Tahun Baru Islam 1445 H
MITOS Pantangan di Bulan Suro: Termasuk Hajatan & Bepergian, Benarkah Suro Dipercaya Bawa Sial?
Pada beberapa kalangan masyarakat Jawa, bulan Suro (atau dalam penanggalan Islam disebut Muharram) dianggap salah satu bulan yang dikeramatkan.
TRIBUN-BALI.COM – MITOS Pantangan di Bulan Suro: Termasuk Hajatan & Bepergian, Benarkah Suro Dipercaya Bawa Sial?
Tribunners, saat ini kita sudah memasuki penghujung tahun 1444 Hijriah.
Tak lama lagi, umat Islam bakal menyongsong datangnya Tahun Baru Islam 2023/1 Muharram 1445 H.
Menurut kalender masehi, pada tahun 2023 ini, 1 Muharram 1445 H bertepatan dengan hari Rabu 19 Juli 2023.
Itu artinya, hanya kurang enam hari lagi kita akan menuju kesana.
Perlu diketahui bahwa Bulan Muharram atau Tahun Baru Islam dimulai sejak tenggelamnya matahari pada Selasa 18 Juli 2023.
Tak seperti peringatan tahun baru masehi yang dimulai pada tengah malam yakni mulai pukul 00.00, bergantinya hari di penanggalan Hijriah dimulai sesudah terbenamnya matahari dan terbitnya bulan.
Bulan Muharram bagi masyarakat Jawa dikenal juga sebagai bulan Suro.
Pada beberapa kalangan masyarakat Jawa, bulan Suro (atau dalam penanggalan Islam disebut Muharram) dianggap salah satu bulan yang dikeramatkan.
Suro merupakan satu diantara bulan dalam penanggalan Jawa yang diciptakan oleh Sultan Agung, raja Mataram pada abad ke-16 M, berdasarkan kalender Hijriah.
Malam 1 Suro oleh masyarakat zaman dulu dianggap bernuansa mistis.
Baca juga: Bulan Suro Dipercaya Bawa Sial? Inilah MITOS Pantangan di Bulan Suro: Termasuk Hajatan & Bepergian
Konon para makhluk astral banyak berkeliaran pada malam 1 Suro.
Karena bernuansa keramat itulah banyak dilakukan ritual ketika malam 1 Suro, seperti jamasan pusaka atau membersihkan benda-benda pusaka, mandi kembang setaman, kungkum (berendam), tapa bisu ziarah, dan lainnya.
Selain melakukan ritual-ritual tersebut, Bulan Suro dipercayai orang Jawa tak diperbolehkan melakukan terkait dengan pesta atau perayaan karena diyakini membawa sial.
Dilansir dari TribunJambi, beberapa pantangan hajatan yang dilakukan di Bulan Suro yakni:
1). Pesta pernikahan
2). Pindah rumah
3). Hajatan lain
4). Bepergian jauh
Salah satu pantangan di bulan Suro, pernikahan misalnya, menjadi hal yang hingga sata ini masih sangat pantang untuk dilakukan.
Mereka menganggap jika hal ini dilanggar akan ada nasib buruk di waktu mendatang.
Soal pantangan menikah di bulan Suro, pengamat budaya Jawa, Han Gagas, memberi keterangannya sperti dikutip dari Intisari.
Melalui WhatsApp Han Gagas menjelaskan, menurut kepercayaan Hindu, dikisahkan Suro dikuasai Batara Kala.
Suro adalah penguasa waktu yang menjalankan hukum karma atau sebab akibat.
"Suro, dewanya Batara Kala, yang suka makan manusia, dalam arti nasibnya. Sehingga buruk nasibnya," kata Han Gagas.
"Untuk itu, hal tersebut harus dihindari agar auranya menjadi baik," tambahnya.
Dijelaskan bahwa Suro suka makan manusia (dalam arti nasib), sehingga dipercaya apabila menyelenggarakan hajatan di bulan Suro akan menghadapi nasib yang buruk.
Akan lebih baik jika hajatan di bulan Suro tersebut dihindari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Han Gagas menambahkan bahwa pantangan itu bukan hanya pernikahan, tetapi juga hajatan lain termasuk pendirian rumah, sunatan, pindah rumah dan lainnya.
Menikah di bulan Suro memang sebuah pantangan untuk menghindari nasib buruk, namun bukan berarti menggelar resepsi pernikahan di bulan ini juga dilarang.
Han Gagas mengatakan, "Tetapi, kalau nikah ijab kobul sebelum Suro, lalu pesta resepsi syukuran bulan Suro bisa."
Tak melulu dikaitkan pada kepercayaan Hindu, namun ada maksud lain di balik pantangan menikah di bulan Suro.
Han Gagas berkata, "Budaya Suro bisa dianggap bulan spiritual sehingga waktunya untuk ibadah dan membersihkan dari sifat, sikap, watak nafsu angkara, aluamah, sufiyah, mutmainah, dan bisa dianggap sebagai bulan rehat dan refleksi renungan, bukan untuk membuat hajat yang berdampak pada pengeluaran keuangan terlalu banyak.
Hal ini tentu bermakna bahwa di bulan spiritual ini, alangkah lebih baik jika menggunakannya untuk beribadah, untuk merehatkan diri dari hingar-bingar dunia, bahkan untuk merenungkan kehidupan agar berjalan lebih baik.
Baca juga: Jelang Bulan Muharram 1445 Hijriah: Benarkah Pantang Menikah di Bulan Suro? Ini Penjelasannya
Sedangkan, jika hajatan pernikahan atau hajatan lain digelar, masyarakat akan cenderung mengeluarkan biaya yang banyak untuk hajatan tersebut.
Hal ini tentu membuat bulan spiritual tidak dimanfaatkan dengan maksimal karena kesempatan untuk beribadah dan renungan berkurang atau malah hilang sama sekali berganti dengan pesta hajatan.
Selain dari segi spiritual, pantangan menikah di bulan Suro bisa pula dikaitkan dari segi sosial dan ekonomi.
Bukan Bulan Menakutkan
Menurut KH Bukhari Masruri Bulan Muharam atau bulan Suro dalam istilah Jawa bukanlah bulan yang menakutkan.
Ketua PWNU Jawa Tengah periode 1985-1995 itu mengatakan sebaliknya, bahwa bulan Muharam itu memiliki banyak keutamaan dan penuh dengan keistimewaan.
“Masyarakat memandang bulan muharam sebagai bulan ketakutan. Padahal muharam itu bulan yang penuh dengan keberkahan,” katanya.
"Orang Jawa perlu let (jeda), termasuk kondisi keuangan. Jika terlalu banyak hajatan yang kudu nyumbang nanti kasihan bisa buat banyak yang marah atau terlalu ngoyo kerja buat nyumbang, itu bisa buat aura negatif. Ini versi yang modern ke manajemen uang," tambahnya.
Dalam masyakarakat Jawa, menikah bisa dilakukan sepanjang tahun, kecuali pantangan pada bulan Suro
Baca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun
KH Sholeh Darat menyebutkan dalam kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah tentang kemuliaan bulan Muharram:
“Bahwa awal Muharram itu adalah tahun barunya seluruh umat Islam. Adapun tanggal 10 Muharram adalah “Hari Raya”yang digunakan untuk bergembira dengan shadaqah.
Hari raya ini adalah untuk mensyukuri nikmat Allah, bukan hari raya dengan shalat.
Tetap hari raya dengan pakaian rapi dan memberikan makanan kepada para faqir.
Dalam menyambut tahun baru ini, maka umat Islam diminta untuk membaca doa akhir tahun pada tanggal 30 Dzulhijjah saat akhir shalat ashar sebanyak tiga kali.
Bacaan doa akhir tahun adalah begini:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْرَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
KH Sholeh Darat menjelaskan bahwa siapa saja yang membaca doa akhir tahun ini tidak akan digoda oleh syetan dalam tahun itu.
Syetan hanya bisa merusak manusia dalam waktu satu jam.
Itupun semua dosa selama setahun telah diampuni oleh Allah karena membaca doa ini.
Baca juga: Kapan Malam 1 Suro? Berikut Sejarah, Asal-usul dan Alasan Mengapa Selau Dikaitkan dengan Hal Mistis
“Maka seyogyanya bagi orang beriman, jangan lupa membaca doa ini saat akhir tahun” tegas KH Sholeh Darat.
Selain membaca doa akhir tahun, umat Islam juga diminta untuk membaca tiga kali doa awal tahun setelah shalat maghrib pada awal bulan Muharram.
Bacaan doa awal tahun adalah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ أَنْتَ اْلأَبَدِيُّ اْلقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَاءِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ اْلأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفٰى يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ. يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا ومولانا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَاصْحَابِهِ وَسَلَّم.
Doa awal tahun ini ketika dibaca, akan membuat umat Islam terlindungi dari godaan syetan.
KH Sholeh Darat menjelaskan: “Barangsiapa membaca doa ini tiga kali di awal bulan Muharram setelah shalat maghrib, maka sesungguhnya syetan itu mengucapkan bahwa anak Adam ini sudah aman dalam sisa umurnya selama tahun itu. Sebab Allah Swt memberikan asisten berupa dua Malaikat untuk menjaganya agar tidak digoda syetan”
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Dipercaya Bawa Sial, Mitos 4 Pantangan yang Tak Boleh Dikerjakan di Bulan Suro,
Tahun Baru Islam 1445 H
Tahun Baru Islam 1445 Hijriah
Kapan bulan Suro
mitos bulan Suro
mengapa dilarang menikah bulan Suro
pantangan bulan Suro
Suro
1 Muharram 1445 H
Muharram
Ragam Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H Bahasa Arab dan Indonesia |
![]() |
---|
Selamat Tahun Baru Islam 1445 Hijriah! Inilah Bacaan Doa Awal Tahun, Lengkap dengan Terjemahan |
![]() |
---|
50 Link Twibbon Selamat Tahun Baru Islam 1445 H, Desain Baru Lebih Kekinian dan Gratis |
![]() |
---|
Happy Islamic New Year! 25 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1445 H Bahasa Inggris dan Terjemahan |
![]() |
---|
Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1445 H Bahasa Arab dan Artinya, Bagikan Sekarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.