Pilpres 2024

Sorotan Berita Bali: Digeruduk Aksi Demo BEM Udayana, Ini Respon Ketua KPU Bali Soal Pemilu 2024

Sorotan jelang hari pencoblosan Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 nanti, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan baru-baru ini menegaskan akan

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Ketua BEM Unud I Wayan Tresna Suwardiana (kiri) memberikan tuntutan dalam map merah kepada Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan (kanan). 

Di depan Kantor KPU Bali, rombongan aksi disambut Ketua KPU Bali I Dewa Gede Lidartawan dan Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan, serta puluhan personel Polri.

Dipimpim Ketua BEM Unud I Wayan Tresna Suwardiana, mereka menyerukan agar Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengundurkan diri dari jabatannya.

Hal ini merupakan buntut dari pemberian sanksi oleh DKPP RI kepada Komisioner KPU RI yang berkaitan dengan Putusan MK Nomor Nomor 90/PUU-XXI/2023.

“Menuntut Ketua KPU RI untuk mundur dari jabatannya karena telah melakukan bahkan tiga kali pelanggaran etik,” tegas Tresna melalui pengeras suara.

Massa aksi menginginkan agar penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu dapat bersikap netral dan tidak memihak kepada para kandidat Pilpres 2024 ini.

Usai menyampaikan tuntutan dan orasi dari sejumlah peserta aksi, Tresna kemudian memberikan tuntutan tertulis kepada Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan agar dapat ditindaklanjuti.

Wakil Ketua BEM Unud, Ricardo Constantio Elim mengatakan, pihaknya menyampaikan tujuh tuntutan dengan sejumlah tuntutan utama yakni meminta Presiden Joko Widodo dan menteri hingga pejabat publik lainnya yang tergabung dalam tim pemenangan Pilpres 2024 agar mengundurkan diri atau mengajukan cuti.

Kedua, menuntut KPU dan Bawaslu dapat menjalankan asas Luber Jurdil dan terbebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).

Ketiga, menuntut agar TNI-Polri, hingga ASN dapat bersikap netral dalam Pemilu 2024.

Terakhir, mereka meminta agar pemenang Pilpres 2024 dapat menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat yang menjadi catatan gelap Indonesia sejak lama.

Baca juga: 346 Personel Polri Dikerahkan, Amankan Aksi Aliansi BEM dan Pemuda Bali di Renon Denpasar

Sementara itu, masa kampanye Pemilu 2024 berakhir, Sabtu (10/2). Menutup masa kampanye ini, KPU Bali menggelar acara penutupan di Gedung Dharma Negara Alaya, Sabtu sore.

Salah satu rangkaian acara penutupan masa kampanye yang bertajuk “Harmoni dalam Demokrasi Bali Shanti” ini, diwarnai dengan doa lintas agama yang diikuti oleh para peserta Pemilu 2024.

Doa lintas agama ini diawali oleh pemuka agama Hindu yang diakhiri oleh pemuka agama Khonghucu.

Sementara itu, para peserta Pemilu yang terdiri dari perwakilan partai politik dan perwakilan calon anggota DPD RI berbaris di belakang para pemuka agama.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengatakan, seluruh pihak telah berusaha keras dalam menyelenggarakan Pemilu di Bali.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved