam-diam Ulu berpikir bahwa tindakannya itu tidak benar. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya.

“Maafkan aku Burung.” ucap Ulu seraya menatap sendu ke arah Semut dan Ikan yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan mereka.

“Maafkan aku Semut, Ikan, selama ini aku telah menyinggung perasaanmu.” Sejak saat itu, Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.

1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh

Bagaimana watak tokoh dalam fabel di atas?

a. Apa latar tabel di atas? Apakah mungkin latar fabel di atas diubah menjadi rumah atau sekolah?

Jawaban

1. - Ulu

Watak tokoh: sombong

Bukti pada teks: tendang ke belakang seperti ini! Ups, maaf, kakimu kan pendek

- Semut

Watak tokoh: penyabar

Bukti pada teks: Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia berjalan.

- Ikan

Watak tokoh: penyabar

Bukti pada teks: Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Ikan menatap ke arah tubuhnya yang bersisik, lalu menatap ke arah tubuh licin Ulu.

Ikan yang bersedih hati pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi kolam yang lain.

- Burung

Watak tokoh: bijak

Bukti pada teks: Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri.

Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati.

Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!

a. Pinggir kolam, latar fabel bisa diubah menjadi rumah atau sekolah asal memiliki batang pohon dan kolam.

b. Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui fabel di atas?

Jawaban:

Kita harus menghargai kekurangan dan kelebihan setiap insan.

2. Menentukan rangkaian peristiwa

Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel

b. Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya?

c. Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!

d. Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!

Jawaban:

a. Awalnya, Ulu berada di pinggir kolam.

Tiba-tiba, hujan turun.

Lalu, Ulu bertemu dengan semut dan mengejeknya karena dianggap tak bisa menikmati hujan,

Selanjutnya ia bertemu dengan ikan dan mengejeknya karena tak bisa menikmati hujan.

Kemudian ia bertemu dengan burung yang menegurnya karena sudah menghina binatang lain.

Akhirnya ia menyesali perbuatannya.

b. Ulu merendahkan teman-temannya karena ia menganggap hanya dirinya yang memiliki kelebihan.

c. Ulu akhirnya menyadari kesalahannya setelah bertemu dengan burung yang menyorot ketidakmampuan Ulu untuk memanjat pohon.

Sang burung pun mengatakan bahwa tak ada ciptaan yang sempurna, oleh karena itu tak ada seorangpun yang boleh merendahkan orang lain.

d. - Ulu: sombong

- Semut: penyabar, meski kesal dengan sikap Ulu, tidak membalasnya dengan kekerasan

- Ikan: penyabar, meski kesal dengan sikap Ulu, tidak membalasnya dengan kekerasan

- Burung: bijak

Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 7 halaman 205 206 207, Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh pada Bab 6 pada buku siswa Bahasa Indonesia kelas 7.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved