Imlek 2024

MAKNA Kue Keranjang Saat Tahun Baru Imlek, Makanan Kesukaan Dewa yang Penuh Keberuntungan

MAKNA Kue Keranjang Saat Tahun Baru Imlek, Makanan Kesukaan Dewa yang Penuh Keberuntungan

|
Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribunjateng.com/Like Adelia
Kue Keranjang - MAKNA Kue Keranjang Saat Tahun Baru Imlek, Makanan Kesukaan Dewa yang Penuh Keberuntungan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bulan Februari mendatang, masyarakat Tionghoa baik di Indonesia dan seluruh dunia akan merayakan Hari Tahun Baru Imlek.

Tahun Baru Imlek di 2024 , jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Perayaan Imlek biasanya identik dengan berbagai tradisi, juga acara-acara lain yang bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.

Masyarakat Tionghoa juga memakai pakaian berwarna dominan, merah, kuning dan emas.

Apalagi ditambah dengan berbagai hiasan imlek, seperti lampion, aksesoris berbentuk naga dan masih banyak lainnya.

Tahun baru Imlek akan segera tiba. Seluruh orang Tionghoa tentunya sedang menyiapkan seluruh keperluan hari besar ini.

Tak lupa, saat hari raya besar juga identik dengan makanan khas yang disajikan.

Tribunners tentunya ada yang sudah tahu bukan makanannya ?

Salah satu makanan khas yang ada di Tahun Baru Imlek dan sering kita jumpai adalah kue keranjang.

Baca juga: BUKAN Gong Xi Fa Cai Xin Nian Kuai Le, Inilah Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek yang Benar

Dibalik kesederhanaannya, kue keranjang adalah makanan kesukaan dewa hingga pelindung masyarakat Tionghoa dari kelaparan.

Kemudian, hal tersebut membuat kue keranjang ini memiliki makna yang kuat saat dihidangkan.

Tribunners ada yang sudah pernah coba kue keranjang ?

Rasanya identik dengan manis dengan tekstur kenyal dan lengket, juga padat.

Bahan dasar pembuatan kue keranjang adalah tepung ketan dan gula.

Nah, Lantas apa saja makna kue keranjang saat perayaan Imlek, simak berikut ini : 


 1. Diartikan Keberuntungan

Berdasarkan kata Nian Gao, kue keranjang berarti keberuntungan.

Hal itu dimaksudkan jika memakan kue keranjang saat Imlek maka dipercaya akan mendapat keberuntungan sepanjang tahun.

2. Simbol Persaudaraan

Makna Kue Keranjang berikutnya juga sering disebut sebagai simbol persaudaraan yang semakin kuat antar sesama.

Hal itu diartikan dari bahan kue keranjang, takni tepung ketan yang bertekstur lengket.

Dengan demikian, bisa mempererat tali persaudaraan.

Ilustrasi Barongsai - Jadwal Denpasar Festival Hari Ini 24 Desember 2022, Ada Barongsai dan Bintang Band
Ilustrasi Barongsai - Jadwal Denpasar Festival Hari Ini 24 Desember 2022, Ada Barongsai dan Bintang Band (Tribun Bali/Putu Supartika)

3. Simbol kebahagiaan

Kue keranjang memiliki filosofi yang mendalam termasuk dari segi rasanya yang manis.

Rasa tersebutlah yang disebut sebagai kebahagiaan manusia ketika perayaan Tahun Baru Imlek.

4. Simbol Kegigihan Manusia

Seperti yang diketahui, kue keranjang memiliki tekstur yang kenyal.

Kekenyalan kue keranjang ternyata menyimbolkan kegigihan, keuletan, serta sifat pantang menyerah untuk meraih tujuan hidup.

5. Simbol atas Pentingnya Keluarga

Makna pentingnya keluarga disimbolkan dengan bentuk kue keranjang yang bulat dan tidak memiliki sudut.

Bentuk tersebut memberikan pesan bahwa kekeluargaan tanpa melihat ada yang lebih penting selain keluarga dan akan selalu bersama tak lekang oleh waktu.

Keberuntungan yang telah disebutkan ini juga memiliki latar belakang tersendiri.

Inilah sejarah yang mengawali penyajian kue keranjang selama tahun baru imlek.

Sejarah kue keranjang

Mengutip dari TribunJatim, Menurut cerita, pada musim semi dan musim gugur (722–481 SM), China terbagi menjadi beberapa kerajaan kecil dan orang-orang menderita karena perang.

Raja membuat dinding yang kuat dibangun untuk melindungi wilayah dari serangan, raja pun mengadakan jamuan pesta untuk merayakan ide ini. Rakyat pun tidak lagi dibuat khawatir dengan perang.

Namun tidak dengan Perdana Menteri Wu Zixu.

Kue Keranjang Goreng
Kue Keranjang Goreng (Tribun Style)


Menurut Wu, perang tidak bisa dipandang enteng. Tembok yang kuat memang merupakan perlindungan yang baik, tetapi jika musuh mengepung kerajaan, tembok itu juga merupakan penghalang keras bagi diri kita sendiri.

"Jika keadaan benar-benar buruk, ingatlah untuk gali lubang di bawah dinding," kata Wu.

Bertahun-tahun kemudian, setelah Wu Zixu meninggal, kata-katanya menjadi kenyataan.

Banyak orang mati kelaparan. Para prajurit pun melakukan apa yang dikatakan Wu Zixu sebelumnya dan menemukan bahwa tembok di bagian bawah dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini adalah Nian Gao yang pertama kali.

Setelah itu, orang-orang membuat Nian Gao setiap tahunnya untuk memperingati Wu Zixu.

Seiring waktu berlalu, Nian Gao menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Cina atau di Indonesia disebut kue keranjang.

 

Makna kue keranjang

Memakan kue ini di perayaan tahun baru, bagi warga Tionghoa memiliki makna positif yang dipercaya secara turun-temurun.

kue keranjang menjadi simbol atas pendapatan dan jabatan yang lebih tinggi, anak-anak yang berkembang dengan baik, dan secara umum menjanjikan tahun yang lebih baik dari sebelumnya.

Jadi, mereka percaya, mengonsumsi kue keranjang selama perayaan Imlek atau Tahun Baru Kalender Lunar mendatangkan keberuntungan dan nasib baik bagi yang memakannya.

Pada awal Dinasti Liao (907-1125), orang-orang di Beijing memiliki kebiasaan memakan kue di hari pertama bulan pertama.

Lalu dalam perkembangannya, seperti pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911), kue keranjang mulai menjadi santapan sehari-hari orang-orang di China.(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved