Sponsored Content
Inseminasi Buatan Dipercaya Mampu Tingkatkan Populasi Ternak di Badung
Untuk mendorong peningkatan populasi ternak khususnya sapi dan babi, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Untuk mendorong peningkatan populasi ternak khususnya sapi dan babi, Pemkab Badung melalui Dinas Pertanian dan Pangan menyelenggarakan Bimbingan Teknis bagi petugas Inseminasi Buatan (IB) bertempat di ruang rapat Dewi Sri Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Badung, Selasa 11 Julia 2023.
Hal itu dilakukan pasca banyak wabah yang menyerang ternak masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana usai membuka Bimtek mengungkapkan bahwa seiring dengan semakin pulihnya sektor pariwisata kebutuhan akan daging akan terus semakin meningkat.
Untuk memenuhi kebutuhan daging tersebut maka populasi ternak khususnya sapi dan babi perlu ditingkatkan, namun kendala yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya pejantan unggul.
Diakui, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan petugas Inseminasi Buatan atau lebih dikenal petugas kawin suntik yang berkualitas dan berkompeten untuk bisa melayani kebutuhan masyarakat khususnya peternak yang saat ini sudah banyak menggunakan jasa IB.
"Keunggulan teknik IB antara lain menghemat biaya pemeliharaan pejantan, dapat mengatur jarak kelahiran, mencegah terjadinya kawin sedarah (inbreeding), mencegah terjadinya penularan penyakit serta untuk mendapatkan bibit ternak yang unggul," katanya.
Wijana menyebutkan saat munculnya wabah ASF dan PMK, populasi ternak di Badung sempat mengalami penurunan drastis namun saat ini populasi sapi sudah mencapai 32.229 ekor dan populasi babi sebanyak 34.044 ekor.
Puluhan ribu ternak itu pun sebagian besar sudah mendapatkan suntikan vaksin PMK.
"Bimtek diikuti 33 peserta terdiri dari 18 orang petugas IB dan 15 orang peternak babi berlangsung selama 3 hari jedepan. Nanti juga akan ada praktek di BIBD Baturiti, Tabanan," imbuhnya. (*)