Berita Gianyar
Kualitas Udara Ubud Sempat Sentuh Level Buruk, Bupati Mahayastra Akan Cari Tahu Kebenarannya
Kualitas Udara Ubud sempat sentuh level buruk. Bupati Mahayastra akan cari tahu kebenarannya
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Indek kualitas udara pada situs Iqair sempat menyentuh buruk, yaitu berada pada angka 155 AQ US pada Selasa 16 Agustus 2023 pukul 09.00 Wita.
Angka tersebut masuk kategori tidak sehat. Bahkan dengan angka tersebut, Ubud berada di bawah DKI yang berada di peringkat kelima dengan angka kualitas udara 158 AQI U
Namun berdasarkan pantauan Tribun Bali dalam aplikasi tersebut.
Angka kualitas udara tersebut berubah-ubah.
Seperti pada Kamis, 17 Agustus 2023 pukul 12.56 Wita, level udara Ubud kembali ke level sedang, yakni 62 AQI U.
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra saat dikonfirmasi, Kamis 17 Agustus 2023, belum memercayai indek kualitas udara tersebut.
Sebab, di Ubud tidak terdapat industri yang menghasilkan asap.
Bahkan, jika barometer udara Ubud diukur karena kemacetan. Kemacetan Ubud jauh di bawah Kota Denpasar.
Sebab, kata Mahayastra, kemacetan di Ubud lebih disebabkan jalan yang sempit. Karena itu, meskipum tiap hari Ubud terlihat macet.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Udara, Kendaraan Dinas di Denpasar Akan Diganti Kendaraan Listrik
Namun volume kendaraannya jauh di bawah volume kendaraan di Ubud.
Selain itu, di Ubud juga masih terdapat banyak ruang hijau, tegalan, sawah dan pepohonan yang tumbuh subur di setiap tempat.
"Biasa,hambatan, tantangan, hal positif tak bisa berjalan sendiri-sendiri. Semakin kita membangun, seperti di Jakarta, pastinya banyak kegiatan, banyak hal yang dikerjakan. Baik skala nasional dan internasional. Sehingga polusi ada di sana (Jakarta),"
"Sementara di Ubud tentu, sebagai trafick senter nasional. Saya yakin tingkat udaranya masih terjaga. Pohon masih banyak. Tapi jika memang ada survei yang mengatakan kualitas udara buruk. Ya kita akan cari tahu penyebabnya. Nanti kita akan diskusikan pada mereka yang mengerti.
"Jika tidak ada industri. Tentu, sumbernya adalah kendaraan. Tapi kan, di sana jalannya kecil-kecil. Tapi kalau bicara jumlah mobil, paling banyak di Denpasar sebenarnya. Karena di Denpasar, jalannya besar-besar. Nanti kita akan cari tahu kenapa kualitas udara Ubud bisa dikatakan tidak sehat. Setelah kita tahu, baru kita akan carikan solusinya," tandas Mahayastra.
Kapolres Gianyar, AKBP I Ketut Widiada juga tak sepaham jika kemacetan Ubud menjadi penyebab kualitas udaranya buruk.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.