Ramalan Kelahiran Otonan Hari Rabu Wage Warigadean di Kalender Bali, Sukses Umur 25-30 Tahun

TRIBUN-BALI.COM - Besok, 7 Februari 2024 merupakan Rabu Wage Warigadean dalam Kalender Bali.

Inilah Ramalan Kelahiran bagi orang yang lahir atau Otonan pada hari Rabu (Buda) Wage Warigadean menurut Kalender Bali.

Jika dilihat dari konteks wariga yaitu Rabu memiliki urip 7 dan wage memiliki urip 4.

Jika dijumlahkan maka akan didapatkan hasil 11.

Untuk mengetahui jatah umur dengan konsep wariga, hasil penjumlahannya dikalikan 6 sehingga diperoleh 66.

Sehingga jatah hidup di dunia menurut wariga adalah 66 tahun.

Pada hari Rabu 7 Februari 2024, merupakan otonan bagi mereka yang lahir Rabu Wage Warigadean.

Berdasarkan pal Sri Sedana dengan menggunakan jumlah urip 11, peruntungannya yaitu sebagai berikut.

Umur 0 - 6 tahun mendapat nilai 2 yang artinya penghasilan sedang.

Baca juga: Ramalan Kelahiran Sabtu Kliwon Wariga Menurut Kalender Bali, Bertepatan Tumpek Jatah Umur 102 Tahun

Umur 7 - 12 tahun mendapat nilai 4 yang berarti baik sekali.

Mendapat nilai 1 saat umur 13 - 24 tahun yang artinya penghasilan sedikit.

Saat berumur 25 - 30 tahun mendapat nilai prestisius yaitu 8 yang artinya sukses.

Namun kesuksesan harus diraih dengan perjuangan, bukan dengan bersantai.

Ketika berumur 31 - 36 tahun turun drastis menjadi 1.

Turun menjadi 0 saat umur 37 - 42 tahun yang artinya kesakitan.

Saat berumur 43 - 48 tahun mendapat nilai 1.

Umur 49 - 54 tahun memperoleh nilai 2.

Turun menjadi 0 saat umur 55 - 60 tahun dan saat umur 61 - 66 akan mendapatkan nilai 2.

Itulah jatah umur mereka yang lahir saat buda wage beserta peruntungannya.

Sementara seseorang yang lahir Wuku Warigadean wataknya bercita-cita baik, berat tanggungannya.

Rezekinya di belakang hari, lemah lembut dan dihormati, dan memiliki kemauan keras.

Pandai mencari nafkah, keikhlasannya setengah-setengah, tidak ingkar, dan saat marah menakutkan.

Itulah periode kehidupan sesuai tingkatan umur untuk seseorang yang lahir saat Rabu Wage Warigadean.

Percaya tak percaya kita serahkan semuanya kepada Tuhan.

Sementara seseorang yang lahir wuku Warigadean wataknya bercita-cita baik, berat tanggungannya.

Rezekinya di belakang hari, lemah lembut dan dihormati, dan memiliki kemauan keras.

Pandai mencari nafkah, keikhlasannya setengah-setengah, tidak ingkar, dan saat marah menakutkan.

Ramalan ini tidak mutlak untuk dipercayai.

Karena setiap orang telah membawa tulis gidat (nasib) masing-masing dan semua telah diatur Hyang Kuasa.

Percaya tidak percaya kembali ke dalam diri masing-masing, karena semua ada di tangan Tuhan.

Baca juga: Ramalan Kelahiran Minggu Umanis Warigadean Menurut Kalender Bali, Umur 13-18 Tahun Hidup Baik Sekali

Baik Buruknya Hari 7 Februari 2024

Inilah ramalan baik buruknya hari untuk besok, 7 Februari 2024 menurut kalender Bali.

Menurut kepercayaan masyarakat Hindu khususnya Hindu Bali, setiap hari memiliki ala ayuning dewasa.

Artinya, setiap hari ada hari baik atau buruk untuk melakukan sesuatu.

Penentuan hari baik dan buruk tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya, berdasarkan pada kala yang ada di hari tersebut.

Setiap hari, kala dan faktor yang mempengaruhi baik buruknya hari berbeda-beda.

Sehingga, umat Hindu dianjurkan memeriksa ala ayuning dewasa setiap harinya sebelum melakukan suatu kegiatan.

Baik itu kegiatan yang berkaitan dengan Yadnya, ataupun kegiatan lainnya.

Untuk lebih jelasnya, simak ala ayuning dewasa atau baik buruknya hari pada 7Februari 2024 menurut Kalender Bali berikut ini: 

Geni Rawana, artinya hari ini baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam.

Kala Sor, artinya hari ini tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan.

Kala Tumpar, artinya hari ini tidak baik untuk dewasa ayu karena mengandung unsur kecewa.

Pepedan, artinya hari ini baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi.

Rangda Tiga, artinya hari ini tidak baik melakukan upacara pawiwahan. 

(*)