Serba Serbi
Mantra dan Doa Bangun Pagi Dalam Agama Hindu Beserta Artinya, Simak Juga Doa Sebelum Beraktivitas
Mantra dan Doa Bangun Pagi Dalam Agama Hindu Beserta Artinya, Simak Juga Doa Sebelum Beraktivitas
TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini adalah rangkuman doa sehari-hari dalam agama Hindu yang mencakup doa sebelum tidur, doa sebelum menyembelih hewan dan doa belajar.
Dalam Hindu ada doa sehari-hari yang bisa senantiasa diucapkan untuk mendapatkan bimbingan dan tuntunan menuju jalan yang benar.
Dalam setiap hal yang dilakukan ada doa tertentu yang bisa diucapkan.
Ketika kamu sudah terbiasa dengan bahasa sehari-hari, tentu semakin baik ketika mengetahui doa khusus dalam setiap aktivitas.
Berikut Tribun Bali rangkum doa sehari-hari meliputi doa bangun pagi, doa menjelang tidur dan doa sebelum belajar bagi umat Hindu:
1. Doa Bangun Pagi
"Om utedanim bhagawantah syamota prapitwa uta mandhye ahnam utodita maghawanta suryasya mayam dewanam sumantau syama"
Artinya:
Ya Tuhan, Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari ini, menjelang tengah hari, dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.
2. Doa Menjelang Tidur
"Am asato ma sat ganaya, tamaso ma jayatir gamaya, mrityor mamritam gamaya"
Artinya:
Ya Tuhan, tuntunlah hamba dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar, dari jalan gelap ke jalan terang, hindarkanlah hamba dari kematian menuju kehidupan abadi.
Baca juga: Doa Melayat atau Mendengar Kematian Dalam Hindu Beserta Artinya, Simak Juga Doa Sehari-hari Lainnya
3. Doa Belajar
"Om purwe jato brahmano brahmacari, dharmam wasanas tapasodatistat, tasmajjatam brahmanam brahma, Iyestham dewasca sarwa amrttna sakana"
Artinya:
Ya Tuhan, murid-Mu hadir dihadapan-Mu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama.
Tuhan, anugerahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang.
Brahman yang agung, setiap makhluk hanya dapat bersinar berkat cahaya-Mu yang senantiasa memancar.
Dengan berdoa sebelum melakukan berbagai aktivitas, hati terasa lebih damai.
Aktivitas yang dilakukan diharapkan berjalan lancar.
4. Doa Sebelum Memulai Suatu Pekerjaan / Beraktivitas
"Om Awighnam astu namo sidham,
Om sidhirastu tad astu swaha"
Artinya:
Ya Tuhan, semoga atas perkenan-Mu, tiada suatu halangan bagi hamba memulai pekerjaan ini dan semoga berhasil baik.
Yadnya Sesa Dalam Hindu
Selain berdoa sebelum beraktivitas, dalam Hindu juga ada Yadnya Sesa.
Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, menjelaskan yadnya sesa adalah persembahan wajib yang dilakukan oleh orang Hindu, khususnya Hindu Bali.
Selama ini, yadnya sesa juga dikenal dengan nama ngaturan nasi jotan (ngejot nasi) atau saiban.
Atau persembahan tulus ikhlas kepada penghuni alam ini, yang berbentuk sekala dan niskala.
Sebab semua yang ada di alam ini, adalah ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
Lanjut beliau, yadnya sesa ini dilakukan tiap pagi di saat umat Hindu telah selesai memasak dan sebelum makan.
Bentuk yadnya sesa ini, bisa berupa nasi serta lauk yang apa dimasak dan dimakan oleh keluarga itu di rumah.
Kemudian ambil sebelum dimakan, lalu dihaturkan sedikit terlebih dulu ke alam sekala-niskala.
Sebagai rasa syukur umat manusia, atas karunia Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
"Oleh karena itu maka yadnya sesa tersebut harus masih bersifat "sukla" atau bukan sisa, sehingga menghaturkan yadnya sesa dilakukan di saat makanan baru saja dibuat atau dimasak, sehingga kita belum memakannya," sebut beliau.
Mengapa menghaturkan setiap hari?
Hal ini dimaksudkan agar manusia ingat bahwa bukan lahir sendiri, karena di samping sebagai manusia ada mahluk lain ciptaan Tuhan yang selalu ada di sekitar baik yang terlihat maupun tak kasat mata.
"Agama Hindu mengajarkan untuk saling mengasihi satu dengan lainnya, termasuk dengan ciptaan Tuhan yang tidak kasat mata, karena ajaran Hindu mengajarkan bahwa manusia harus kasih pada alam dan ciptaan Tuhan. Karena semua ciptaan Tuhan adalah saudara (Wasudewa Kutumbhakam)," sebut pensiunan Dosen Unhi ini.
Manusia, kata beliau, tidak boleh rakus dan loba, sehingga manusia harus bisa berbagi, karena sesungguhnya semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan Tuhan. Maka segala yang ada adalah untuk bersama.
Sehingga kalau manusia tidak melakukan yadnya sesa maka kita akan disebut "pencuri".
"Karena kita tidak menyampaikan mempermaklumkan (lewat yadnya sesa) kepada mahluk lain, yang sebenarnya sama-sama berhak memiliki atau mendapatkan. Oleh karena itu yadnya sesa adalah persembahan wajib yang harus dihaturkan kepada penghuni alam ini," sebut beliau.
Jika tidak menghaturkan maka akan timbul dalam diri manusia, (bagi pemeluk Hindu) yaitu ada rasa yang kurang dalam diri (karena agama adalah rasa).
"Maka rasa bersalah dalam dalam diri akan timbul (bandingkan seorang pencuri pasti akan memiliki rasa was-was karena ada rasa bersalah atau kurang beres)," jelas beliau.
Kemudian yadnya sesa dihaturkan kepada mahluk ciptaan Tuhan baik sekala dan niskala, sehingga haturan itu lebih disebut kepada Bhuta Kala.
Karena kenyataannya haturan tersebut, bermanfaat kepada makhluk sekala/nyata seperti semut, burung, dan binatang lainnya.
Sedangkan secara niskala/tidak nyata adalah kepada mahluk kasat mata (para bhuta).
"Kalau kita tidak menghaturkan maka akan ada rasa yang kurang buat diri kita sendiri, maka akan selalu mengganggu pikiran diri kita sendiri," ujar beliau.
Memang Tuhan tidak meminta, tetapi bagi orang yang takwa kepada Tuhan, maka akan merasa memiliki kewajiban untuk memberi/mempersembahkan walaupun tidak ada yang meminta, karena merasa adanya sesuatu (dalam hal ini makanan) ada yang menciptakan, dan manusia wajib menghaturkan rasa terimakasih dengan jalan yadnya sesa.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/ilustrasi-bangun-tidur-1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.