Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Besok 13 Februari 2024: Tak Perlu Khawatir dengan Hal-hal Duniawi

Renungan Harian Katolik Besok 13 Februari 2024: Tak Perlu Khawatir dengan Hal-hal Duniawi

Editor: Fenty Lilian Ariani
Freepik.com
Renungan Harian Katolik Besok 13 Februari 2024: Tak Perlu Khawatir dengan Hal-hal Duniawi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Renungan Harian Katolik Besok 13 Februari 2024: Tak Perlu Khawatir dengan Hal-hal Duniawi.

Renungan Harian Katolik Besok 13 Februari 2024 diambil dari bacaan Injil Mazmur 94:12-15.18-19 dan 
Markus 8:14-21.

Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti.

Hanya sebuah roti saja yang ada pada mereka dalam perahu.

Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya, “Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain, "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."

Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan, la berkata, "Mengapa kalian memperbincangkan soal tidak ada roti ?

Belum jugakah kalian memahami dan mengerti ?

Telah degilkah hatimu ?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Besok Senin 12 Februari 2024: Jangan Menuntut dan Meninggalkan Tuhan

Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat ?

Dan kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar ?

Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah- mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?"

Jawab mereka, "Dua belas bakul."

"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang, berapa bakul penuh potongan-potongan roti yang kalian kumpulkan?"

Jawab mereka, "Tujuh bakul." "Lalu kata Yesus kepada mereka, "Masihkah kalian belum mengerti?"

Dari bacaan Injil tersebut, bisa kita renungkan bahwa, Berjaga-jaga dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi murid memperbincangkan apa yang dikatakan Yesus.

Mereka menganggap bahwa Yesus mengatakan hal itu sebab mereka tidak membawa apa-apa, hanya roti sepotong.

Maka, Yesus pun heran dengan pola pikir para murid yang takut akan kekurangan makanan.

Seharusnya, mereka tidak perlu khawatir akan kekurangan roti, karena sebelumnya mereka telah mengalami sendiri peristiwa Yesus menggandakan roti dan memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti saja.

Yesus hendak mengajarkan para murid bahwa tidak perlu khawatir dengan makanan dan hal-hal duniawi.

Semuanya itu memang penting.

Tetapi ada hal lain yang perlu dikhawatirkan dan diwaspadai dalam hidup, adalah sikap tidak percaya, egois, kemunafikan, licik, dan berfoya-foya yang melahirkan dosa.

Yesus mengumpamakan beberapa sikap hidup tersebut dengan ragi orang farisi dan ragi Herodes.

Ragi orang Farisi menunjuk kepada sikap hidup munafik yang lebih menekankan aturan dan tradisi keagamaan, tetapi mengabaikan keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan.

Ragi Herodes adalah sama dengan ragi orang Saduki; istilah ini menunjuk kepada jiwa sekularisme dan keduniawian.

Pencurian, perampokan, perceraian, permusuhan, balas dendam, pesta pora, kemabukan, percabulan, penipuan terus terjadi dalam masyarakat.

Tindak kekerasan tidak pernah berhenti karena motif agama, politik, dan ekonomi.

Semakin hari, banyak orang bukannya semakin bijak dan saleh, tetapi malah semakin brutal.

Kasih tidak lagi ada pada mereka.

Dalam situasi yang seperti ini, Tuhan mengharapkan kita agar waspada. Jangan sampai kita mudah dihasut atau terpicu untuk turut serta melakukan kejahatan.

Tuhan mengharapkan agar kita tetap setia bersikap dan berbuat baik.

Apabila kita setia dan mengandalkan Dia, maka Tuhan sendiri tidak pernah lepas memperhatikan kita, Dia akan selalu menolong dan menyertai hidup kita. [Br. Angelus More, O.Carm.]

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved