Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 : Sembuh Itu Percaya Akan Belas Kasih Allah

Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 : Sembuh Itu Percaya Akan Belas Kasih Allah

Editor: Fenty Lilian Ariani
Freepik.com
Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 : Sembuh Itu Percaya Akan Belas Kasih Allah 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 : Sembuh Itu Percaya Akan Belas Kasih Allah.

Renungan Harian Katolik Senin 11 Maret 2024 diambil dari bacaan Injil. Mazmur 30:2.4.5-6.11-12a.13b 

Akulah terang dunia, sabda Tuhan. Barang siapa mengikuti Aku, mempunyai terang hidup. Atau: Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup; dengan demikian Allah akan menyertai kamu. Terpujilah.

Yohanes 9:1-41 atau Yohanes 4:43-54 ekali peristiwa, 'ketika Yesus sedang berjalan lewat, la Sekalihat seorang yang buta sejak lahir.

"Murid meat, la bertanya kepada-Nya, "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" 3Jawab Yesus, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang.

Akan datang malam, di mana tak seorang pun dapat bekerja.

"Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

Sesudah mengatakan semua itu, Yesus meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi 'dan berkata kepadanya, "Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam."

Siloam artinya: "Yang Diutus". Maka pergilah orang itu. Ia membasuh dirinya, lalu kembali dengan matanya sudah melek.

Maka tetangga-tetangganya, dan mereka yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata,

"Bukankah dia ini yang selalu mengemis?" "Ada yang berkata, "Benar, dialah ini!" Ada pula yang berkata,

"Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata, "Benar, akulah dia." "Kata mereka kepadanya,

"Bagaimana matamu menjadi melek?" "Jawabnya, "Orang yang disebut Kristus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku, dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu.

Baca juga: Jadwal Misa Pekan Suci 2024, Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar

Renungan

Tindakan belas kasih yang konkret adalah pengampunan.

untuk memohon ampunan dari Allah seperti kita pun mengampuni yang bersalah kepada kita.

Yesus juga dalam hidup-Nya banyak melakukan tindakan pengampunan kepada orang-orang berdosa.

Yesus menyambut setiap orang berdosa dengan mengampuni dosa-dosa mereka.

Penampakan Bunda Maria kepada Mariette Beco, di Banneux, Belgia (tahun 1933) menunjukkan kepada kita bahwa Bunda Maria hadir sebagai Bunda orang miskin.

Ia menampakkan diri kepada Mariette, seorang gadis miskin yang sungguh beriman.

Sambil terus tersenyum, Bunda Maria berkata, "Mata air ini disediakan untuk semua bangsa, untuk orang-orang sakit." Mata air itu sungguh memberikan kesembuhan bagi siapa pun orang yang sakit.

Juga pengalaman si buta mendapat kesembuhannya setelah berjumpa dengan Yesus.

Ia yang buta sejak lahir telah percaya akan belas kasih Allah.

Penginjil Yohanes menunjukkan kepada kita suatu kebutaan rohani.

Pertama, murid-murid Yesus.

Mereka berpikir bahwa orang itu lahir buta karena dosa-dosanya atau dosa- dosa orang tuanya.

Kedua, para tetangga dari orang buta itu.

Mereka dibutakan oleh penolakan.

Hal ini adalah kebutaan.

Ketiga, orang-orang Farisi.

Mereka menderita kebutaan aturan keagamaan.

Keempat, orang tua dari orang buta itu.

Mereka terjebak pada egoisme.

Orang buta itu dapat diumpamakan seperti kita, yang meskipun mengalami kebutaan, namun terus bertumbuh dalam iman secara bertahap.

Dalam kebutaan kita, kita sering jatuh dan pecah berkeping-keping seperti kaca.

Namun, Tuhan mencari, menemukan, merangkai, dan membentuk kembali pecahan-pecahan itu menjadi sesuatu yang indah dan bernilai.

Kita berdoa kepada Tuhan agar la terus membuka mata kita sehingga kita bisa melihat cinta dan anugerah-Nya yang indah.

Kita percaya, kita pasti disembuhkan karena keyakinan kita akan belas kasih Allah.

[RP. Adrianus Feriyanto, O.Carm.] (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved