Berita Bali

Gelar Sarasehan Dengan Media Massa, Pusterad Soroti Polarisasi Masyarakat Dalam Pemilu 2024

Gelar Sarasehan Dengan Media Massa, Pusterad Soroti Polarisasi Masyarakat Dalam Pemilu 2024

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Sarasehan Pusterad dengan Media Massa di Gedung Candraca Group 3 Kopassus Cijantung Jakarta Timur, pada Senin 23 Oktober 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat melaksanakan Sarasehan dengan Media Massa di Gedung Candraca Group 3 Kopassus Cijantung Jakarta Timur, pada Senin 23 Oktober 2023.

Pada kegiatan sarasehan kali ini Pusterad bersama Kominfo dan Dewan pers membahas tema “Strategi Komunikasi Dalam Menghadapi Pemilu 2024 di Tengah Polarisasi Masyarakat”.

Acara sarasehan Pusterad ini dihadiri 4 Kodam (Komando Daerah Militer) jajaran TNI AD yakni Kodam II/ Sriwijaya, Kodam VI/Mulawarman, Kodam Jayakarta dan Kodam IX/Udayana.

Dalam sambutannya, Komandan Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat , Letnan Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa SE, MM mengatakan, bahwa dalam perjalanan Pemilu di Indonesia, rawan timbulnya konflik sosial antara lain disebabkan adanya polarisasi yang terjadi ditengah Masyarakat. 

Pada tahun 2024 menjadi pemilu yang keenam bagi warga Indonesia untuk pemilihan presiden secara langsung.

“Negara Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum pada tahun 2024. Pesta Demokrasi lima tahunan ini akan menjadi tolak ukur pelaksanaan  demokrasi berjalan dengan baik,” kata Danpusterad. 

Letjen TNI Teguh menyinggung mengenai polarisasi atau perbedaan pandangan politik masyarakat dalam keberpihakan, kepercayaan maupun kebijakan yang disebabkan masih adanya kepentingan-kepentingan elite politik atau kandidat dalam mengunakan kata-kata atau diksi saat penyampaian visi dan misi mereka. 
 
“Jelang Pemilu serentak yang dilaksanakan 2024 mendatang menjadi perhatian yang besar bagi TNI AD bersama -sama Polri untuk menjaga agar pelaksanaan Pemilu berjalan dengan aman, lancar dan kondusif,” tuturnya. 

Ditegaskannya bahwa TNI bersikap netral dalam Pemilu yaitu Prajurit tidak boleh memihak atau mendukung parpol serta pasangan calon dan tidak melibatkan diri dalam kegiatan politik praktis.

Sementara itu, untuk menjaga situasi yang kondusif menurutnya diperlukan peranan media massa dalam menjaga Stabilitas Keamanan sebelum dan pasca Pemilu. 

“Ditengah derasnya perkembangan informasi dan teknologi terutama pada situasi Politik yang mulai menghangat karena berlangsungnya Pesta Demokrasi,” ujarnya.

“Karena media massa adalah sumber informasi yang sangat penting sebagai sarana dalam interaksi dikalangan masyarakat, jaga stabilitas dan kondusifitas, jangan diadu domba, menjaga kesepahaman ini penting," imbuhnya. 

Baca juga: Seminar Tindak Lanjut Pelatihan Pendidikan Lingkungan di Jepang untuk Kab. Tabanan


Lanjut Danpusterad, kecepatan informasi yang didukung perkembangan teknologi merupakan kebutuhan keseharian dalam kehidupan sosial masyarakat yang dapat dikonsumsi dalam bentuk berita baik cetak,elektronik maupun online.

“Melalui pemberitaan yang tepat dan akurat dapat dijadikan masukan dalam pengambilan kebijakan, meningkatkan pengetahuan masyarakat dan membangun karakter bangsa,”  paparnya. 

“Kewajiban kita memberikan edukasi dan proaktif mengajak masyarakat agar tetap cerdas dalam memanfaatkan media massa,”  sambung dia.

Pihaknya berharap, masyarakat lebih selektif dalam mengkonsumsi berita dan informasi yang diterima. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved