Bali United

Stadion Batakan Dipuji Stefano Cugurra, Jarang-jarang Pelatih Bali United Puji Stadion di Indonesia

Stadion Batakan Dipuji Stefano Cugurra, Jarang-jarang Pelatih Bali United Puji Stadion di Indonesia

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM / I Wayan Diky Setiawan
Stefano Cugurra atau akrab disapa Teco - Stadion Batakan Dipuji Stefano Cugurra, Jarang-jarang Pelatih Bali United Puji Stadion di Indonesia 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelatih Bali United, Stefano Cugura merupakan salah satu pelatih asing yang kritis terhadap infrastruktur sepak bola di Indonesia yang dinilainya perlu segera dilakukan perkembangan.

Coach Teco menanungi klub yang fokus pada pengembangan itu, markas Bali United Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali menjadi salah satu stadion di Indonesia yang memiliki kualitas rumput yang bagus. 

Menurutnya, kualitas rumput stadion penting untuk aliran permainan kedua kesebelasan yang bertanding di atas lapangan. 

Pelatih asal Brasil ini mengaku senang bermain di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur yang menjadi markas sementara PSM Makassar dan Borneo FC yang dinilainya memiliki kualitas lapangan bagus.

"Stadion (Batakan,-Red) bagus, lapangan bagus buat tim senang main di sini," kata Teco usai laga melawan PSM Makassar. 

Baca juga: Bali United Curi 1 Poin Atas PSM Makassar, Juku Eja Perpanjang Rekor Gagal Kalahkan Serdadu Tridatu

Kualitas rumput stadion sangat berpengaruh pada penguasaan bola dari aliran yang disusun para pemain. Saat melawan PSM Makassar, penguasaan bola Bali United hanya selisih tipis 49 persen dan 51 persen. 

Termasuk tembakan ke arah gawang, lapangan dengan kualitas bagus bakal menambah napsu pemain untuk melakukan tembakan ke arah gawang. 

Kalah tipis dari segi penguasaan bola, Serdadu Tridatu juga mengemas 77 persen akurasi operan unggul 3 persen dari tuan rumah.

Persentasi tersebut membuat Bali United menciptakan 5 kreasi peluang.

Belum meratanya kualitas lapangan stadion markas peserta Liga 1 Indonesia menjadi sorotan Stefano Cugurra sejak pertama datang di tanah air tahun 2003 lalu.

21 tahun berlalu, klub-klub mulai fokus melakukan pembangunan industri sepak bola dari lapangan, stadion hingga training center, salah satunya adalah klub yang saat ini dinaunginya dalam 4 tahun terakhir, yakni Bali United

Hal ini berkaca pada peristiwa dalam laga tandang Bali United saat melawat ke Stadion Indomilk Arena Tangerang melawan Dewa United kemarin. 

Hampir sebagian besar lapangan tergenang air karena hujan deras, pertandingan kemudian dihentikan selama kurang lebih 1 jam yang secara tidak langsung mempengaruhi performa pemain. 

Di luar laga dihentikan karena hujan deras, namun setelah hujan mereda yang menjadi pekerjaan rumah adalah kondisi lapangan yang tergenang air dan sistem drainase yang kurang maksimal, karena mempengaruhi laju bola dalam permainan. 

Lapangan menjadi salah satu elemen penting di dalam industri sepak bola, lapangan dengan rumput berkualitas dan berstandar tentu menunjang performa pemain dan penerapan strategi pelatih di atas lapangan yang berdampak pada peningkatan kualitas sepak bola Indonesia. 

"Saya sudah lumayan lama di indonesia, saya sering waktu datang di Persija dan di Bali, saya sering bilang Indonesia harus punya fasilitas lebih bagus harus punya lapangan lebih bagus," kata Teco.

"Lihat sendiri kami pernah harus berhenti pertandingan kenapa berhenti karena lapangan banjir, babak kedua bisa lihat berapa salah pass bukan tim saya sendiri tapi juga tim lawan, kualitas lapangan menurut saya kurang bagus,"  imbuhnya.

Dikatakan Teco ada sejumlah stadion lain, dan ini menjadi tugas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk fokus membenahi infrastruktur lapangan dan stadion agar merata. 

"Ada beberapa stadion seharusnya PSSI atau LIB lebih fokkus dari situ buat benar-benar perbaiki sepka bola Indonesia," ujarnya. 

Menurut Teco antara perbaikan lapangan klub peserta Liga 1 atau Video Assistant Referee (VAR) maka yang harus diutamakan adalah perbaikan kualitas lapangan, tanpa mengesampingkan peran penting VAR. 

"Saya harus jawab lebih penting lapangan daripada VAR, harus ada lapangan lebih bagus tapi VAR waktu datang mudah-mudahan buat lebih perbaiki sepak bola tapi menurut saya lapangan jauh lebih penting," tandasnya

Dikatakan Teco, klub yang dinaunginya saat ini layak menjadi contoh industri pembangunan sepak bola modern.

Bukan tanpa alasan, Bali United baru saja membangun training center dengan fasilitas meah bertaraf internasional.

Bahkan menjadi jujugan sejumlah Timnas negara peserta Piala Dunia U-17 untuk menggelar pemusatan latihan.

"Lihat di Bali sana, saya bicara sama manajemen, sekarang punya lapangan stadion sangat bagus, waktu main di Dipta, juga training center saat ini sudah ada 3 lapangan jadi lapangan kualitas, saya pikir ini Bali contoh bagus klub lain bisa ikut buat sepak bola lebih bagus," pungkas pelatih asal Brasil ini. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved