Human Interest Story
UNIK! dari Beternak Tikus Putih, Raka Mampu Raup Omzet Hingga Rp5 Juta Perminggu
Ternak tikus mungkin suatu kegiatan ternak yang langka. Bukan sembarang tikus, Ida Bagus Raka Purnawan menjadi seorang peternak tikus albino
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ternak tikus mungkin suatu kegiatan ternak yang langka. Bukan sembarang tikus, Ida Bagus Raka Purnawan menjadi seorang peternak tikus albino berwarna putih.
Saat ditemui, Raka pun menceritakan bagaimana mulanya ia memulai usaha ternak tikus ini.
“Awalnya sih dari hobi memelihara ular lama kelamaan kok rasanya banyak pengeluaran untuk beli pakan, iseng belajar ternak tikus,”
“Saat ternak kok over populasi iseng lah jual ke teman-teman penghobi reptil,” bebernya pada, Sabtu 3 Februari 2024.
Baca juga: Berbeda Dengan Yang Lain, Unud Pilih Tak Kritik Presiden Jokowi
Saat memulai usaha ini tak sedikit yang mencibir Raka, sebab tikus saat ini masih dianggap hama dan masih banyak yang belum paham bukan tikus liar berwarna hitam yang dijadikan hewan ternak.
Sedangkan tikus yang di ternak Raka diperuntukan sebagai pakan reptil seperti ular dan obyek penelitian Universitas.
“Awalnya banyak yang mengejek saya, mereka bilang ngapain ternak tikus, mending ambil saja tikus mereka dirumah-rumah,” imbuhnya.
Ia pun bersyukur hingga kini jumlah tikus yang diternak bertambah karena mendapatkan dukungan dari teman-teman komunitas pecinta reptil.
Sehingga pendapatan beternak tikus dapat membantu perekonomian keluarganya.
Pendapatan ternak tikus ini dikatakan Raka jumlahnya lumayan juga.
Baca juga: Baik Buruknya Hari 4 Februari 2024 Menurut Kalender Bali, Tidak Baik Untuk Belanja, Berakibat Boros
Harga jual tikus ini mulai dari Rp5.000 sampai Rp65.000 untuk penelitian.
Untuk tikus yang akan digunakan penelitian biasanya jantan, dari segi perawatan tidak boleh dicampur dengan betina, berwarna putih dan berat mulai dari 120-150 gram dan 200-250 gram.
Sementara untuk pakan reptil tidak ada perlakuan khusus hanya saja berpatokan pada berapa berat reptil yang akan diberikan pakan tikus.
“Dari hasil panen bisa langsung dijual dari yang baru lahir dijual sudah ada yang order, yang masih berwarna merah muda belum ada bulu juga laku, jadi masing-masing ada pangsa pasarnya,” paparnya.
Dalam seminggu ia bisa menjual mulai dari 1.000-1.500 ekor tikus berhasil dijual dengan omzet bersihnya berkisar Rp5.000.000 dalam waktu satu minggu.
Masa panen akan dilakukan setelah masa kawin 18 hari dan mulai beranak, dan pada anakan tikus yang sapih atau pisah dari indukan sekitar 28 hari.
Tikus ternak ini juga dikirim ke luar Pulau Bali seperti Semarang. Kini ternak tikus menjadi pekerjaan utamanya karena omzetnya lebih menjanjikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.