Berita Bali
Bali Urutan Ketiga Kasus Bunuh Diri di Indonesia, BISA Helpline Hadir Beri Dukungan Krisis Mental
Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah dengan angka bunuh diri terbanyak di Indonesia pada semester pertama tahun 2023.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah dengan angka bunuh diri terbanyak di Indonesia pada semester pertama tahun 2023.
Mengacu pada sumber Polri, jumlah kasus bunuh diri di Bali dalam kurun 6 bulan terakhir terdapat sebanyak 61.
Posisi Bali berada di bawah Jawa Timur 128 kasus dan kasus tertinggi berada di Jawa Tengah dengan jumlah 253 kasus.
Baca juga: Begini Dampak Buruk Insomnia bagi Kesehatan Mental dan Produktivitas, Cegah dengan Cara ini
Secara global, setiap tahunnya lebih dari 700.000 orang meninggal karena bunuh diri di dunia.
Diperkirakan ada lebih dari 20 kali percobaan bunuh diri untuk setiap kasus bunuh diri.
Bunuh diri merupakan penyebab utama kematian keempat orang dengan rentang usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019.
Baca juga: Sering Timbulkan Penyakit Fisik, Masalah Mental dan Pikiran Bisa Diselesaikan dengan Hipnoterapi
Berdasarkan data Sample Registration Survey (SRS) yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes tahun 2016, diketahui bahwa angka kematian akibat bunuh diri sebanyak 0,72 kasus per 100.000 atau 7 kasus dalam 1.000.000 penduduk.
Total kasus kematian akibat bunuh diri dalam 1 tahun sebanyak 1.800 kasus, di mana setiap hari terdapat 5 orang Indonesia yang meninggal karena bunuh diri.
Hal ini menjadi atensi khusus LISA (Love Inside Suicide Awareness) Helpline yang diinisiasi oleh Bersama Bisa Foundation.
Baca juga: Diduga Lakukan Perbuatan Asusila Pada Perempuan Keterbelakangan Mental, Kornelis & Soeleman Diadili
LISA Helpline berdiri menjadi saluran bantuan untuk pencegahan bunuh diri yang diluncurkan pada April 2021 yang kini diluncurkan dengan nama BISA Helpline di Sekretariat Bali Bersama Bisa, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali, pada Minggu 17 September 2023 sore.
Layanan ini hadir dengan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, untuk memenuhi kebutuhan di area Bali dengan beragam komunitasnya.
"Dalam perjalanannya, LISA tidak hanya melayani masalah pencegahan bunuh diri namun juga berbagai keluhan mental dan emosional melalui media pesan instan singkat, pesan suara, hingga telepon," kata Ketua Yayasan Bersama Bisa sekaligus Pimpinan Project BISA Helpline, I Wayan Eka Sunya Antara alias Bimbim dalam sesi jumpa pers.
Rupanya layanan ini mendapat animo besar dari masyarakat. Bahkan, dia menjelaskan pada Juli 2022, diambil keputusan berat untuk menghentikan sementara kegiatan operasional LISA Helpline.
"Dengan menimbang tidak berimbangnya jumlah permintaan bantuan dengan kapasitas sumber daya relawan dan teknologi yang masih terbatas," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.