Dewi Perssik Disebut Sering Bagi Daging ke Warga Sekitar, Ketua RT Nilai Depe Jarang Bersosialisasi

Dewi Perssik Disebut Sering Bagi Daging ke Warga Sekitar, Ketua RT Nilai Depe Jarang Bersosialisasi

TRIBUN-BALI.COM - Seorang ustaz bernama Qurtubi mengungkapkan fakta soal kebiasaan kurban Dewi Perssik.

Adapun Dewi Perssik disebut selalu melakukan potong hewan kurban di luar lingkungan rumahnya.

Meskipun begitu, ia pun tetap membagikan daging kurban tersebut dengan warga sekitar rumahnya.

Kini, Dewi Perssik pun tengah berseteru dengan Ketua RT di lingkungan rumahnya di Lebak Bulus.

Baca juga: Dewi Perssik Ungkap Alasan Tak Sebelih Sapi Kurbannya di Masjid, Ngaku Kecewa dengan Sikap Ketua RT

Dilansir dari Tribunnews.com, Hewan kurban yang disumbang Dewi Perssik sempat menerima penolakan dari sang ketua RT.

Namun, kini sapi yang dikurbankan Dewi Perssik telah disembelih dan dagingnya dibagikan ke warga sekitar.

Seorang ustaz, Qurtubi mengungkapkan fakta soal kebiasaan kurban Dewi Perssik.

Qurtubi menegaskan bahwa Depe biasanya melakukan pemotongan hewan kurban secara sendiri di luar dari lingkungan tempat tinggalnya.

"Iya (motong sendiri)," ujar Qurtubi.

Kendati begitu, daging dari hewan tersebut kerap dibagikan Depe kepada warga di sekitar kediamannya dibantu dengan sang ustaz yang memberikan data-data.

Baca juga: Ketua RT Ungkap Fakta dari Awal Kasus Sapi Kurban Dewi Perssik, Ada Yang Tak Jujur?

"Kalau korban tidak di sini, dia kurban di luar, tapi tiap tahun dia meminta data, kebetulan karena saya ada yayasan saya ada daftar warga janda se RW 04 jadi saya berikan," tutup Qurtubi.

Selain itu, Malkan sang ketua RT menegaskan bahwa Dewi Perssik belum pernah berkurban ke lingkungan sekitarnya.

"Oh enggak belum pernah, belum pernah (berkurban Dewi Perssik)," kata Malkan.

Tahun ini menjadi pertama kalinya Dewi Perssik berkurban.

Pun, kata Malkan, pedangdut berusia 37 tahun itu hanya menitipkan hewan kurbannya kepada RT setempat.

"Baru ini juga (berkurban), nitip bukan berkurban sorry," kata Malkan.

Dewi Perssik Dinilai Tak Pernah Bersosialisasi

Di samping permasalahan perihal sapi kurban, Dewi Perssik juga disebut tidak pernah bersosialisasi dengan warga.

Sebelumnya, ketua RT tempat Dewi Perssik tinggal di Lebak Bulus, yakni Malkan sempat disinggung perihal sikap Dewi Perssik di masyarakat.

Malkan menilai, Dewi Perssik tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

Hal ini lantaran Malkan mengatakan bahwa warga tidak pernah bertemu Dewi Perssik.

Dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Sabtu 1 Juli 2023, Dewi Perssik seolah tak membantah penilaian tersebut.

Dengan santai, Dewi Perssik menyinggung perihal pekerjaan yang harus ia lakukan.

"Ada yang mengatakan, 'Makanya introspeksi diri, lain kali bersosialisasi'."

"Saya tidak bersosialisasi karena saya punya kegiatan pekerjaan yang tidak bisa saya lakukan," terang Dewi Perssik.

Baca juga: Alasan Sibuk Kerja, Dewi Perssik Tak Hadiri Pernikahan Angga Wijaya dan Anna

Padatnya jadwal syuting seolah membuat Dewi Perssik ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya tak bisa selalu bertemu warga.

Selain itu, Dewi Perssik juga menekankan terkait profesinya sebagai publik figur yang harus syuting.

Secara tersirat, Dewi Perssik mengaku tak bisa bersosialisasi lantaran kesibukannya dalam bekerja.

"Apa iya saya tiap hari ke warga? Kan pekerjaan saya sebagai publik figur ya bekerja, syuting," tutup Dewi Perssik.

Dewi Perssik Mengaku Kecewa dengan Sikap Malkan

Lebih lanjut, Dewi Perssik pun mengaku telah menyampaikan hal itu kepada ustaz dan daging sapi akan dibagikan untuk warga.

Namun, ia kecewa dengan sikap Malkan yang mempermasalahkan hingga merasa tersinggung karena dirinya menitipkan sapi di masjid.

"Apalagi saya ngomongnya sama pak ustaz, di mana sapinya itu buat masyarakat, buat warga."

"Terus kenapa dibilang ini bukan tempat penitipan? Kok sewot? Kan saya tidak minta tolong sama pak RT lho, saya minta tolong sama pak ustaz."

"Logikanya dagingnya tetep buat warga sini, susahnya di mana? Kenapa harus dipermasalahkan dan kenapa harus tersinggung?" imbuhnya.

Pedangdut yang akrab disapa Depe itu mengaku memang berencana menyembelih sapi di tempat lain, bukan di masjid.

"Ya urusan saya dong, kan saya nitip, bukan saya minta disembelih di sana."

Baca juga: Ditinggal Angga Wijaya, Dewi Perssik Kian Mesra dengan Rully, Gaji Pilot pun Diserahkan ke Depe

"Karena memang kebetulan saya terbentur dengan jadwal saya syuting dan kebetulan timnya saya masih belum pada dateng."

"Mau tidak mau, saya tidak memberikan alamat rumah, saya minta tolong sama ustaz yang kebetulan memang masjidnya di belakang rumah saya untuk ditaruh di situ, kan masjid itu punya umat, emang saya salah? Emang kenapa?" bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, Depe mengungkapkan alasan dirinya tak menyembelih sapi di masjid dan telah disampaikannya kepada ustaz.

"Lagian juga saya bilang sama pak ustaznya, 'Pak, kita nanti sembelihnya di tempat yang lain ya, di penjagal, biar tidak merepotkan warga aja', salah?"

"Kecuali saya tidak ada bicara di situ, tapi kalau pak ustaznya tidak menyampaikan, tidak tau saya."

"Jadi poinnya saya tidak tau apa-apa di sini," lanjutnya.

Depe menyayangkan sikap Malkan yang seolah tak ingin memberikan perhatian untuknya sebagai warga.

"Saya ini kan sebagai warga harus berkeluh kesah kepada siapa kalau nggak kepada RT dan RW-nya?"

"Kalau kayak begini aja saya diberantemin, gimana saya mau bisa berkeluh kesah?" ujarnya.

Ia juga heran lantaran Malkan yang dinilai tersinggung dengan sikapnya.

"Tugas RT itu apa sih? Jangan ngomong tersinggung dulu, kecuali dagingnya atau sapinya tidak saya serahkan kepada mereka, boleh pak RT-nya tersinggung atas nama warga."

"Kalau tersinggung, kenapa baru sekarang? Kemarin-kemarin kemana aja, Pak?"

"Kan dari kemarin saya juga nggak pernah potong di sini, dagingnya yang nyampe, kecuali saya baru sekarang berkurban," tutup Dewi Perssik.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dewi Perssik Ungkap Alasan Tak Sembelih Sapi di Masjid, Sindir Ketua RT: Kenapa Harus Tersinggung? dan Dewi Perssik Disebut Selalu Potong Kurban di Luar Lingkungan, tapi Bagi Daging ke Warga Sekitar.