Longsor Timpa Santriwati di Karangasem
3 Santriwati Tertimpa Tembok, Aulia Tewas Saat Tampung Air Hujan di Pontren At-Taqwin Karangasem
Hujan deras dengan intensitas lama yang mengguyur Karangasem, Minggu (3/12) malam, menyebabkan longsor di Pondok Pesantren At-Taqwin
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Perbekel Desa Musi, Nyoman Arya Subawa mengatakan, anak ketiga dari pasangan Mohamad Jedri dan Jamilah itu sekolah di lembaga pendidikan agama Pondok Pesantren At-Taqwin, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem.
Almarhum saat ini duduk dibangku kelas XII SMA.
"Dia ikut pesantren di Karangasem sejak kelas X. Sebelumnya waktu SMP dia sekolah di Jawa," kata Subawa.
Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, diduga tanah sekitar lokasi kejadian menjadi labil dan longsor setelah diguyur hujan.
"Sebelumnya tanah kering. Ini pertama turun hujan," kata IB Arimbawa. Sekitar pukul 22.30 wita, kata Arimbawa, hujan lebat tiba-tiba turun dengan intensitas tinggi serta durasi cukup lama.
Hujan deras dengan intensitas lama yang melanda Karangasem, Minggu (3/12) sampai Senin (4/12) dini hari, mengakibatkan tanah longsor dan pohon di beberapa titik.
Hujan mengakibatkan pohon tumbang di Banjar Pande, Desa Manggis. Bangunan bale gong di Pura Penataran Pande rusak tertimpa pohon kamboja. Kerusakan cukup parah. Kerugiannya diperkirakan Rp 100 juta lantaran gamelan banyak rusak.
Senderan bangunan musala di Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem jebol lantaran hujan deras. Kerugian diperkirakan Rp 60 juta. Senderan yang jebol tingginya 7 meter, panjang 15 meter, dan lebar 2 meter. Pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik, yakni di Banjar Dinas Pakel, Desa Gegelang, Kecamatan Manggis.
Di Badung, hujan deras yang mengguyur mengakibatkan tembok penyengker rumah milik Ida Bagus Made Puja roboh di Banjar Teguan Desa Punggul, Abiansemal, Senin (4/12). Tidak ada korban jiwa pada kejadian itu, namun dipastikan pemilik rumah mengalami kerugian materil.
“Jadi Kawasan tersebut memang merupakan Kawasan tanah yang labil. Dengan adanya hujan kemarin membuat penyengker ikut roboh,” ujar Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung I Ketut Murdika, Senin.
Pihaknya menyebutkan penyengker yang roboh panjangnya 30 meter dan tinggi 1,5 meter. Korban mengalami kerugian Rp 50 juta. Pihaknya mengakui, pada Senin, ada beberapa bencana alam yang terjadi seperti pohon tumbang.
Di Klungkung, senderan di Pura Desa dan Bale Agung di Desa Adat Tegal Wangi, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan roboh, Senin (4/12) dini hari.
Hujan deras yang mengguyur Klungkung, membuat senderan yang baru dibangun 6 bulan lalu amblas hingga roboh. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian sekitar Rp 30 juta dan material senderan sempat menutup badan jalan.
Prajuru di Desa Adat Tegal Wangi, Made Laba menjelaskan, longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 Wita. Senderan yang roboh tinggi 3 meter dan panjang sekitar 10 meter. Tidak banyak yang mengetahui kejadian robohnya senderan itu. Warga mendapati akses jalan sudah tertutup material senderan yang jebol.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada mengatakan, belasan personel BPBD Klungkung membantu proses evakuasi material longsor. Proses evakuasi material dari robohnya senderan di Pura Desa dan Bale Agung di Desa Adat Tegal Wangi ini, sempat dipantau langsung Plt Bupati Made Kasta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.