Berita Denpasar
Basarnas Bali Bekali Teknik MFR Kepada Potensi SAR di Wilayah Denpasar
Kegiatan Pelatihan Potensi SAR yang dilaksanakan di Neo Hotel, Denpasar, Bali, ditutup secara resmi oleh Kepala Basarnas Bali.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kegiatan Pelatihan Potensi SAR yang dilaksanakan di Neo Hotel, Denpasar, Bali, ditutup secara resmi oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada, Sabtu 10 Juni 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari, dimulai dari tanggal 5 Juni sampai dengan hari ini.
Selama masa pelatihan para peserta menerima pembelajaran tentang teknik pertolongan pertama pada korban.
Tak hanya pembekalan materi, namun mereka juga melakukan praktek langsung bagaimana penanganan korban pada kasus-kasus tertentu.
Pada acara penutupan Gede Darmada mengutarakan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat serta semangat para peserta mengikuti pelatihan ini.
Ia berharap wawasan, keterampilan dan pengalaman selama 6 hari bisa memberi manfaat bagi potensi SAR.
“Saya berharap agar nantinya dapat diterapkan di dalam membantu Basarnas Bali pada pelaksanaan operasi SAR ataupun diaplikasikandalam bermasyarakat," ujar Darmada.
Ia sangat optimis jika peran serta potensi SAR dapat mengoptimalkan pelayanan SAR hingga kedepannya akan menjadi lebih baik.
Baca juga: Dibagi Dua Tim, Basarnas Bali Lakukan Pencarian Wisatawan Terseret Arus di Pantai Petitenget
Dari laporan ketua panitia, bahwa selama 5 hari ini keseluruhan kegiatan berjalan dengan lancar.
Materi-materi penting tentang teknik pertolongan pertama telah disampaikan dan dipraktekkan.
Namun ia menyayangkan dari 50 peserta, 1 dinyatakan tidak lulus karena tidak memenuhi ketentuan waktu kehadiran.
Menurut Darmada sertifikasi kelulusan sangatlah penting, karena apabila peserta tidak bisa menguasai materi, maka ditakutkan ketika dihadapkan pada kejadian sesungguhnya, terjadi kesalahan penanganan yang dapat mengancam keselamatan korban.
"MFR sebagai latihan basic yang memang harus dimiliki oleh teman-teman relawan ataupun teman-teman potensi SAR," imbuhnya.
Pada pelatihan HART (High Angle Rescue Technique) atau pelatihan collapsed structure ataupun pelatihan-pelatihan lainnya harus sudah dibekali atau menguasai MFR (Medical First Responder), teknik pertolongan pertama.
Oleh karenanya Kepala Kantor Basarnas Bali akan terus merencanakan adanya pelatihan dan bisa terlaksana setiap tahunnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.