Liga Champions Asia
Tavares Soroti Wasit Jadi Biang Kegagalan PSM Makassar ke Kualifikasi LCA, Tak Ingin Salahkan Pluim
Bernardo Tavares tak ingin menyalahkan individu pemainnya atas kegagalan merebut tiket kualifikasi Liga Champions Asia atas Bali United.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM, PAREPARE - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tak ingin menyalahkan individu pemainnya atas kegagalan merebut tiket kualifikasi Liga Champions Asia atas Bali United.
Menurutnya, keberhasilan dan kegagalan adalah buah dari kolektifitas tim.
Ia tak ingin menunjuk kesalahan pada individu pemain meski Wiljan Pluim gagal mengeksekusi tendangan penalti sebagai algojo terakhir.
“Penalti itu, saya tidak lihat itu sebagai kesalahan individu. Ketika kita melakukan kesalahan itu akan dibebankan ke semua tim. Jadi itu bukan salah Willy, itu salah kita semua dan itu menjadi pelajaran bagi kita semau. Kita menang sama-sama kita kalah sama-sama, pembelajaran bersama," papar Tavares usai laga.
Akan tetapi tak dapat ditampik pula, sosok Pluim yang biasa tampil sebagai dewa kemenangan dalam setiap pertandingan PSM Makassar, dalam pertandingan ini Pluim bak dijauhi dewi fortuna.
Sedikitnya ada dua peluang emas yang gagal dikonversi Pluim menjadi gol, peluang emas itu sama-sama berada tepat di depan gawang.
Baca juga: Pujian Pelatih Bali United kepada Seluruh Komponen PSM Makassar, Jabat Tangan dan Pelukan Usai Laga
Pertama saat terjadi bola rebound sundulan Pluim terlalu mengarah ke atas mistar gawang, dan satu peluang emas lain adalah umpan mendatar yang diterima Pluim di depan gawang namun gagal dieksekusi dengan manis, bola pun lagi lagi melenceng ke atas mistar gawang.
Bisa dikatakan dua peluang Pluim tersebut seharusnya 90 persen bisa berpuncak saat mengeksekusi tendangan adu penalti, lagi-lagi bola sepakannya jauh di atas mistar gawang.
Alhasil, PSM harus berjiwa besar menerima kekalahan atas Bali United melalui drama adu penalti dengan skor 4-5 dan aggregat 2-2 setelah hasil 1-1 mewarnai leg pertama dan leg kedua.

Tavares pun menyampaikan bahwa dirinya dan segenap pemain merasakan kesedihan atas hasil ini, terlebih melihat suporter yang sudah rela datang jauh-jauh ke Pare-pare untuk mendukung Pasukan Ramang.
“Saya mau ungkapkan kesedihan saya dan saya rasa pemain juga sedih dan semua tim, suporter dan bahkan kita sebenarnya layak untuk pergi ke ACL,” ujarnya.
Tavares meyakini sebenarnya tim besutannya layak brrada di LCA, tapi timnya hanya kurang beruntung.
“Kami kurang beruntung, saya bangga terhadap tim saya, kami main bagus," tuturnya.
Kritik Kepempinpinan Wasit
Lagi- lagi, juru taktik PSM Makassar ini mengkritik kepemimpinan wasit yang disebutnya menjadi andil dalam kegagalan PSM Makassar di dua leg ini.
"Ada 4 moment pertandingan pertama yang bisa dipertanyakan ini ada penalti, kali ini 3 moment penalti, ini sangat sulit dipercaya tapi ini bukan alasan. Hal ini terulang dan terulang terjadi," ujarnya.
"Lalu pada saat kami mau main dan tim yang satunya lagi tidak mau main, dan ini wasit cuma memberikan beberapa menit untuk pertambahan waktu seperti itu, dan ini bagi saya pertanyaan besar,” imbuh dia.
“Willy ditendang dan wasit berada dua meter dari kejadian tersebut ada wasit pembantu yang ada di luar saya yakin dia melihat hal tersebut. Tapi sepertinya wasit pembantu tidak mau membantu wasit utama yang ada di dalam,” tukas dia.
Menurut Tavares, saatnya sepak bola Indonesia menggunakan teknologi video assistant referee (VAR) lantaran banyak keputusan wasit yang dinilai keliru.
Termasuk saat assisten pelatih di usir keluar terkena kartu merah, Tavares mengklaim asistennya hanya menyampaikan sebuah kebenaran.
Baca juga: Langkahi PSM Makassar, Bali United Goes to Hong Kong, Teco: Kita Bawa Bendera Indonesia Bersama
“Tentu saja kami kecewa, kami tidak bisa pergi ke AFC Champions dikarenakan banyak kesalahan wasit di pertandingan dan saya tegaskan satu kali lagi, kalau sepakbola Indonesia mau maju, sangat urgent sepakbola Indonesia sangat butuh VAR,” paparnya.
Meski begitu, ia tetap mengucapkan delamat bagi Bali United dan mendoakan semoga perjuangan di AFC Champions Laeage berjalan dengan mulus.
"Terima kasih suporter yang sudah datang mendukung kami, saya juga mengucapkan selamat berjuang kepada Bali United semoga performa lebih baik dari sebelumnya di AFC Champions League," ucapnya.
Sementara itu, Pemain PSM Makassar, Rasyid Bakri juga tak bisa membendung kekecewaan dan kesedihan gagal memenangkan pertandingan ini di hadapan suporter sendiri.
“Kami ucapkan terimakasih banyak kepada suporter karena yang sudah hadir pada pertandingan malam ini. Kami para pemain sudah bekerja keras tapi pertandingan hari ini mohon maaf tidak bisa meraih kemenangan. Dan selanjutnya saya ucapkan selamat kepada Bali United," pungkasnya.
(*)
Pujian Pelatih Bali United kepada Seluruh Komponen PSM Makassar, Jabat Tangan dan Pelukan Usai Laga |
![]() |
---|
Langkahi PSM Makassar, Bali United Goes to Hong Kong, Teco: Kita Bawa Bendera Indonesia Bersama |
![]() |
---|
Laga Leg Kedua Play-off Liga Champions Asia 2023 Dramatis, Bali United Wakili Indonesia |
![]() |
---|
Menuju Musim Baru, Teco Tegaskan Bali United Siap Cetak Pemain Muda Bersinar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.