Sampah di Tukad Teba Pemecutan
100 Truk Sampah Diangkut dari Tukad Teba Pemecutan Kelod Denpasar, 2 Alat Berat Dikerahkan
Puluhan petugas dari PUPR Kota Denpasar diterjunkan untuk menangani sampah di Tukad Teba, Desa Pemecutan Kelod Denpasar, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Puluhan petugas dari PUPR Kota Denpasar diterjunkan untuk menangani sampah di Tukad Teba, Desa Pemecutan Kelod Denpasar, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Sepanjang kurang lebih 600 meter, sungai yang berada tak jauh dari pusat Kota Denpasar ini dipenuhi sampah.
Pembersihan dilakukan setelah ada laporan dan video yang diunggah Sungai Watch di akun Instagramnya viral.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tukad Teba Desa Pemecutan Kelod Denpasar Dipenuhi Sampah Sepanjang 600 Meter
Sampah yang memenuhi Tukad Teba ini kebanyakan non organik seperti plastik, bekas bungkus makanan, dan juga styrofoam.
Untuk melakukan pembersihan, sebanyak dua unit alat berat dari PUPR Kota Denpasar dan BWS Bali Penida dikerahkan.
Kadis PUPR Kota Denpasar, AA Ngurah Bagus Airawata mengatakan pembersihan hari pertama dilakukan pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Baca juga: Sampah di TPS Gunung Agung Denpasar Meluber, DLHK Sebut Karena Ada Proyek Drainase hingga Hari Raya
Karena menggunakan alat manual, pada hari ini mulailah diterjunkan alat berat untuk mempermudah.
“Hari ini mulai pukul 07.00 kami sudah turunkan pasukan untuk melakukan pembersihan,” kata Airawata.
Ditargetkan hari ini semua sampah yang ada di lokasi tersebut bisa terangkut dan dibawa ke TPA Suwung.
Baca juga: Sampah Organik saat Galungan Meningkat, KKN Unud Desa Pesinggahan Laksanakan Workshop Eco Enzyme
Terkait jumlah sampah yang diangkut, Airawata mengatakan ditaksir hingga 100 truk.
Hal ini mengingat panjangnya alur sungai yang tertutup oleh sampah.
Ditanya terkait penyebab sampah menumpuk dan mengular tersebut, Airawata mengatakan karena adanya masyarakat sekitar yang membuang sampah ke sungai.
Baca juga: Bau Sampah, Wawali Arya Wibawa Ajak Masyarakat Sekitar Tinjau Langsung TPST Kesiman Kertalangu
Selanjutnya sampah ini dihalangi oleh jaring yang dipasang oleh Sungai Watch, sehingga tak bisa mengalir.
“Menggenang karena ada jaring dari Sungai Watch, biar tidak ke hilir, ke bakau. Tapi risikonya di sini tersendat. Dan kita kesulitan medan untuk masuk. Kalau saja kami tahu lebih awal, mungkin sudah kami angkut,” katanya.
Ia menambahkan, sampah mulai tersendat sejak dua bulan lalu dan semakin hari semakin panjang.
Baca juga: Pasca-Galungan, Volume Sampah di Denpasar Meningkat 20 Persen, Kerahkan 1.420 Tenaga Kebersihan
“Karena agak tersembunyi tempatnya, jadi setelah ada laporan baru kami tahu,” katanya.
Pihaknya pun meminta semua masyarakat ikut peduli pada kebersihan sungai. (*)
Berita lainnya di Sampah di Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.