Persib Bandung

Intip Prestasi Bojan Hodak yang Pantik Ekspektasi Tinggi Bobotoh Persib, Superior dari Luis Milla?

Fans Persib Bandung, Bobotoh, punya harapan tinggi pada sosok pelatih anyar yang menggantikan Luis Milla, Bojan Hodak.

Editor: Ady Sucipto
Dok ist/Persib
Tak Disangka Bos Persib Tunjuk Eks Pelatih PSM Bojan Hodak Pengganti Luis Milla, Ini Kata Teddy 

TRIBUN-BALI.COM – Fans Persib Bandung, Bobotoh, punya harapan tinggi pada sosok pelatih anyar yang menggantikan Luis Milla, Bojan Hodak.

Ditunjuknya Bojan Hodak oleh manajemen Persib, memantik kepercayaan dari Bobotoh bahwa juru racik asal Kroasia itu bisa membawa Persib Bandung berprestasi di Liga 1 2023/2024.

Munculnya harapan tinggi Bobotoh tentu tidak lepas dari torehan prestasi seorang Bojan Hodak.

Baca juga: Jadi Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak Panen Pesan Sedih Ini dari Ultras Kuala Lumpur City FC

Ya, Bojan Hodak terbilang sukses mengarsiteki klub asal Malaysia, Kuala Lumpur City FC hingga sepak terjang klub dari Jiran tersebut diperhitungkan di kawasan ASEAN.

Bojan Hodak yang kini berusia 52 tahun tersebut diketahui pernah mencoba peruntungannya menangani klub di Liga 1 Indonesia.

Bojan Hodak pernah melatih PSM Makassar kendati dalam tempo yang tergolong singkat.

Setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih Persib Bandung, Bobotoh pun mulai membandingkan karir antara Bojan Hodak dengan Luis Milla.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Luis Milla memutuskan untuk mundur dalam situasi Persib Bandung yang tengah terpuruk.

Kendati demikian, Luis Milla juga dinilai sebagai pelatih yang punya kualitas di kancah sepak bola Eropa.

Di Eropa, sosok Luis Milla punya catatan mentereng dan pernah mengarsiteki klub-klub besar.

Intip perbandingan kualitas Bojan Hodak dan Luis Milla:

1. Kualitas Bojan Hodak

Bojan Hodak sempat menjadi juru taktik di sejumlah klub besar.

Pelatih berpaspor Kroasia itu rupanya pernah menukangi PSM Makassar.

Sayangnya, kariernya bersama Juku Eja hanya seumur jagung.

Bergabung pada 2020, Bojan Hodak hengkang dari PSM Makassar pada Januari 2021.

Bukan tanpa alasan, kala itu gelaran Liga 1 dihentikan sementara karena badai Covid-19.

Bersama PSM Makassar, Hodak meraih empat kemenangan, tiga hasil imbang dan satu kekalahan.

Setelah hengkang dari PSM Makassar, Bojan Hodak direkrut oleh Kuala Lumpur City FC.

Bersama klub Malaysia itu, ia sukses mencetak rekor mengesankan.

Bojan Hodak sukses membawa Kuala Lumpur City FC bertengger di posisi ke-6 klasemen akhir Liga Super Malaysia pada musim 2020-2021.

Prestasi serupa kembali diraihnya saat mengantarkan Kuala Lumpur City FC kembali bertengger di posisi ke-6 klasemen akhir pada musim 2021-2022.

Dan yang paling mengesankan, tentu saja saat Bojan Hodak membawa tim menjuarai Kuala Lumpur City FC.

Prestasi Bojan Hodak terbilang luar biasa.

Bagaimana tidak, kala itu Kuala Lumpur City FC batu promosi 3 tahun ke laga puncak di Malaysia.

Prestasi Bojan Hodak tak berhenti sampai di situ.

Pelatih berusia 52 tahun itu sukses mengantarkan Kuala Lumpur City FC lolos ke partai final AFC Cup 2022.

Sayangnya, di partai final Kuala Lumpur City FC harus mengakui keunggulan Al Seeb dengan skor telak 0-3.

Terbaru, Bojan Hodak kembali mengantarkan Kuala Lumpur City FC melenggang ke Final Piala Malaysia 2022.

Namun lagi-lagi, tim asuhan Bojan Hodak harus puas di posisi runner up.

Nama Bojan Hodak tampaknya sudah tak asing di telingan pecinta sepak bola Malaysia.

Selain menukangi Kuala Lumpur City FC, Bojan Hodak juga pernah menjadi juru taktik Kelantan FA.

Kala itu, ia sukses mengantarkan Kelantan FA menjadi kampiun Piala FA Malaysia 2011/2012 dan 2013/2014.

Tangan dingin Bojan Hondak juga membuat Kelantan FA menjuarai Liga Super Malaysia pada 2011/2012.

Klub selanjutnya yang pernah dilatih Bojan Hodak adalah Johor Darul Takzimm (JDT) pada 2014 hingga 2015.

Karier Bojan Hodak di Kuala Lumpur City FC harus berakhir setelah ia digaet Persib Bandung untuk musim 2023/2024.

Baca juga: Head to Head Persik vs Persib, Sama-Sama Penghuni Papan Bawah, Maung Sedikit Diunggulkan

2. Kualitas Luis Milla

Milla pertama kali terlibat dalam pembinaan profesional pada 2007-08, membantu mantan rekan setimnya di Barcelona dan Madrid, Michael Laudrup di Getafe.

Pada musim panas berikutnya dia ditunjuk sebagai manajer nasional U-19, setelah penunjukan Vicente del Bosque sebagai manajer senior.

Di turnamen pertama Milla, kejuaraan Eropa UEFA 2009, tim tidak lolos dari babak penyisihan grup.

Namun, pada edisi 2010 di Prancis, ia memimpin Spanyol ke final, yang berakhir dengan kekalahan dari tuan rumah.

Kemudian di tahun yang sama, Milla menggantikan Juan Ramón López Caro di pucuk pimpinan tim U-21.

Meskipun menemukan situasi sulit saat kedatangannya, ia berhasil lolos ke kejuaraan Eropa 2011 setelah mengalahkan Kroasia dalam play-off dua kaki.

Pada tahap akhir di Denmark, Milla memimpin tim Spanyol U-21 meraih gelar ketiga mereka, setelah hanya kebobolan dua gol dalam lima pertandingan (empat kemenangan dan hanya sekali imbang).

Dia dipecat setelah timnya gagal lolos dari fase grup di Olimpiade Musim Panas 2012.

Pada Februari 2013, Milla diangkat di Klub Al Jazira UEA Pro League.

Baca juga: Jadi Pengganti Luis Milla, Persib Bandung Diprediksi Bakal Gunakan 4 Bek di Bawah Bojan Hodak

Pertandingan pertamanya sebagai penanggung jawab adalah kekalahan 3-1 di Tractor Sazi F.C. di babak penyisihan grup Liga Champions AFC.

Milla kembali ke Spanyol pada musim sepi 2015, menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala klub Segunda División CD Lugo dan mengundurkan diri pada akhir Februari 2016 dalam keadaan yang tidak jelas.

Musim berikutnya, dalam kapasitas yang sama, dia bergabung dengan Zaragoza juga di level itu.

Dia dipecat setelah hanya empat bulan bertugas dan enam pertandingan tanpa kemenangan.

Pada 21 Januari 2017, Milla menggantikan Alfred Riedl di pucuk pimpinan Timnas Indonesia dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.

Pada Oktober 2018, kontraknya diputus oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia.

Pada 19 Agustus 2022, Milla diumumkan sebagai manajer baru Persib Bandung.

Pada 15 Juli 2023, Milla mengundurkan diri sebagai manajer Persib Bandung setelah 3 laga tanpa kemenangan. (TribunWow.com)

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber artikel 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved