Hari Raya Nyepi

Bawa Mobil Keluar Saat Nyepi, Ratna Sarumpaet Minta Maaf ke Warga Bali, Beberapa Wisman Juga Keluar

Pelanggaran di Hari Raya Nyepi, Ratna saat ditanya pecalang mengaku tidak mengetahui

istimewa
Kolase kejadian saat Nyepi 2024 di Bali: 2 Pria Naik Motor Brong di Jembrana Hingga Ratna Sarumpaet Cari ATM 

"Tentu harus diberikan tindakan, semacam agar di kemudian hari tidak terjadi seperti ini. Ini bagian dari menghormati agama melaksanakan kegitan hari raya, apalagi Hari Raya Nyepi merupakan agenda yang menjadi penting bagi umat Hindu," ucapnya.

Sementara itu, tiga warga negara asing (WNA) diamankan pecalang wilayah Desa Adat Jimbaran karena kedapatan keluar dan berkeliaran saat Nyepi, Senin 11 Maret 2024.

Tiga WNA ini diamankan secara terpisah dan dalam waktu yang berbeda, satu WNA diamankan siang hari dan dua WNA lainnya diamankan malam hari.

Ketua LPM Jimbaran, I Made Dharmayasa mengatakan, di wilayahnya pecalang melakukan dua kali pengamanan.

Pertama, pengamanan WNA yang diduga warga Spanyol yang diduga mengalami gangguan jiwa di Jalan Uluwatu dekat simpangan Jimbaran, dan telah diserahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.

Dari Rudenim Denpasar dibawa ke RSUP Prof dr IGNG Ngoerah untuk mengantisipasi terjadi keributan dan segera mendapatkan tindakan medis bagi yang bersangkutan.

Ia menambahkan, dua orang WNA diamankan pecalang karena kedapatan keluar dari tempat menginap mereka.

Kemudian pecalang mendata identitas dari WNA tersebut, dan akhirnya mereka dikembalikan ke vila tempatnya menginap.

“Selain WNA, pecalang juga mengamankan sebanyak tiga orang warga yang berasal dari daerah timur, yakni Sumba dan Manggarai. Selanjutnya mereka diamankan selama 24 jam, kemudian paginya mereka sudah dikembalikan ke rumah masing-masing,” papar Dharmayasa.

Mereka diketahui melakukan pelanggaran sekitar pukul 08.00 Wita yang mana, pelanggaran yang dilakukan karena mereka melintas di wilayah Jimbaran dengan mengendarai sepeda motor.

Dari keterangan, alasan mereka melanggar, karena ketidaktahuan mereka.

Di Gianyar, Kelian Adat Banjar Kutuh, Ketut Parsa, mengatakan, selama Catur Bratha Penyepian berlangsung, pihaknya menemukan empat orang berkeliaran di luar rumah.

Dua di antaranya WNA, seorang pekerja proyek asal luar Bali, serta seorang warga Banjar Kutuh sendiri.

Parsa menjelaskan, pelanggar yang merupakan WNA perempuan mengaku karena salah mengerti soal Nyepi.

Dia mengira Nyepi hanya berlangsung pukul 06.00 Wita hingga 18.00 Wita.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved