Profil dan Sosok
Kisah Letkol Teguh Dwi: Pernah Jual Koran, Promosi ke Kodam hingga Gelar d'Jembrana Rock Festival
Letkol Inf Teguh Dwi Rahaja telah dimutasi dari jabatannya semagai Komandan Kodim atau Dandim 1617/Jembrana.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini kisah adari Letkol Inf Teguh Dwi Raharja.
Letkol Inf Teguh Dwi Rahaja telah dimutasi dari jabatannya semagai Komandan Kodim atau Dandim 1617/Jembrana.
Adapun Letkol Teguh kini menjabar sebagai Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Kodam IX/Udayana.
Diketahui, Letko Teguh menjabat sebagai Dandim selama kurang lebih satu tahun delan bulan.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Komandan Yonif 900 Raider/Satya Bhakti Wirottama.
Letkol Inf Teguh Dwi Raharja mengalami banyak perubahan, awal ia pernah menjalani hidup dari berjualan koran hingga menjadi tukang ojek.
Selanjutnya, Putra penjual es campur di Pasar Gilimanuk ini juga memperbaiki kendaraan-kendaraan dinas dari yang sebelumnya tidak bisa digunakan atau rusak kini dapat beroperasi dengan maksimal.
Kontribusi Letkol Inf Teguh Dwi Raharja
Beberapa kontribusi hingga memiliki kegiatan yang luar biasa dilakukan oleh Letkol Inf Teguh Dwi Raharja di Dandim 1617/Jembrana.
Baca juga: Letkol Teguh Putra Penjual Es Campur Promosi ke Kodam, Berprestasi di Jembrana
Salah satunya, Taman di Markas Yonif Raider 900/SBW, Taman Kodim 1617/Jembrana juga sudah dirombak habis oleh Letkol Teguh dari yang dulunya kurang menarik sekarang sudah terlihat sangat asri dan berseri.
Letkol Teguh juga merehab pos jaga yang sesudah direhab tampak lebih indah dari sebelumnya.
Kemudian, pembangunan garasi kendaraan dinas yang semula kendaraan dinas terpapar sinar matahari ketika siang hari dan sekarang setelah didirikan garasi beratapkan parameter mobil-mobil kendaraan dapat terparkir dan tidak khawatir lagi terpapar sinar matahari.
Selanjutnya perbaikan pemancar komunikasi juga sekaligus perawatan alat komunikasi ini juga sangat penting, kata Letkol Teguh, walaupun komunikasi tidak memenangkan pertempuran tapi tanpa komunikasi pertempuran tidak dapat dimenangkan.
Kemudian pembuata Taman Alia, di mana ide tercetus dengan memanfaatkan lahan yang kosong sehingga dapat lebih produktif dengan ditanami tanaman-tanaman obat yang dapat membantu kebutuhan anggota.
"Anggota dapat mendapatkan bahan bahan obat herbal yang tentunya lebih aman daripada obat obat medis," bebernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.