Seputar Bali
26 Sungai Akan Ditata Meminimalisir Dampak Bencana Alam Jelang Musim Penghujan 2023
untuk meminimalisir dampak bencana, Pemerintah Kabupaten Tabanan menyiapkan segala cara mempercepat penanganan ketika mengalami peristiwa kebencanaan
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Kemudian, memperhatikan peringatan dini cuaca BMKG Provinsi Bali.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan Sarpras untuk membantu dinas LH dalam perabasan atau penanggulangan bencana lainnya.
“Kami juga menyediakan layanan call Center untuk masyarakat. Jadi bisa menghubungi call Center kami di 0361-811171,” jelasnya.
Sebelumnya, Giri mengatakan, bahwa sesuai dengan perkiraan BMKG di Tabanan akan memasuki musim penghujan di pertengahan November.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi musim penghujan di akhir tahun 2023 ini.
“Sesuai perkiraan ya pada pertengahan November ini yang kami terima,” katanya beberapa waktu lalu.
Giri menegaskan, bahwa menyambut peralihan musim ini, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai supaya meningkatkan kewaspadaan.
Misalnya, terkait dengan adanya bencana banjir. Singkatnya ialah, melakukan pembersihan di sekitar wilayahnya.
"Kami imbau kepada masyarakat untuk kesiapan mereka dalam peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Intinya tetap menjaga kebersihan, jangan membuang sampah ke sungai, ke selokan," ungkapnya.
Giri mengaku, bahwa di musim penghujan lalu, bahwa kerap terjadi bencana alam di Tabanan,mulai dari banjir, jembatan putus, kemudian longsor dan bencana lainnya.
Sehingga, pihaknya telah memetakan daerah rawan longsor tersebut.Daerah yang paling rawan terjadi bencana yakni di Kecamatan Penebel dan Kecamatan Pupuan.
“Ya fokus kami di dua daerah itu,” jelasnya. (ang).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.