Berita Bali
Akio Takeda Jauh-jauh Dari Jepang, Terbangkan Layang-layang di 45th Bali International Kite Festival
Akio Takeda datang jauh-jauh dari Jepang untuk etrbangkan layang-layang di 45th Bali International Kite Festival.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tradisi budaya bermain layang-layang yang khas di Bali menjadi daya tarik dan sorotan pemain layang-layang mancanegara.
Akio Takeda dari Japan Kite Association jauh-jauh datang dari Negeri Sakura untuk mengikuti event 45th Bali International Kite Festival.
Bali International Kite Festival yang kini memasuki edisi ke-45 sengaja melibatkan peserta dari mancanegara agar bisa menampilkan ragam corak akulturasi layang-layang dari berbagai negara.
Menurut Akio Takeda, festival layang-layang di Bali merupakan yang terbaik di dunia karena dibalut dengan akar budaya yang kuat.
"Bali ini tempat yang sangat spesial, rasa gotong royong akar budaya yang kuat sehingga menjadikan event layang-layang di Bali menurut saya terbaik di dunia," kata Akio dalam sesi press conference di Denpasar, pada Senin 10 Juli 2023.
"Kedua di Jepang, di sana ada Festival Hamamatsu, ketiga di Amerika Latin, Guatemala keunikannya layang-layang dibuat di kuburan leluhur," imbuhnya
"Bali memiliki angin yang stabil. Bedanya di Jepang dan event di Bali ini Jepang disupport pemerintah, ada yang mewadahi, tapi di Bali memiliki keunikan muncul saat musimnya, budaya yang kuat nyata adanya," paparnya.
Akio berharap event layang-layang di Bali kedepannya menjadi daya tarik khusus para wisatawan di Bali karena kental dengan unsur tradisi dan budaya.
Baca juga: PLN Bali Hilangkan Stigma Musuh Layangan, Dukung Bali International Kite Festival
Di Bali, layang-layang bukan hanya sekedar permainan, melainkan di dalamnya terdapat keyakinan warga Bali bahwa layang-layang memiliki taksu kejiwaan.
Kepercayaan warga Bali, layang-layang memiliki jiwa atau roh dari Rare Angon yang merupakan Dewa Layangan.
Adapun edisi ke 45 tahun Bali Internasional Kite Festival ini bakal memperebutkan Piala tetap dan piala bergilir Gubernur Bali.
Lomba layang-layang ini berlangsung di Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali, mulai pada 14-16 Juli 2023 dengan opening ceremony yang digelar pada Sabtu 15 Juli 2023.
Ketua Harian Pelangi (Persatuan Layang-layang Indonesia) Bali, Ida Bagus Sedhawa, dalam edisi ke-45 tahun ini pihaknya menciptakan keunikan dengan sengaja mengkolaborasi perkembangan layang-layang dari berbagai negara.
Ia mendatangkan pelayang mancanegara dan pelayang nasional sekaligus membangkitkan pariwisata Bali.
"Dengan ini para generasi muda yang menggemari bisa menyalurkan kreatifitas mereka dengan menampilkan akulturasi budaya layang-layang dari berbagai negara," ujarnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.