Berita Tabanan

Skema Parkir Terpusat Dirancang Atasi Keterbatasan Parkir di DTW Jatiluwih Tabanan Bali

Lahan parkir menjadi kendala utama di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih hingga saat ini.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Bupati Sanjaya membuka Festival Jatiluwih IV - Skema parkir terpusat dirancang atasi keterbatasan parkir di DTW Jatiluwih Tabanan, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Lahan parkir menjadi kendala utama di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih hingga saat ini.

Pemkab Tabanan pun akan segera melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.

Yakni dengan menyiapkan skema parkir terpusat, dan mengangkut pengujung dengan boogie.

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya mengatakan, bahwa memang parkir kendaraan masih menjadi kendala.

Tidak seperti DTW lain di Tabanan, yakni Tanah Lot dan Ulun Danu.

Yang dimana bisa menyiapkan puluhan hektare lahan menjadi kantong parkir.

Sehingga, hal itu membuat DTW di dua tempat selain Jatiluwih itu lebih berkembang.

“Pada dasarnya Jatiluwih tidak kalah. Hanya saja ibaratnya dari 10 mobil itu butuh luasan lahan untuk 10 kendaraan. Kalau di sini mobil 10 yang ada cuma untuk 1 parkir saja. Jadi kurang dikunjungi. Parkirannya tidak seperti Tanah Lot dan Ulun Danu,” ucapnya saat membuka Festival Jatiluwih, Sabtu 22 Juli 2023.

Baca juga: Kodim Tabanan 1619/Tabanan Panen Raya Padi di Jatiluwih

Sanjaya mengaku, bahwa pihaknya saat ini sedang mencoba untuk menggodok hal itu berbincang dengan PHRI dan Asita.

Sebab, panorama di kabupaten Tabanan itu indah-indah, dan menjadi wisata kelas dunia.

Pemkab Tabanan kini akan memikirkan infrasturtur, yang belum bagus saat ini, maka ke depan akan menunjang.

“Skema ini yang sedang kita siapkan. Saya sudah punya skema. Nanti kita lihat saat duduk bersama dengan Pengempon dan Perbekel DTW Jatiluwih,” ungkapnya.

Bupati Sanjaya menegaskan, bahwa lahan parkir itu akan memiliki skema cukup baik.

Dan tidak akan merusak sawah.

Sehingga tidak akan dibuat di lahan DTW Jatiluwih.

Sehingga sistem adalah dengan menggunakan mobil boggie.

“Saya sudah punya skema. Akan bagus skemanya. Tidak ada merusak sawah. Tidak di sini parkir. Jadi akan terpusat dan akan menggunakan mobil boggie untuk mengangkut pengunjung,” jelasnya.

Sementara, Plt Kepala DTW Jatiluwih Alitoya Winaya mengatakan, untuk lahan parkir memang tidak ada lahan parkir terpusat saat ini.

Pihaknya hanya berkoordinasi dengan pemilik restoran, untuk mengatasi pengujung yang membutuhkan lahan parkir.

Sedangkan parkir umum memang saat ini kondisi terbatas.

Jadi sifatnya saat ini masih bekerjasama dengan pemilik restoran untuk mensupport.

“Apakah tanah adat atau desa yang digunakan dan lahan lainnya itu masih kami kaji rencana itu. Berapa rancangan luasan lahan parkir itu masih dikaji. Yang pasti nanti menggunakan boggie,” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved