Berita Bali

Maraknya Kasus Kekerasan Seksual, Bali Tempat Pertama Peluncuran Fitur Keamanan & Keselamatan Grab

Maraknya kasus kekerasan seksual, Grab meluncurkan fitur keamanan dan keselamatan bagi wisatawan

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM / Arini Valentya Chusni
Semakin aman dan nyaman berwisata di Bali, Fitur keamanan dan keselamatan Grab bagi wisatawan menjangkau kebutuhan wisatawan. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mencatat sepanjang tahun 2023 terdapat 23.638 kasus kekerasan seksual dengan presentasi korban perempuan 80.7 persen dan korban laki-laki 19.3 persen. 

Berdasarkan data tersebut, sebanyak 20.751 korban perempuan lebih banyak mengalami kekerasan seksual dibandingkan korban laki-laki 4.971 orang. 

Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia dalam sela-sela Peluncuran fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab pada Kamis (7/12/2023) mengatakan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pencegahan, pendampingan, pemulihan, dan pemantauan terhadap Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

“Masyarakat ini bisa semua kalangan. Baik dari stakeholder, masyarakat umum, pemerintah, instansi terkait harus berani speak up. Harus berani bicara etika melihat, mendengar, atau mengetahui adanya kekerasan seksual di sekitar,” ujar Bintang Puspa.

Baca juga: Ndarboy Genk Rilis Single Modal Percoyo, Curhat Pengalaman Pribadi Saat Jadi Mitra Driver Grab

Termasuk dalam dunia pariwisata. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno dalam sambutan virtualnya mengatakan pentingnya fitur-fitur keselamatan bagi para wisatawan ketika hendak bepergian ke luar kota. 

Untuk itu, Grab meluncurkan pusat keamanan dan keselamatan Grab untuk wisatawan pertama kalinya di Bali.

Bali sebagai salah satu pusat wisata terdepan di Indonesia menjadi wilayah yang penting yang memiliki pengguna cukup berbeda, terlebih dengan banyaknya turis/wisatawan.

Laman ini mencakup informasi lengkap yang dibutuhkan wisatawan selama berada di Bali seperti kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian & kedutaan, dan sambungan hotline khusus untuk kekerasan seksual.

Neneng Goenadi selaku Country Managing Director, Grab Indonesia menambahkan langkah ini merupakan  komitmen untuk memberikan keamanan dan keselamatan bagi pengguna Grab, maupun mitra Grab.

“Dipilihnya Bali sebagai kota pertama peluncuran fitur keamanan dan keselamatan untuk wsiatawan karena Bali menjadi tempat favorit bagi wisatawan domestik maupun manca negara,” ucap Neneng.

Fitur keamanan baru berteknologi artificial intelligence (AI) ini merupakan sebuah ‘Pusat Keselamatan’ dan fitur Pemantauan Perjalanan bagi Penumpang & Mitra Pengemudi.

Neneng menjelaskan, melalui fitur keselamatan terbaru Grab semua penumpang yang mengendarai Grab dapat mengakses beberapa fitur keselamatan dalam satu halaman.

Terdapat sebanyak tiga fitur keamanan grab yakni 'Share My Ride' atau 'Bagikan Informasi Perjalanan' yang menawarkan kepada penumpang opsi pemberian akses bagi keluarga atau orang tercinta melacak lokasi GPS mereka langsung dan status perjalanan.

Kualitas fitur ini ditingkatkan dengan memberikan perkiraan waktu kedatangan, serta rincian mitra pengemudi. 

Kemudian, terdapat 'Report a Safety Issue' atau Laporkan Masalah Keselamatan, dimana penumpang dapat dengan mudah melaporkan masalah keselamatan, misalnya, mengemudi yang tidak aman, kapan saja dalam perjalanan mereka sehingga Grab dapat mengambil tindakan cepat terhadap potensi insiden keselamatan. 


Setelahnya, Get Emergency Assistance atau Dapatkan Pertolongan Darurat,  dimana penumpang dapat meminta bantuan dari tim respon insiden Grab 24/7 dan daftar alamat kantor kepolisian & kedutaan, serta sambungan hotline khusus untuk kekerasan seksual.

Baca juga: Jangan Lewatkan! Program Megahedon dari Grab Tawarkan Banyak Diskon Akhir Tahun

Didalamnya terdapat bahasa Inggris dan Cina, yang nantinya di Bulan Januari akan dirilis bahasa Rusia dan Arab untuk memudahkan wisatawan mancanegara ketika berlibur ke Bali.

Bintang Puspa menambahkan tingginya kasus kekerasan seksual di moda transportasi umum menjadi perhatian penting bagi semua pihak khususnya kementerian PPPA. 

“Harapannya agar wisatawan tidak hanya senang dan merasa safety di Bali, tapi mereka bisa kembali lagi ke Bali seperti feels like home karena bisa mengakses fitur keamanan dan keselamatan dalam satu halaman, mereka bisa mengakses kontak darurat, unsur text sexual harrasement juga akan otomotasi di block, share live location, dan masih banyak lagi fitur lainnya,” tutup Neneng.

(*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved