Konflik Palestina Vs Israel
Konflik Palestina Israel Berlanjut, Warga Palestina Tunjukkan Dukungan Pada Hamas
Konflik Palestina Vs Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, warga Palestina malah berikan dukungan pada Hamas. Minta Presiden Mahmoud Abbas mundur.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Konflik Palestina Vs Israel di Jalur Gaza terus berlanjut, warga Palestina malah berikan dukungan pada Hamas. Minta Presiden Mahmoud Abbas mundur.
Konflik Palestina Vs Israel masih terus berlanjut sampai saat ini.
Meski Jalur Gaza dibombardir pemerintah Israel, perjuangan Hamas mempertahankan Palestina tetap berlanjut.
Dukungan kepada Hamas kian mengalir.
Baca juga: AS Desak Israel Hentikan Aksi Telanjangi Tahanan Palestina di Jalur Gaza, Washington: Meresahkan
Mayoritas warga Palestina di jalur Gaza memberikan dukungan kepada kelompok Hamas.
Dilansir Tribunnews, sebuah survei yang dilakukan PSR (Pusat Kebijakan dan Penelititian Survey) di Palestina menunjukkan hasil yang mengejutkan.
Hampir seluruh responden menuntut Presiden Mahmoud Abbas selaku Presiden Otoritas Palestina (PA) yang di backing AS untuk mundur dari jabatannya.
Sebanyak 90 persen responden meminta Presiden Mahmoud Abbas menyerahkan jabatannya.
Hal ini menunjukkan jika kebanyakan masyrakat Palestina menginginkan hal yang sama.
Survei ini dilakukan selama 10 hari, yakni berlangsung dari 22 November hingga 2 Desember.
Survei ini melibatkan 1.231 orang di Tepi Barat Gaza dengan margin of error mencapai 4 persen.
Survei ini dilakukan tatap muka terhadap 481 responden saat gencatan senjata.
Baca juga: Sayap Militer Hamas Brigade Al-Qassam Klaim Tembak Mati Tentara Israel
57 persen responden Gaza dan 82 responden di Tepi Barat percaya tindakan Hamas menyerang Israel di bulan Oktober lalu bukanlah kejahatan perang.
Warga mempercayai bahwa Hamas bertindak untuk Yerusalem dari ekstrimis Yahudi.
Hanya 10 persen yang menganggap Hamas telah melakukan kejahatan perang.
Sebagian besar juga mengaku tidak melihat video yang diduga menampilkan anggota Hamas melakukan tindak kejahatan.
Shikaki mengatakan 88 persen responden ingin agar Abbas mengundurkan diri. Jumlah ini naik 10 persen dibandingkan dengan tiga bulan lalu.
Adapun dalam waktu yang sama ada 44 persen responden di Tepi Barat yang mengaku mendukung Hamas.
Padahal, pada bulan September lalu jumlahnya hanya 12 persen.
Hasil survei itu memperlihatkan adanya rasa frustrasi dalam diri warga Palestina terhadap masyarakat internasional, terutama AS, negara-negara Eropa, dan bahkan PBB.
“Level anti-Amerikanisme dan anti-Westernisme di antara warga Palestina sangat besar karena posisi yang mereka ambil dalam hal hukum kemanusiaan internasional dan peristiwa yang sedang terjadi di Gaza.
Baca juga: Sayap Militer Hamas Brigade Al-Qassam Klaim Tembak Mati Tentara Israel
Situasi ini kemudian membuat Israel dan Pemerintah AS makin sulit menentutkan rencana pasca perang.
Sejumlah pihak juga mempertanyakan motif Israel membasmi habis Hamas serta kemampuan mereka untuk berkuasa.
Sementara itu, AS terus menekan PA untuk memerintah dan mengambil kuasa penuh di Tepi Barat.
Dilansir Tribunnews.com, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak peran apa pun dari PA di Gaza.
Selain itu, dia menegaskan Israel harus melakukan pengawasan keamanan di sana.
Baca juga: 2024 Diprediksi Tahun Pertempuran, Israel Akan Lakukan Serangan Intensif dan Perpanjang Perang Gaza
Sementara itu, sekutu AS di Timur Tengah mengaku hanya akan terlibat dalam proses pemulihan pascaperang jika ada dorongan ke arah solusi dua negara untuk mengatasi konflik Palestina-Israel.
Akan tetapi, kecil kemungkinan solusi dua negara itu bakal dipilih oleh pemerintahan Netanyahu yang didominasi oleh politikus yang menolak berdirinya negara Palestina.
“Israel terjebak di Gaza,” kata Khalil Shikaki yang melakukan survei, dikutip dari Associated Press.
“Mungkin nantinya pemerintah Israel akan memutuskan bahwa Netanyahu salah dalam menempatkan semua situasi ini, dan mereka mungkin memilih untuk menarik diri secara sepihak dari Gaza."
Hujan Deras Melanda Gaza, Mempurburuk Kondisi Warga Palestina
Hujan deras dan angin dingin di Gaza pada Rabu (13/12/2023) telah memperburuk penderitaan keluarga-keluarga Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan sekarang mengungsi di tenda-tenda yang rapuh dan kebanjiran.
Dilansir dari Aljazeera, di tenda pengungsiam daerah Rafah, yang terletak di daerah berpasir yang dipenuhi sampah, orang-orang terlihat berusaha memulihkan diri dari malam yang mengerikan.
Baca juga: Jet Tempur Militer Israel Melayang, Terdengar Ledakan di Jalur Gaza Palestina Awal Desember 2023
Warga Palestina ini, membawa ember pasir untuk menutupi genangan air di dalam atau di sekitar tenda mereka sambil menggantungkan pakaian yang basah.
Beberapa keluarga mempunyai tenda yang layak, namun ada pula yang menggunakan terpal atau plastik tipis seadanya yang dibuat untuk melindungi barang bukan untuk melindungi orang.
Bahkan, tampak banyak tenda yang tidak memiliki alas, sehingga orang-orang bermalam dengan meringkuk di atas pasir basah.
Perlu diketahu sejak konflik di Gaza, sebanyak 18.205 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 49.645 orang lainnya mengalami luka-luka.
Informasi tersebut berdasarkan keterangan dari otoritas kesehatan Gaza, terhitung sejak serangan Hamas ke Israel Selatan pada (7/10) lalu.
Kemudian, sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di wilayah yang terkepung, dimana badan-badan PBB mengatakan tidak ada tempat yang aman untuk mengungsi.
Sementara, menurut pihak Israel, sejak perang dimulai ketika Hamas menyerbu Israel selatan pada (7/10), sekitar 1.200 orang tewas dengan sebagian besar warga sipil dan 240 lainnya menjadi sandera.
| Prabowo Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza Terluka ke Indonesia, Kerahkan Pesawat untuk Gelombang 1 |
|
|---|
| Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Halaman 137, Observing and Asking Question: Routines |
|
|---|
| 107 Hari Sejak Serangan Pertama, Korban Tewas Perang di Gaza Capai 25.000 Orang |
|
|---|
| Hamas Ajukan Berakhirnya Perang Gaza Jadi Syarat Pembebasan Sandera, Netanyahu: Tolak Mentah-Mentah! |
|
|---|
| Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 Halaman 123 124 125, Chapter 6: We There Last Sunday |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.