Berita Jembrana

Seribu Orang Lebih Terdampak Kekeringan Dampak El Nino 9 Wilayah di Jembrana Alami Krisis Air Bersih

Seribu Orang Lebih Terdampak Kekeringan Dampak El Nino *Krisis Air Bersih Hingga Kebakaran Lahan di 6 Titik Wilayah

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ I Made Prasetia
Suasana saat petugas BPBD Jembrana menyalurkan air bersih ke wadah penampungan di Kecamatan Mendoyo, Jembrana. 

Dia melanjutkan, sedikitnya saat ini ada 9 titik wilayah yang terdampak kekeringan diperparah fenomena El Nino dengan estimasi seribu lebih warga tersampak krisis air bersih.

Setiap hari, pihaknya juga melalukan suplai air bersih sesuai kebutuhan. Ada 2-5 ribu liter setial harinya yang disalurkan. 

"Sampai kemarin, sudah ada 296.900 liter air bersih yang kami salurkan di wilayah terdampak," sebutnya.

Disisi lain, kata dia, dampak fenomena El Nino juga diduga menimbulkan kebakaran lahan. Sejak Agustus-Oktober kemarin, sedikitnya ada 6 peristiwa kebakaran lahan yang terjadi.

Beruntungnya kebakaran tersebut tak sampai meluas bahkan merembet ke pemukiman warga. 

"Kami imbau di tengah kondisi saat ini, masyarakat ikut menjaga atau mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan. Sebab, terkadang penyebab kebakaran diduga seperti puntung rokok yang dibuang sembarangan menjadi pemicu terjadinya kebakaran," imbaunya. 


Waspada Terjadinya Kebakaran TPA


Sekretaris BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menegadian, dengan adanya peristiwa kebakaran di TPA Suwung, Denpasar dan TPA Mandung, Tabanan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait untuk antisipasi hal serupa terjadi di Jembrana.

"Tentunya kami siaga, baik bersama instansi terkait dan juga Damkar Jembrana. Semoga saja tidak sampai terjadi hal serupa," harapnya. 

Sebelumnya, Peristiwa kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) terjadi di beberapa wilayah di Bali. Sebagai antisipasi hal serupa terjadi di Jembrana, petugas terkait telah melakukan langkah-langkah pencegahan.

Terbaru adalah dengan menyemprotkan campuran cairan EM4 dan Molase.

Cairan ini dinilai mampu mempercepat penguraian sampah di TPA Peh Jembrana dan meminimalisir timbulnya gas metana yang disebut sebagai salah satu pemicu kebakaran.

Disisi lain, patroli dan mengultimatum petugas di TPA Peh untuk tidak membuang puntung rokok sembarang tetap dilaksanakan. Patroli dilakukan dengan cara mengecek timbunan gunung sampah yang tingginya mencapai 30-35 meter secara berkala guna memastikan tidak sampai timbul percikap api. Mengingat suhu panas yang terjadi saat ini bisa memicu peristiwa kebakaran di TPA.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved