Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum Merdeka Halaman 4 5 6 7, Kegiatan 1: Ide Pokok
Simak nih, inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka halaman 4 5 6 7, Kegiatan 1: Ide Pokok Paragraf
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Simak nih, inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka halaman 4 5 6 7, Kegiatan 1: Ide Pokok Paragraf.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 akan membahas soal pada Bab 1 yang berjudul Demi Keluarga sesuai dengan buku Bahasa Indonesia kurikulum Merdeka tahun 2022.
Kali ini kita akan membahas soal pada halaman 4 5 6 7 kegiatan siswa Kegiatan 1 tentang menentukan Ide Pokok dan letak ide pokok pada paragraf.
Kunci jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 4 5 6 7 di buku Bahasa Indonesia kelas 9.
Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal Bahasa Inggris halaman 4 5 6 7 pada Bab 1 sesuai dengan buku bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka.
Baca juga: Soal dan Jawaban Bahasa Inggris Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 8 9 10: What are They Doing?
Update Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 4 5 6 7 Kurikulum Merdeka
Membaca
Bacalah dengan saksama.
Yang Lebih Penting dari Aku
“Diam saja dari tadi. Baca terus, seperti yang paling pintar saja.”
“Iya. Kita ini dianggap patung?”
“Bukan patung, tapi angin.”
Baca juga: Soal dan Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 9 1: Kalimat Intransitif
Mataku ke arah buku yang kubaca, tetapi telingaku mendengar semuanya. Walau mereka berbicara dengan suara rendah, suasana sunyi mengantarkan setiap bunyi dengan setia.
Aku benar-benar tidak ingin di sini. Terlihat orang dengan berbagai penampilan mondar-mandir lantas duduk, lalu berdiri dalam diam. Wajah-wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas. Kapan ini semua berakhir? Tengah malam begini, seharusnya aku bisa duduk santai di rumah, baca, atau main game. Sejak sore, aku ingin minta izin pulang. It’s impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang saat seluruh keluarga berkumpul.
Aku kembali membaca bukuku, tetapi tak satu pun kalimat kupahami. Suara-suara yang menyindirku itu masih terdengar, kadang diselingi tawa. Aku cukup yakin, jika aku mengangkat wajah, salah satu atau beberapa orang dari mereka sedang melirikku. Aku tidak suka, tetapi mau bagaimana lagi? Walau tak ku kenal dengan baik, mereka semua terikat darah denganku.
This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan ku tegur mereka. Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba-tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil menghentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua membuat beberapa orang menoleh.
Baca juga: Soal dan Jawaban Bahasa Inggris Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 8 9 10: Write the Activity
Kudekati sumber suara gaduh itu.
“Maaf. Apa aku mengganggu kalian?” Aku sendiri terkejut mendengar nada suaraku.
Aku benar-benar sedang kesal.
“Eh, ada apa?” tanya Edo. Dia anak Om Samsudin, kakak ayahku. Aku dan Edo seumur, tetapi kami tidak pernah cocok.
Bahar berdiri, “Iya. Ada apa? Mengganggu bagaimana?”
Ku Kepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup.
“Aku tahu, tadi kalian membicarakan aku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.”
“Siapa yang membicarakanmu? Kami bicara sendiri dari tadi,” sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami.
Ku Kepalkan tangan, aku berbicara di antara gigi yang terkatup.
“Aku tahu, tadi kalian membicarakan aku. Maaf kalau aku tidak bisa ikut mengobrol. Aku memilih membaca karena aku ingin tenang.”
“Siapa yang membicarakanmu? Kami bicara sendiri dari tadi,” sahut Marlina yang disambut anggukan oleh yang lain. Mereka bersahutan cukup ramai sehingga beberapa pasang mata mengamati kami.
Amarah mencengkeramku. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasa deru jantungku kian kencang. Kepalanku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku. Kemarahan menguasaiku.
Tepat pada saat itu, pintu geser kehijauan itu terbuka.
“Keluarga Bapak Pattarani!”
Seperti disemprot air dengan selang, kami berhamburan mendekat.
“Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan.”
Ayahku bangkit dan mengusap matanya berkali-kali. Para om dan tante tersenyum lega dan segera sibuk mengabarkan kebahagiaan itu. Sepupu-sepupu yang sudah tertidur jadi terbangun, sebagian menangis karena terkejut sekaligus gembira. Kakek kesayangan kami terlepas dari bahaya. Seruan syukur berdengung memenuhi ruangan.
Marlina melompat kemudian menyalamiku dan Edo sekaligus. Kami semua bahagia, walau beberapa detik sebelumnya kami nyaris baku hantam.
Kini tugas kalian adalah menentukan ide pokok dan ide pendukung paragraf-paragraf dalam teks “Yang Lebih Penting dari Aku”.
Ide pokok adalah topik yang menjadi pokok pengembangan sebuah paragraf. Dengan kata lain, ide pokok adalah intisari dari sebuah paragraf. Ide pokok diperkuat oleh ide pendukung. Artinya, ide pendukung memperkuat dan melengkapi ide pokok.
Untuk menemukan ide pokok, kalian perlu membaca sebuah paragraf dengan saksama. Temukan kalimat yang mewakili isi paragraf tersebut. Posisi kalimat yang menjadi ide pokok tersebut dapat di awal, di akhir, di awal dan akhir, dan di tengah paragraf. Kadang, kalian harus menyimpulkan ide pokok tersebut dengan kalimat kalian sendiri. Karena itu, kalian harus mencermati bacaan dengan sebaik-baiknya.
Siap? Temukan letak ide pokok paragraf yang ditentukan, kemudian sebutkan ide pokok dan ide pendukungnya.
Jawaban:
Paragraf 2
Letak Ide Pokok:
Awal paragraf
Ide Pokok:
Aku benar-benar tidak ingin di sini.
Ide Pendukung:
Terlihat orang dengan berbagai penampilan mondar-mandir lantas duduk, lalu berdiri dalam diam. Wajah-wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas. Kapan ini semua berakhir? Tengah malam begini, seharusnya aku bisa duduk santai di rumah, baca, atau main game.
Sejak sore, aku ingin minta izin pulang. It’s impossible. Mustahil. Mana mungkin aku bisa pulang saat seluruh keluarga berkumpul.
Paragraf 4
Letak Ide Pokok:
Awal paragraf
Ide Pokok
This is it. Cukup sudah. Aku tidak tahan lagi. Aku harus bicara. Akan ku tegur mereka.
Ide Pendukung:
Seenaknya saja menggunjingkan orang yang ada di depannya. Kemarahan tiba-tiba memenuhi dadaku. Aku berdiri sambil menghentakkan kaki. Derit nyaring kursi besi tua membuat beberapa orang menoleh.
Paragraf 8
Letak Ide Pokok:
Awal dan Akhir paragraf
Ide Pokok:
Amarah mencengkeramku dan Kemarahan menguasaiku.
Ide Pendukung:
Amarah mencengkeramku. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasa deru jantungku kian kencang. 8 Kepalanku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku.
Paragraf 10
Letak Ide Pokok:
Akhir paragraf
Ide Pokok:
Seruan syukur berdengung memenuhi ruangan.
Ide Pendukung:
Ayahku bangkit dan mengusap matanya berkali-kali. Para om dan tante tersenyum lega dan segera sibuk mengabarkan kebahagiaan itu.
Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 4 5 6 7, Kegiatan 1: Ide Pokok pada Bab 1 pada buku siswa Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka.
Disclaimer
Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.
Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.