Serba Serbi

Ajaran Tri Hita Karana atau Tiga Penyebab Kebahagiaan Dalam Agama Hindu, Simak Penjelasannya!

Ajaran Tri Hita Karana atau Tiga Penyebab Kebahagiaan Dalam Agama Hindu, Simak Penjelasannya!

Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ilustrasi Kitab Sarasamuccaya - Ajaran Tri Hita Karana atau Tiga Penyebab Kebahagiaan Dalam Agama Hindu, Simak Penjelasannya! 

TRIBUN-BALI.COM - Dalam pandangan Hindu, kerukunan bisa implementasikan melalui “Tri Hita Karana”.

Ini merupakan ajaran untuk membina kerukunan, tidak hanya terhadap sesama manusia, melainkan juga terahadap Tuhan bahkan seluruh ciptaan Tuhan.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, istilah Tri Hita Karana berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari tiga kata, yaitu: Tri, Hita dan Karana.

Tri artinya tiga, Hita artinya bahagia, dan Karana artinya Penyebab.

Sehingga Tri Hita Karana memiliki arti tiga penyebab kebahagiaan (Wiana, 2007:5).

Masyarakat luas mengenal Tri Hita Karana sebagai ajaran yang mengajarkan agar manusia mengupayakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan.

Ketiga hubungan yang harmonis itu diyakini akan membawa kebahagiaan, kerukunan, dan keharmonisan dalam kehidupan ini.

Dalam terminalogi masyarakat Hindu, hal ini diwujudkan dalam tiga unsur, yang disebut sebagai parhyangan, pawongan, dan palemahan.

Baca juga: Kumpulan Doa Sehari-hari, Inilah Doa Membersihkan Diri Dalam Agama Hindu Beserta Artinya

1. Parhyangan

Parhyangan adalah hubungan harmonis yang menyebabkan kerukunan antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa / Brahman sang pencipta / Tuhan Yang Maha Esa.

Sebagai umat beragama atas dasar konsep teologi yang diyakininya, khususnya Umat Hindu, yang pertama harus dilakukan adalah bagaimana berusaha untuk berhubungan dengan Sang Pencipta melalui kerja keras sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Contoh pelaksanaan Parhyangan adalah sebagai berikut: Tri Sandya tiga kali sehari, berdoa sebelum melakukan kegiatan, melaksanakan Yadnya Sesa setelah masak, melakukan meditasi, mendengar Dharma Wacana, turut beryadnya pada upacara keagamaan, terlibat dalam persiapan Piodalan, ikut serta gotong-royong di Pura, Ikut/ beryadnya pada pembangunan di Pura

2. Pawongan

Pawongan adalah hubungan harmonis yang menyebabkan kerukunan antara sesama umat manusia. 

Pawongan menekankan agar sesama umat beragama selalu mengadakan komunikasi dan hubungan yang harmonis melalui kegiatan Sima Krama Dharma Santhi / silahturahmi.

Kegiatan ini dipandang penting dan strategis mengingat umat manusia selalu hidup berdampingan dan tidak bisa hidup sendirian.

Oleh karena itu tali persahabatan dan persaudaraan harus tetap terjalin dengan baik.

Contoh pelaksanaan Pawongan adalah sebagai berikut: menjaga hubungan baik dengan setiap orang, memaafkan kesalahan orang lain, minta maaf apabila melakukan kesalahan, membantu member jalan keluar, saling menghargai dan menghormati sesama manusia

3. Palemahan

Palemahan adalah hubungan harmonis yang menyebabkan kerukunan antara umat manusia dengan alam lingkungannya.

Ajaran ini menekankan kepada umat manusia untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar, sehingga terwujud keharmonisan alam dan tetap terjaganya keseimbangan ekosistem.

Contohnya, ikut serta membersihkan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya, menegur orang yang membuang sampah sembarangan, menyirami tumbuh-tumbuhan

Hidup rukun dalam agama Hindu bisa diwujudkan melalui Tri Hita Karana yang merupakan salah satu ajaran agama Hindu.

Tri Hita Karana mengajarkan tentang bagaimana seorang mampu menjalin hubungan yang hamonis kepada Tuhan, sesama manusia, dan alam lingkungan.

Pelaksanaan Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kerukunan.

Jika hidup harmonis, kerukunan akan terbina. Untuk membina kerukunan, terapkan Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved