Bali United

Taktik Teco Monoton dan Terbaca, Suporter Bali United: Malu Wakili AFC, Harus Ada Variasi Serangan

Taktik Coach Teco monoton dan sudah terbaca, Suporter Bali United: Malu wakili AFC, harus ada variasi serangan.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Wayan Diky Setiawan
Pemain Bali United melancarkan serangan ke arah lini pertahanan PSS Sleman dalam laga perdana Liga 1 2023/2024 pada 1 Juli 2023 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, BALI - Permainan Bali United taktik dari Pelatih Stefano Cugurra mendapat sorotan dan kritikan dari suporter karena dinilai terlalu monoton dan kurang variasi. 

Bali United tunduk atas PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Sabtu 1 Juli 2023 melalui gol semata wayang Ricky Cawor pada menit ke-47.

Ketua Semeton Bulldog, Ketut Budi mengatakan jika menjadi wakil Indonesia di ajang AFC dengan penampilan monoton seperti laga semalam justru bisa membuat malu tanah air.

Dalam permainan melawan PSS Sleman semalam, taktik Teco yang mengandalkan permainan dari sisi sayap dan umpan crossing cenderung terbaca skuat asuhan Marian Mihail.

Lanjutnya, Coach Teco harus melakukan perubahan variasi serangan salah satunya mematangkan skema umpan terobosan, dan perlu menambah striker 'berdaya ledak' tinggi.

"Kalau melihat permainan seperti tadi malam, kayaknya kita malu mewakili AFC, semoga nanti kedepannya ada tambahan pemain baru, jadi permainan bisa ditingkatkan dan ini menjadi pembelajaran karena saya melihat taktik monoton, terlalu banyak main crossing dari sayap. Umpan terobosan yang memang untuk menusuk belum ada," kata Ketut Budi kepada Tribun Bali, pada Minggu 2 Juli 2023.

 

"Semoga striker asing baru ini bisa menutup lobang dan membawa perubahan lebih baik," imbuhnya.

Ia juga mengatakan, bahwa sepinya laga pembuka Liga 1 2023/2024 di Bali sangat menjadi pukulan telak dari manajemen yang menaikkan harga tiket dan tidak sebanding dengan performa impresif pemain di lapangan.

"Pertama melihat pembukaan Liga 1 tanpa penonton 'luar biasa', tapi dalam artian pukulan telak bagi manajemen karena kenaikan tiket. Dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu, lumayan karena naiknya drastis apalagi dengan performa Bali United tadi malam saya melihat aliran bola dari tengah ke depan itu tidak ada," paparnya.

Baca juga: Bali United Kalah Tipis Atas PSS Sleman, Ricky Cawor Jadi Pencetak Gol Perdana di Liga 1 2023-2024

"Jadi dari belakang ke tengah sudah hilang, saya lihat Spaso kesal dia tidak pernah dapat bola, jadi kemarin serangan dari sayap sudah diantisipasi oleh pemain PSS Sleman," imbuhnya.

Kemudian, dua pemain asing yang menjadi kunci Bali United membangun serangan di lini depan, Eber Bessa dan Privat Mbarga dipressing ketat oleh PSS Sleman dengan game plan-nya sehingga minim ruang gerak.

"Saya melihat Eber dan Privat Mbarga dikunci habis-habisan makanya tidak bisa bergerak sama sekali cuma beberpaa mendapatkan peluang," kata Ketut. 

Ketut menambahkan, bahwa masuknya Fadil Sausu yang menggantikan Sidik Saimima, dan Made Tito menggantikan Ilija Spasojevic mampu membawa perubahan, namun terlambat diterapkan.

"Begitu ada pergantian pemain di lini tengah, Sidik Saimima diganti oleh Fadil Sausu, Tito menggantikan Spaso baru kelihatan ada aliran bola dari belakang. Saya lihat tadi malam di lini tengah tidak ada pembagi bola, jadi terlihat monoton, memasukkan Fadil sama Tito dari kacamata saya telat dimasukkan di menit hampir 70.  Kalau di babak pertama mentok harus cepat antisipasi," paparnya.

"Dan saya melihat taktiknya Teco terlalu monoton tidak ada perubahan yang signifikan saya lihat dari liga sebelumnya, jadi pemain lawan sudah tahu bagaimana taktik Teco sudah diantisipasi sedini mungkin, tidak ada variasi serangan," imbuh Ketut Budi.

Ia membandingkan dengan laga Persis solo melawan Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, usai laga Bali United vs PSS Sleman

Dalam pertandingan itu, meski Persis Solo akhirnya kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya, namun menurutnya, game plan yang ditampilkan Persis Solo lebih atraktif dan bervariasi. 

"Saya melihat Bali United tidak ada umpan terobosan, saya bandingkan dengan pertandingan Persis Solo dengan Persebaya. Walaupun Persis Solo kemarin kalah tapi saya melihat permainan luar biasa, itu dua gol semua dari umpan terobosan. Sebenarnya harus ada itu di Bali United," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved