Siberian Kiwi Memenuhi Kebutuhan Makanan Sehat Komunitas Internasional di Bali

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kesadaran akan kesehatan telah bergeser signifikan dari sekadar tren menjadi kebutuhan mendesak dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat di seluruh dunia telah menyadari bahwa makanan sehat dan bernutrisi merupakan fondasi dari kesejahteraan dan daya tahan tubuh.

Di tengah tantangan ini, buckwheat mulai mendapat sorotan di Indonesia, terutama Bali.

Di antara deretan pilihan bahan pangan, buckwheat menonjol dengan kekayaan nutrisi dan fleksibilitas kuliner yang mengagumkan.

Baca juga: Lidah Lokal Restoran Hadirkan Promo Octoboozed dan Sea To Table

Siberian Kiwi memainkan peran sentral dengan menjadi pelopor dalam menyediakan buckwheat berkualitas tinggi dengan sertifikat fitosanitari, membawa esensi kesehatan dari Siberia, Rusia, ke meja makan di Indonesia.

“Sejak tahun 2019, Siberian Kiwi telah menjadi pelopor dalam memasarkan produk pertanian berkualitas premium yang kaya nutrisi dan dilengkapi dengan sertifikat fitosanitari,” kata Jody Taylor, Direktur PT Pangan Dewi Laksmi, produsen Siberian Kiwi.

Produk-produk unggulan mereka meliputi buckwheat, buckwheat hijau, dan bunga kamomil kering.

Biji buckwheat dan buckwheat hijau diperoleh dari Siberia, Rusia, sementara bunga kamomil kering berasal dari Fayoum, Mesir.

Buckwheat: Pilihan Sehat di Setiap Hidangan

Buckwheat, atau dikenal sebagai grechka atau gandum kuda, adalah biji-bijian utuh yang berasal dari tanaman buckwheat.

Di Eropa Timur dan Asia Utara, buckwheat populer dikonsumsi sebagai makanan pokok yang disajikan dalam berbagai hidangan.

Menurut Taylor, buckwheat menjadi pilihan utama bagi ekspatriat asal Rusia di Bali, serta orang asing dan penduduk Indonesia yang mengapresiasi makanan sehat dengan variasi berbeda untuk menu harian mereka.

Kandungan tinggi serat dan protein, bebas gluten dan rendah karbohidrat membuat buckwheat menjadi pilihan cerdas bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan serta menjalani gaya hidup sehat.

Buckwheat juga menjadi sajian wajib di restoran-restoran Rusia, baik sebagai menu utama atau pun sebagai menu pelengkap.

”Salah satu menu di Vksuno Cafe yang menggunakan buckwheat adalah ‘beef stroganoff with buckwheat’. Selain itu, tamu bisa memesan semangkuk buckwheat rebus untuk menemani menu lainnya,” kata Gede Heri Pramana, pemilik Restoran Vkusno Bali dan Matryoshka Sanur.

Restorannya menggunakan buckwheat Siberian Kiwi sejak tahun 2021.

Buckwheat Hijau: Keajaiban Nutrisi yang Dapat Dikonsumsi Tanpa Memasak

Buckwheat hijau merupakan jenis biji-bijian utuh yang menyimpan sejuta manfaat.

Konsumsinya yang paling baik adalah tanpa dimasak terlebih dahulu.

Buckwheat hijau direndam dalam air bersih selama 7-9 jam, lalu dapat diolah menjadi smoothie atau campuran jus buah dan sayuran.

Smoothie alami ini sangat baik untuk orang-orang dengan kanker, obesitas, diabetes, dan penyakit tertentu.

Selain itu, buckwheat hijau juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar crepes ala Prancis atau mie buckwheat yang lezat dan lazim tersedia di restoran Jepang dan Korea.

Pencampuran biji buckwheat dan buckwheat hijau juga dapat menghasilkan tepung buckwheat yang siap diolah untuk membuat roti, pasta, pancakes dan berbagai dessert bebas gluten.

Bunga Kamomil untuk Relaksasi dan Kesehatan

Bunga kamomil kering juga merupakan salah satu komoditas unggulan dari Siberian Kiwi yang tidak boleh Anda lewatkan.

Bunga ini dikenal karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.

Biasanya diminum dalam bentuk teh, bunga kamomil kering menghadirkan sensasi relaksasi yang menyegarkan, membuatnya jadi pilihan populer untuk dinikmati di sore atau malam hari.

Namun, manfaatnya tidak hanya itu.

Studi ilmiah menunjukkan bahwa teh kamomil bersifat antioksidan dan anti-kanker karena membantu mengurangi peradangan serta menghambat pertumbuhan beberapa jenis sel kanker.

Dengan membawa bunga kamomil kering dari Fayoum, Mesir, Siberian Kiwi tidak hanya menghadirkan produk berkualitas, tetapi juga membawa manfaat kesehatan yang berkelanjutan bagi pelanggannya.

Memudahkan Pelanggan

Sebanyak 80 persen pelanggan Siberian Kiwi adalah ekspatriat berasal dari negara-negara berbahasa Rusia.

Para pelanggan terdiri dari individu, restoran, hotel, hingga toko makanan baik offline maupun online yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia seperti Bali, Sumatra, Lombok, Gili Trawangan, dan Jawa -terutama Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Mara Dowling, pemilik Mara's Kitchen di Ubud (sebelumnya bernama Gluten Free Kitchen), restoran bebas gluten pertama di Asia Tenggara, telah menjadi pelanggan Siberian Kiwi sejak tahun 2019.

“Buckwheat adalah bahan pangan yang luar biasa. Namun, saat saya mulai membuka restoran dengan menu bebas gluten, saya kesulitan mendapatkan buckwheat yang dapat saya giling sendiri untuk membuat tepung. Jadi, ketika Siberian Kiwi mempromosikan buckwheat mereka, saya merasa sangat senang karena akhirnya saya dapat mencobanya untuk masakan utama di restoran saya, serta menggabungkannya dengan bahan-bahan bebas gluten buatan saya sendiri,” katanya.

Mara menggunakan buckwheat untuk membuat berbagai panganan favorit seperti pasta, buckwheat dengan roti sweet potato, buckwheat banana muffins, dan pancakes.

“Menurut saya, buckwheat Siberian Kiwi adalah salah satu yang terbaik di Indonesia; berkualitas bagus dan harganya terjangkau. Layanan Siberian Kiwi pun konsisten,” ujarnya.

Siberian Kiwi memudahkan pelanggan membeli produk-produk mereka melalui berbagai platform, termasuk WhatsApp, Instagram, Facebook, dan situs www.siberiankiwi.com.

Dengan layanan pengiriman gratis, Siberian Kiwi memastikan kenyamanan pelanggan dalam mendapatkan makanan sehat berkualitas. (*)

Kumpulan Artikel Bali