Bali United

Dapat Ilmu Dari Tim Kepelatihan Bali United, Yastini dan Dewi Sumaeda Lecut Sepak Bola Wanita

Dapat Ilmu Dari Tim Kepelatihan Bali United, Yastini dan Dewi Sumaeda Lecut Gairah Sepak Bola Wanita Pulau Dewata

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa/Bali United
Komang Yastini dan Dewi Sumaeda (jersey Timnas merah) - Dapat Ilmu Dari Tim Kepelatihan Bali United, Yastini dan Dewi Sumaeda Lecut Gairah Sepak Bola Wanita Pulau Dewata 

“Saya sebagai guru olahraga yang berasal dari kaum wanita mengucapkan terima kasih kepada Bali United yang memberikan wadah dalam belajar untuk memahami dasar dari sepak bola. Saya sendiri mengakui masih awam terhadap bidang ini dan akhirnya mulai memahami untuk terlibat aktif dalam menciptakan para pemain di sepak bola wanita,” ujar Dewi.

Meski terbilang awam bagi dirinya, tetapi niat ketulusan dalam menciptakan pemain dari jenjang sekolah dasar menurutnya menjadi salah satu langkah yang tepat.  

Selain mengarahkan anak didiknya untuk mulai mencintai olahraga salah satunya sepak bola, membuat seorang peserta didik perempuan untuk juga mencintai olahraga satu ini bakal menjadi tugas yang cukup berat.

Sebab umumnya sepak bola selalu dimainkan oleh kaum hawa yang. Namun Dewi melihat ini menjadi peluang yang terbuka bagi kaum perempuan untuk menyamakan gender di bidang sepak bola dan memberikan prestasi penting bagi Indonesia.

Dewi berharap sebagai seorang guru bisa memberikan andil bagi Bali dengan mencetak pemain sepak bola terutama pesepak bola wanita untuk Indonesia.

“Harapan saya secara pribadi, kegiatan ini bisa terlaksana secara rutin sehingga  kami para pendidik ini bisa terus menemukan semakin banyak bakat-bakat atlet sepak bola wanita di Bali untuk Indonesia,” harap Dewi.

Setelah kegiatan berkesinambungan berjalan sejak bulan Desember lalu, kini saatnya Dewi Sumaeda bersama para guru-guru PJOK se-Bali lainnya menjalankan tugas perutusan dalam mencetak pemain sepak bola berbakat di masa depan.

Sementara itu, Pelatih fisik Bali United, Muhammad Rasyid menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan Coaching Clinic Guru Olahraga menerangkan bila dalam memperkuat pilar dasar sepak bola di Indonesia dibutuhkan jaring laba-laba untuk mengokohkan dasar misi arah sepak bola di masa mendatang.  

“Secara umum Indonesia ini masih kekurangan kaki tangan yang menjadi jaring laba-laba dalam menguatkan pilar dasar sepak bola. Selain dari Piala Soeratin, Elite Pro dan kompetisi usia muda yang selama ini dijalankan ternyata belum kuat untuk membentuk sepak bola di Indonesia," kata Mantan pelatih fisik Semen Padang FC ini.

Oleh karena itu, diperlukan peran dari guru-guru olahraga di semua jenjang pendidikan yang ada di Bali untuk mendukung meningkatkan program jangka panjang ini. 

Yang tidak kalah menarik, pengembangan pemain sepak bola wanita menjadi salah satu konsentrasi utama yang diarahkan kepada para tenaga pengajar tersebut.

Dengan adanya kegiatan ini, para guru-guru olahraga se-Bali dibekali oleh ilmu dasar pemahaman mengenai sepak bola sehingga mereka selain menjadi pengajar juga bisa menjadi pelatih sepak bola yang pertama kepada anak didik mereka.

"Nantinya peran guru-guru olahraga ini memiliki dampak yang besar terhadap talenta-talenta muda berbakat dari tingkat sekolah menuju jenjang profesional di bidang sepak bola," tuturnya. 

"Anak-anak berbakat ini berpotensi menjadi pemain masa depan 
untuk tim Bali United, tim Porprov, tim PON, Liga 3, Liga 2 hingga Liga 1 dan bahkan tidak menutup kemungkinan ke jenjang tim nasional Indonesia," sambung Coach Rasyid. 

Pelatih yang turut membawa Bali United meraih trofi Liga 1 kali kedua musim 2021/2022 lalu ini juga mengingatkan soal proses dalam mencetak pemain sepak bola wanita yang berkualitas untuk Indonesia dari Bali. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved