Seputar Bali
Usung Semangat Toleransi, Umat Muslim Dilibatkan Dalam Kegiatan Natal Raya Alor 2023 di Bali
Untuk kali pertama Diaspora Alor di Bali akan menggelar kegiatan Pagelaran Seni & Budaya Alor serta Natal Raya Alor 2023 pada 27-28 Desember 2023
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ngurah Adi Kusuma
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, DENPASAR - Untuk kali pertama Diaspora Alor di Bali akan menggelar kegiatan Pagelaran Seni & Budaya Alor serta Natal Raya Alor 2023 pada 27-28 Desember 2023 mendatang di GOR Lila Buana Denpasar.
"Kegiatan ini adalah satu paket semuanya tentang Alor akan ada disana," ujar Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Kegiatan, Frits Atabuy pada Jumat (16/12/2023) malam di Denpasar.
Frits menambahkan kegiatan itu kita ajak kaum muslim Alor yang ada di Bali ini untuk terlibat dalam kepanitiaan acara.
Dimana hal tersebut sudah biasa dilakukan di daerah Alor sejak lama dan ini pertama kalinya Diaspora Alor di Bali mengadakan kegiatan besar perayaan Natal dengan melibatkan warga muslim Alor yang ada di Pulau Dewata.
Baca juga: Dua WNA Yang Diduga Tak Bayar Treatment di Seminyak Diamankan Dibandara Saat Akan Tinggalkan Bali
"Kegiatan dengan melibatkan warga agama lain sering kita lakukan di kampung halaman (Alor) tapi untuk di Bali ini baru pertama kali mengadakannya," ungkap Frits.
Ia menambahkan Natal Raya Diaspora Alor momentum merawat toleransi antar sesama Diaspora Alor di Bali khususnya di Kota Denpasar.
"Seluruh warga Alor ikut ambil bagian dalam perayaan menyambut kelahiran Yesus Kristus. Keterlibatan seluruh agama momentum untuk mempererat persaudaraan dan merawat toleransi di Bali," tambahnya.
Ketua Panitia Kegiatan Asbiran Tolang didampingi Sekretaris Musa Tami Liubana merupakan warga muslim Alor kini tinggal di Bali mengatakan Pagelaran Seni & Budaya Alor diisi berbagai kegiatan.
Diantaranya lomba fashion show, tarian kolosal lego-lego, tari tenun, tari tumbuk padi, permainan alat musik gambus Alor, pameran kuliner khas Alor dan pameran kerajinan khas Alor.
Baca juga: Liga 1: Berhasil Patahkan Kutukan Imbang Persija Jakarta, Thomas Doll Singgung Performa Marko Simic
Untuk fashion show, kata Asbiran akan menggunakan busana adat Alor dan dibagi kedalam empat kategori yakni usia 5-7 tahun, 8-12 tahun, 13-18 tahun dan 19-25 tahun pasangan.
Asbiran menyampaikan bahwa panitia di acara-acara kristiani berasal dari muslim itu hal biasa di Alor, sebaliknya acara-acara muslim dengan panitia dari kristiani juga hal biasa.
"Acara MTQ ketua panitianya kristen biasa, acara halalbihalal hingga pembangunan masjid panitia dari kristiani itu biasa dan lain sebagainya. Kami ingin disini (Bali) budaya toleransi yang dari kampung halaman (Alor) bisa terjaga walaupun kami ada di tanah rantau," imbuhnya.
Frits menambahkan pada kegiatan perayaan natal bersama, kami menampilkan semangat toleransi untuk memperkuat tali silaturahmi kekeluargaan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.