Sponsored Content

Sanggar Selendro Agung Duta Badung, Bawakan Garapan Kolaborasi Dengan Wayang Inovatif

Sanggar Selendro Agung Duta Badung, Bawakan Garapan Kolaborasi Dengan Wayang Inovatif

|
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Pementasan Sanggar Seni Selendro Agung, Banjar Saren, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Duta Kabupaten Badung, Bali di PKB 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sanggar Seni Selendro Agung, Banjar Saren, Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal, Duta Kabupaten Badung, Bali, tampil maksimal pada Rekasadana (Pergelaran) Gong Suling Kreasi, di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV.

Bertempat di gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Art Center Bali, penampilan Sanggar Seni Selendo Agung, membawakan garapan kolaborasi dengan wayang inovatif, dengan mengambil cerita berjudul "Maraga Segara".

Terkait pementasan ini, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Badung, I Gede Eka Sudarwitha, sangat mengapresiasi apa yang telah ditampilkan sanggar Selendro Agung pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XlV.

Hal itu kata dia, karena pada pementasan tersebut menampilkan karya inovatif baru. 

"Saya sangat mengapresiasi, ternyata seni tradisi Bali dalam hal ini Gong Suling, dapat dikolaborasikan dengan berbagai  jenis kesenian, seperti yang dibawakan ini, yakni kolaboratif dengan wayang kulit. Disana ada suatu unsur penggalian dari komposer," kata Eka. 

Untuk karya kolaborasi ini, ia berharap kedepan agar bisa terus dikembangkan dan diberikan sentuhan yang lebih atraktif.

Seperti misalnya menampilkan dialog-dialog kekinian yang lebih lucu dan menghibur.

"Saya kira sangat bagus dan semoga sanggar Selendo Agung dalam penampilan gong suling inovatif ini, bisa semakin maju kedepannya," harapnya.

Baca juga: Duta Badung Tampilkan "Sang Hyang Sengkrong" Dalam Rekasadana PKB Ke-45

Sementara itu, menurut ketua sanggar seni Selendro Agung, I wayan Mulyadi, S.Sn., terkait karya yang dibawakan, ada tiga.

Yang mana kata dia, dalam pementasan ini, ada dua karya seni karawitan, 1 karya seni pedalangan, dan 1 karya seni tari. 

"Teman-teman yang diajak dalam sanggar Selendro Agun ini, adalah  teman yang kreatif yang karyanya sangat menginspirasi dan menyesuaikan dengan tema besar PKB," ucapnya didampingi dalang selaku Penata Pewayangan, Gusti Darma Putra atau gung Adi. 

Untuk pementasan wayang yang dibawakan, Gung Adi menambahkan, Wayang Betel yang ditampilkan, merupakan wayang inovatif. Wayang ini terinspirasi dari keberadaan wayang lemah, yang keberadaanya saat ini sangat kurang diminati. 

"Kami mencoba memformulasikan, mengambil konsep wayang lemah dengan memberikan unsur-unsur dan penekanan terhadap wayang itu sendiri, dan penambahan pada akting dari sang dalang dan sebagiannya. Lakon yang dibawakan berjudul 'Maraga Segara' yang memiliki makna, terinspirasi dari perjalanan spiritual sang Bima atau dikenal dengan perjalanan bima menuju tirta amerta atau cerita Dewa Ruci. Tema ini juga sejalan dengan tema besar PKB 2023," imbuhnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved