Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Subtema 3 Pembelajaran 3 Halaman 150 151 153 155 156
Kunci jawaban Tema 1 kelas 5 SD Subtema 3 Pembelajaran 3 halaman 150, 151, 153, 155, dan 156 tentang Kejayaan Bahari Masa Lalu & Nilai-Nilai Pancasila
TRIBUN-BALI.COM – Berikut kunci jawaban Tema 1 kelas 5 SD Subtema 3 Pembelajaran 3 halaman 150, 151, 153, 155, dan 156 tentang Kejayaan Bahari Masa Lalu dan Nilai-Nilai Pancasila.
Kunci jawaban yang dibuat ini sudah sesuai dengan buku Tematik 1 kelas 5 SD/MI Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Subtema 3 berjudul “Lingkungan dan Manfaatnya”.
Pada artikel yang dibuat ini akan melanjutkan pembahasan kunci jawaban dari soal-soal yang ada pada buku Tema 1 kelas 5 SD.
Melanjutkan dari pembahasan sebelumnya, kali ini kita akan membahas kunci jawaban soal-soal ada bagian Subtema 3 Pembelajaran 3, mulai halaman 150 hingga 156 tentang Kejayaan Bahari Masa Lalu dan Nilai-Nilai Pancasila.
Dibuatkannya kunci jawaban Tema 1 kelas 5 SD halaman 150, 151, 153, 155, dan 156 adalah untuk membantu adik-adik agar lebih memahami jawaban dan mempercepat penyelesaian soal.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 Subtema 3 Pembelajaran 3 Halaman 146 147 148 149 150 151 153
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 3 Subtema 3 Pembelajaran 3 Halaman 117 118 119 121 122 123
Alangkah baiknya, adik-adik kelas 5 SD/MI untuk mengerjakan soal tersebut terlebih dahulu, sebelum menengok ke kunci jawaban yang disediakan.
Dilansir dari Tribunnews.com, berikut adalah kunci jawaban Tema 1 kelas 5 SD bagian Subtema 3 Pembelajaran 3 halaman 150, 151, 153, 155, dan 156 mengenai Kejayaan Bahari Masa Lalu dan Nilai-Nilai Pancasila.
Halaman 148
Kejayaan Bahari Masa Lalu
Sejarah telah mencatat bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia sudah lahir sebelum kemerdekaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah maupun sejarah.
Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan-lukisan perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut. Selain itu, ditemukan kesamaan benda-benda sejarah suku Aborigin di Australia dengan benda-benda sejarah yang ditemukan di Pulau Jawa. Penemuan ini menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa kita telah melakukan hubungan dengan bangsa lain, yang tentunya menggunakan kapal-kapal layar.
Kerajaan Sriwijaya bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat. Armada laut Sriwijaya mampu menguasai jaur perdagangan laut dan memungut cukai atas penggunaan laut. Pengaruh Sriwijaya meliputi Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan catatan sejarah bahwa terdapat hubungan erat dengan Kerajaan Campa yang terletak di antara Kamboja dan Laos.
Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur. Pada Candi tersebut terdapat relief berupa gambar perahu layar dengan tiang-tiang layar yang kukuh dan menggunakan layar segi empat yang lebar.
Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga memiliki armada kapal dagang yang mampu mengadakan hubunganhubungan dagang lintas laut. Bahkan, perkembangan Kerajaan Singosari dianggap sebagai ancaman bagi Kerajaan Tiongkok dengan rajanya Khu Bilai Khan. Raja Khu Bilai Khan mengirimkan armada perangnya dan mendarat di Pulau Jawa.
Pada masa itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar. Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh dan kekuasaan yang luas meliputi wilayah Nusantara. Dengan kekuatan armada lautnya dan didukung oleh kemampuan perang Patih Gajah Mada, wilayah Kerajaan Majapahit kian luas.
Dengan bukti-bukti sejarah inilah tidak bisa dielakkan bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu. Namun dalam perjalanannya, kejayaan bahari ini mulai mengalami keredupan seiring terjadinya penjajahan Belanda dengan praktik kebaharian kolonialnya.
Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Indonesia dibatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan pihak Belanda, padahal sebelumnya telah muncul beberapa kerajaan bahari Nusantara. Hal ini mengakibatkan budaya bahari Indonesia memasuki masa suramnya.
Pada masa kolonial Belanda juga terjadi pengikisan semangat bahari Bangsa Indonesia, dikarenakan pemerintahan kolonial lebih mementingkan bidang agraris untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan bidang kemaritiman. Pemerintahan kolonial menggenjot bidang agraris dengan tujuan untuk memenuhi kepentingan dagang rempahrempah mereka dengan negara-negara di Eropa.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 Subtema 3 Pembelajaran 3 Halaman 112 113 115 116 117: Kebersamaan
Kunci Jawaban Halaman 150 151
Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas
Jawaban:
Paragraf 1
Kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak sebelum kemerdekaan.
Paragraf 2
Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan-lukisan perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa pelaut.
Paragraf 3
Kerajaan Sriwijaya bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat.
Paragraf 4
Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur.
Paragraf 5
Kerajaan Singosari di bawah kepemimpinan Raja Kertanegara pun juga memiliki armada kapal dagang yang mampu mengadakan hubungan-hubungan dagang lintas laut.
Paragraf 6
Pada masa itulah, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit, kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar.
Paragraf 7
Dengan bukti-bukti sejarah inilah tidak bisa dielakkan bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu
Paragraf 8
Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Indonesia dibatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan pihak Belanda, padahal sebelumnya telah muncul beberapa kerajaannahari nusantara.
Paragraf 9
Pada masa kolonial Belanda juga terjadi pengikisan semangat bahar Bangsa Indonesia, dikarenakan pemerintahan kolonial lebih mementingkan bidang agraris untuk kepentingan mereka dibandingkan dengan bidang kemaritiman.
Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu karena antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi.
Hal ini sesuai dengan semangat persatuan dan kesatuan seperti pencerminan nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Persatuan Indonesia. Selain itu juga mencerminkan nilai-nilai yang terkandung sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Kunci Jawaban Halaman 152-153
Untuk menambah pemahamanmu bahwa sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan setiap sila dijiwai dan menjiwai sila yang lain, coba sebutkan contoh-contoh perilaku berikut mencerminkan sila-sila apa saja. Satu contoh perilaku bisa mencerminkan satu sila, dua sila, atau lebih.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 1 Subtema 3 Pembelajaran 3 Halaman 90, 91, 93, 94, dan 96
Jawaban:
1.Pemilihan ketua kelas
Mencerminkan Sila
-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
-Persatuan Indonesia
-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
-Kemanusiaan yang adil dan beradab
2.Perayaan hari besar keagamaan
Mencerminkan Sila
-Ketuhanan yang Maha Esa, yaitu menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing
-Kemanusiaan yang adil dan beradab, karena mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan.
-Persatuan Indonesia, karena menjunjung tinggi persatuan Indonesia
-Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, perayaan hari besar agama berarti melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
3. Gotong royong
Mencerminkan Sila
-Kemanusiaan yang adil dan beradab, karena gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
-Persatuan Indonesia, karena memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
-Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena suka memberi pertolongan kepada orang lain.
4.Musyawarah mufakat
Mencerminkan Sila:
-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan karena dengan musyawarah mufakat berarti tidak memaksakan kehendak pada orang lain
-Persatuan Indonesia, dengan musyawarah mufakat berarti mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
-Kemanusiaan yang adil dan beradab karena kita menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam mengeluarkan pendapat.
5.Menjenguk orang sakit
Mencerminkan Sila:
-Ketuhanan yang Maha Esa, karena setiap manusia harus menyayangi sesama makhluk Tuhan.
-Kemanusiaan yang adil dan beradab. karena mengembangkan sikap tenggang rasa.
-Persatuan Indonesia, karena dengan peduli terhadap penderitaan orang lain akan memperkuat persatuan.
-Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menjenguk orang sakit berarti berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan.
Halaman 154
Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia, maka dari itu perilaku dan sikap masyarakatnya haruslah mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila
Salah satu contoh pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah pelaksanaan musyawarah untuk mencapai mufakat.
Mufakat adalah kebulatan pendapat atau suara dari peserta rapat. Lalu bagaimanakah jika mufakat atau kebulatan pendapat atau suara tidak tercapai?
Jika terjadi demikian, maka akan dilakukan voting atau pemungutan suara dan menentukan suara yang terbanyak adalah sebagai keputusan bersama.
Contoh proses pemungutan suara adalah pemilu, baik pemilihan presiden, anggota DPR dan DPD, maupun pemilihan kepala daerah atau Pilkada.
Sekarang buatlah laporan mengenai pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Laporan yang kamu susun bisa berdasarkan pengalaman pribadi atau kelompok.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 6 Subtema 3 Pembelajaran 2 Halaman 128 129 130 131 132
Kunci Jawaban Halaman 155
Ayo Menulis
Format Laporan Laporan Mengenai Pengambilan Keputusan yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila
Penyusun:
Hari/Tanggal:
Isi Laporan:
Jawaban:
Penyusun: Edo, Lani, Dayu, dan Udin
Hari/Tanggal:19 Agustus 2019
Isi Laporan:
Pemilihan ketua dan pengurus kelas V SD N 1 Nusantara
Saat masa pengenalan lingkungan sekolah tahun ini, saya dan teman–teman di kelas v, dikenalkan oleh pak guru tentang pengambilan keputusan melalui pemungutan suara seperti yang ayah dan ibu saya lakukan waktu memilih presiden dan anggota DPR pada bulan april lalu.
Calon ketua dalam pemilihan ketua kelas di kelas v atau kelas saya antara lain, Udin, Siti, dan Lani.
Calon-calon tersebut di usulkan oleh semua teman-teman dikelas setelah pak guru menanyakan siapa yang dicalonkan menjadi ketua kelas.
Proses selanjutnya intan dan ravel disuruh pak guru untuk menjadi panitia pemungutan suara. Pak guru membegiksn kertas yang berisi foto seluruh calon ketua dan dilipat rapi.
Pak guru menerangkan urutan pemilihan ketua kelas dengan cara pemilihan umum mirip pemilu bulan april kemarin katanya.
Adapun peralatan yang dibutuhkan dalam pemilihan ketua kelas kali ini yaitu :
1. Kertas suara (berisi foto Davit, Askiya, Nizar)
2. Kotak suara (terbuat dari kardus mie instan bekas)
3. Bilik suara (terbuat dari kardus bekas)
4. Bolpoin yang rusak untuk mencoblos
5. Tatakan sterofoam bekas yang dibuat kotakan.
6. Tinta board marker menandai yang sudah mencoblos
Proses pemilihan Ketua kelas
1. Saya dan teman-teman bergantian satu persatu menuju bilik suara setelah sebelumnya diberi sebuah kertas yang sudah dilipat didalamnya ada foto calon ketua kelas.
2. Saya memilih calon pilihan saya dan hanya Allah SWT dan saya yang tau apa yang saya pilih.
3. Kemudian saya lipat kembali dan saya masukan ke dalam kardus kotak suara dan saya disuruh menandai jari ke tinta.
4. Setelah semua selesai memilih kotak suara dibuka dan kami semua menghitung dipimpin oleh Siti dan dipandu pak guru
5. Hasil perolehan suara ditulis di papan tulis.
6. Peserta yang memperoleh suara adalah Siti karena 30 siswa Siti memperoleh 20 suara
7. Semua teman sepakat dan menerima dengan keputusan ini, kata pak guru yang terpilih adalah yang memperoleh suara terbanyak.
8. Berikutnya Siti memilih wakil dan pengurus kelas lainya untuk mendampingi tugas di kelas.
Kunci Jawaban Halaman 156
Ayo Renungkan
Dengan mempelajari letak geografis dan kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim, kita makin bangga dan bersyukur menjadi warga negara Indonesia.
Namun juga perlu diingat bahwa dengan kondisi tersebut akan banyak terjadi penyerapan, pertukaran, peleburan, percampuran, dan pembauran nilai dan budaya dari daerah atau negara lain.
Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memilih dan memilah nilai dan budaya dari daerah atau negara lain.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 138 139 140 141: Posisi dan Sikap Duduk yang Benar
Bagaimanakah sikapmu terhadap masuknya nilai dan budaya dari daerah atau negara lain?
Jawaban:
Salah satu dampak masuknya budaya asing adalah westernisasi sebuah anggapan meniru-niru budaya negara barat atau bangsa asing.
Sikap kita terhadap feenomena tersebut adalah kita harus bisa menyaring nilai-nilai positif dari fenomena tersebut dan sebisa mungkin menghindari dampak negarifnya.
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 150 151 152 153 154 156 Subtema 3 Musyawarah Mufakat.
kunci jawaban
Tema 1 kelas 5
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 150
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 151
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 153
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 155
Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 Halaman 156
nilai-nilai Pancasila
Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 8 Halaman 164 165 Kurikulum Merdeka, Ayo Beraktivitas |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 8 Halaman 137 Kurikulum Merdeka, Asesmen Bab 4 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 8 Halaman 159 160 Kurikulum Merdeka, Ayo Berdiskusi |
![]() |
---|
Jawaban Ayo Berlatih, Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 52 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Jawaban Eksplorasi 2.4A, Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 49 50 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.