Sponsored Content

Wabup Suiasa Hadiri Soft Launching SPKLU Solar Charging Station, Pertama di Indonesia, Ada di Kuta

Wabup Suiasa Hadiri Soft Launching SPKLU Solar Charging Station, Pertama di Indonesia, Ada di Kuta

Ist
Wabup Ketut Suiasa peresmian Soft Launching SPKLU Solar Charging Station di Jalan Raya Pantai Kuta Badung, Senin 15 Januari 2024. 

Perwakilan PT. Optima Integra Teknika, Jazaly Firdaus mengatakan hadirnya SPKLU Solar Panel di Kuta merupakan komitmen pihaknya untuk ikut berkontribusi menyukseskan program pemerintah pusat yaitu net zero emission.

Keberadaan infrastruktur kendaraan listrik itu dihadirkan berkolaborasi dengan Dishub Badung dan dengan LPM Kuta.

Pihaknya banyak dibantu dalam pelaksanaan pembangunan sampai nanti dengan pengelolaanya.

"Ini tidak akan berhenti di pembangunan saja, kami akan lanjutkan sampai dengan pengolahannya secara berkesinambungan. Kedepan, kami akan berusaha menghadirkan SPKLU solar panel di sepanjang Jalan Pantai Kuta. Sebab hal itu jauh lebih efisien cara pembangunannya dan cara operasionalnya," ucapnya.

Dipaparkannya, listrik yang dipergunakan murni dihasilkan dari  matahari dan tidak menggunakan sumber yang lain.

Hal itu menegaskan bahwa alat tersebut real green energy.

Sebagai tahap awal, pihaknya memberikan harga spesial bagi pengguna kendaraan listrik yang hendak memanfaatkan alat tersebut. Untuk sekali melakukan pengisian daya dikenakan tarif Rp 1/kwh.

Dengan demikian, ia berharap agar semua masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Baik masyarakat umum maupun wisatawan yang berkendaraan listrik bisa menggunakannya.

Ia juga mengajak semua stakeholder, baik itu dealer maupun pabrik motor listrik untuk ikut bisa menggunakan area tersebut.

"Area Pantai Kuta sangat kondusif dan masyarakat umum bisa tahu bahwa kendaraan listrik memang sudah waktunya mulai di masyarakat," imbuhnya.

Kementerian ESDM yang diwakili Koordinator Standarisasi Kelistrikan, Wahyu Joko Santoso menegaskan bahwa dalam pengelolaan energi, pemerintah memiliki kewajiban untuk menjamin ketahanan energi nasional.

Hal itu dilakukan dengan mendorong kemandirian energi domestik terhadap impor BBM yang tentunya akan membawa dampak negatif terhadap penurunan tekanan pada neraca pembayaran indonesia akibat impor BBM.

“Kami memandang penggunaan motor listrik akan secara nyata mengurangi penggunaan BBM dan terus menerus akhirnya mengurangi impor BBM. Program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan selain meningkatkan efisiensi dan konservasi energi melalui peralihan pemakaian BBM menjadi listrik juga membawa kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan," terangnya.

Kendaraan Listrik ini tidak akan menghasilkan polusi udara, sehingga kualitas udara yang bersih dapat terjaga.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved