Berita Karangasem

Distan Petakan Lahan Sawah Berpotensi Kering Saat Fenomena Elnino

Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Distan) Kabupaten Karangasem  memetakan lahan persawahan yang  berpotensi alami kekeringan

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Saiful Rohim
Kepala Dinas Pertanian, Pengan, dan Perikanan (Distan) Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Distan) Kabupaten Karangasem  memetakan lahan persawahan yang  berpotensi alami kekeringan memasuki El Nino di Karangasem.

Mengingat dampak dari El Nino diperkirakan panjang, hingga sebabkan kekeringan serta ketersediaan air berkurang.

Kepala Distan Kabupaten Karangasem, Nyoman Siki Ngurah, mengatakan, pemerintah telah lakukan pemetaan sebelum fenomena terjadi.

"Dari pemantauan di lapangan, belum ditemukan ada pertanian di Karangasem yang kesulitan air. Kemungkinan dampak belum terlihat,"ungkap Siki Ngurah, Minggu (20/8).

Lahan sawah di Karangasem mencapai 7.236,95 hektar.Tersebar di tujuh Kecamatan dan memiliki 149 subak.

Terbanyak di Kecamatan Karangasem, Sidemen, Rendang, Bebandem, Selat, Abang, Manggis.

Sedangkan luas  lahan tegalan atau  kebun di Karangasem 18.765,08 hektar, dengan jumlah subak 201. Terbanyak ada Kecamatan Kubu.

"Ada beberapa lahan pertanian yang berpotensi sulit air, tapi disebabkan bencana Juli 2023 lalu. Seperti di Kecamatan Rendang, ada lahan pertanian berpotensi kesulitan air karena saluran primer jebol dan bendungan  tertimbun longsor. Di  Kecamatan Sidemen saluran sekunder serta tersier kena banjir,"jelasnya.

Baca juga: Kegiatan Blue Light Patrol Polsek Denpasar Barat Dalam Mencegah Guan Kamtibmas


Upaya mengantisipasi fenomena el nino atau kemarau panjang, Distan Karangasem melakukan beberapa upaya.

Satu diantaranya melakukan pemetaan daerah yang berpotensi akan  berdampak kekeringan melalui pengecekan ke lokasi dan kelompok binaan /subak.

"Memastikan  prasarana seperti irigasi, & debet air,"jelasnya

"Dinas Pertanian Karangasem sudah memberikan penyuluhan terkait iklim kepada petani, khusus  dampak el nino terhadap kegiatan pertanian. Apalagi dampak fenomena diperkirakan sampai akhir 2023. Kondisi ini akan berpengaruh pada ketahanan pangan masyarakat di Kabupaten Karangasem,"tambah  Siki.

Tak hanya itu, kata Siki Ngurah, Dinas Pertanian sudah memberikan penyuluhan ke petani dan kelompok binaan untuk mengutamakan penanaman yang  berkaitan dengan ketahanan pangan.

Seperti padi, jagung dan umbi - umbian.

Tujuan  utamanya untuk memperkuat ketahanan pangan selama  bencana kekeringan, el nino.

"Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan  sudah melaksanakan  pelatihan tematik spesifik lokasi kepada petani  tentang cuaca. Khususnya dampak El Nino serta pentingnya  penggunaan pupuk  organik,"tambah  Siki Ngurah, mantan  Kadis Pemadam Kebakaran dan Kepala Bapelitbangda Karangasem

Untuk diketahui, luas lahan pertanian di Kecamatan Rendang 1.031 hektare, & jumlah subak 19.

Kecamatan Sidemen 1.248 hektare, dan jumlah subak 25. Kec. Manggis 534.14 hektare, jumlah subak 20. 

Kecamatan Karangasem 1.714,79 hektare. Abang luas pertanian 754 hektare, sedangkan Kec. Bebandem luas 992 hektare.

"Kecamatan Selat luas lahan pertanian mencapai  963.02 hektare, dan jumlah subak 12. Sedangkan Kecamatan Kubu tidak ada pertanian, hanya tegalan luasnya  6.182,56 hektare,"tambah Siki Ngurah.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved