Liga 1
LAGI! Persib Bandung Terancam Sanksi Komdis PSSI, Dihantui Kericuhan di Kandang PSIS Semarang
Persib Bandung kembali terancam sanksi tegas oleh PSSI usai adanya kericuhan yang terjadi di kandang PSIS Semarang saat laga pekan kesembilan Liga 1
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Persib Bandung kembali terancam sanksi tegas oleh PSSI usai adanya kericuhan yang terjadi di kandang PSIS Semarang saat laga pekan kesembilan Liga 1.
Kericuhan diduga terjadi karena adanya bentrok yang terjadi antara pendukung PSIS Semarang dan Persib Bandung.
Hal ini tentu akan menjadi hal yang sangat mengecewakan mengingat sanksi tegas akan diberikan terhadap kedua tim karena penyalah aturan yang sudah ditetapkan oleh PSSI.
Dalam ketentuan terbarunya, sudah sangat ditekankan bahwa suporter tim tamu tidak boleh datang akibat tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Baca juga: KABAR BAIK! Jelang Hadapi RANS Nusantara, Persib Bisa Turunkan Pemain Pilar Ini, Auto Gacor?
Namun dalam laga pekan kesembilan Liga 1 antara PSIS Semarang vs Persib Bandung, diduga ada beberapa kelompok bobotoh yang datang ke stadion sehingga kericuhan sempat terjadi.
Kericuhan mulai terjadi setelah Marc Klok berhasil membobol gawang Adi Satryo di menit 23 dari titik putih.
Nampak sejumlah suporter tamu yang berada di Tribun Timur sektor bawah terlibat keributan dengan suporter PSIS Semarang yang berada di atasnya.
Diduga karena selebrasi berlebihan, bertebaran botol mineral hingga serbuk putih yang memenuhi Tribune Timur.
Baca juga: Head to Head Persib Bandung vs RANS Nusantara FC: Maung Superior Tapi Performa Anjlok
Dikutip dari Tribun Jateng, belasan suporter tamu mengalami luka-luka hingga mendapatkan perawatan medis.
Meski laga berakhir, ratusan suporter Persib masih tertahan di Stadion Jatidiri hingga jam 22.00 WIB.
Mereka masih dalam penjagaan aparat keamanan guna mengantisipasi amuk suporter.
Keributan juga terjadi di Tribun Barat sektor selatan.
Baca juga: RANS Nusantara Beda dari Musim Lalu, Ujian Bojan Hodak Jelang Persib Bandung Main di Kandang
Sejumlah Bobotoh, menjadi sasaran amuk oknum suporter PSIS.
Mereka menjadi bulan-bulanan, bahkan ada yang terpelanting hingga terjatuh dari tribun.
Buntut kerusuhan tersebut tentu berbuah sanksi, baik untuk suporter PSIS, panitia penyelenggara hingga tim tamu Persib Bandung yang tak mengindahkan pertandingan tanpa suporter away.
Tentu, kerusuhan ini juga mengundang amarah dari pihak PSSI.

Hal ini disampaikan oleh Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga di akun Instagram pribadinya.
Pihaknya meminta agar semua pihak dalam sepak bola Indonesia untuk tetap mengikuti aturan yang ada.
Ia ingin semua pihak untuk terus belajar untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik.
"Kita masih masa transisi, aturan sdh ada, tolong kita semua menjaga dan mengikuti aturan yang sudah dibuat." tulis Arya Sinulingga di Instagram pribadinya.
"Mari kita belajar terus mendisiplinkan diri kita dan menata sepakbola kita supaya semakin baik."
"Semua sedang berupaya melakukan perubahan."
"Dan semua elemen sepakbola harus bersama2 mau melakukan perubahan untuk sepakbola menjadi lebih baik #PSSIMaju #ErickThohir," tutup Arya Sinulinga.
Persiapan Panpel untuk mencegah datangnya suporter away telah sesuai dengan regulasi Liga 1 2023/2024 pasal 51 soal ketentuan tiket, penonton tim tamu dipastikan dilarang hadir ke stadion.
“Dalam hal masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi, tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu,” tulis Regulasi Liga 1 itu.
Secara tegas, Komisi Disiplin juga telah menerapkan denda bagi klub yang tak bisa mengantisipasi kehadiran suporter away.
Kedua pihak baik dari tim tamu atau tim tuan rumah akan sama-sama mendapatkan denda dari Komdis PSSI.

Kekecewaan Bojan Hodak
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak mengaku masih kurang puas dengan hasil yang diraih anak asuhnya walau keluar sebagai pemenang.
Ia terlihat tak puas karena sebelumnya sudah memperingatkan pemain agar fokus dan tak membiarkan Gali Freitas leluasa di final third-nya.
"Namun, di babak kedua, meski unggul jumlah pemain dan paham mereka punya tiga pemain berbahaya,”
“Kami membiarkan mereka melepaskan tendangan yang berbahaya,” papar Hodak memberi catatan.
Poin positifnya, dalam situasi unggul jumlah pemain, Arsan Makarin cs mengeluarkan skill individunya, menjalankan tugas dengan baik.
Kemenangan Persib juga berbau keberuntungan karena mendapat hadiah dua kali penalti dari wasit Aidil Azmi.
Bojan Hodak masih belum sepenuhnya puas dengan kemenangan karena tim masih belum cukup tajam mengeksekusi peluang.
"Dengan keunggulan pemain, kami coba memaksimalkan kedua sisi sayap dan kemampuan individual dari pemain muda yang dimasukkan, saya rasa mereka melakukan tugas yang baik,” tutur Hodak.
"Kami lebih menekan untuk mencetak gol kedua dan mendapat penalti kedua,”
“Saya senang dengan raihan tiga poin ini, tetapi masih belum sepenuhnya puas karena kami belum cukup tajam," kata Bojan Hodak.
Kendati demikian, Hodak menilai timnya tetap bermain baik.
“Pada akhirnya, kami tetap bermain dengan baik dan bisa mencetak gol,” nilai pelatih asal Kroasia ini. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Liga 1 - Susah Payah Kalahkan 9 Pemain PSIS, Persib Diintai Sanksi Buntut Kericuhan Suporter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.