Fajri Rela Antre Lama Menukar Uang Baru di Kuta Untuk Rayakan Lebaran

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Bank Indonesia Provinsi Bali bersinergi dengan Perbankan membuka layanan penukaran pada 208 titik untuk memenuhi kebutuhan uang tunai selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.  

Lokasi penukaran berfokus tidak hanya pada spot keramaian seperti pasar, tol, terminal bus, pelabuhan laut, Bandara I Gusti Ngurah Rai, namun juga mencakup spot wisata antara lain pantai Kuta.

Mobil kas keliling Bank Indonesia dan BRI pada hari ini berada di Pantai Kuta.

Sebelum layanan penukaran uang dibuka puluhan warga masyarakat telah mengantre untuk mendapatkan nomor antrean.

Bahkan mereka rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan uang tunai rupiah yang baru.

"Sudah tradisi biasanya kita membagikan uang pecahan kecil kepada saudara atau tetangga," ujar penukar uang, Ahmad Fajri Sobar, Selasa 26 Maret 2024.

Fajri biasanya memberikan uang tunai pecahan mulai dari 5 ribu, 10 ribu dan 20 ribu kepada sanak saudara maupun tetangga khususnya anak-anak.

Setelah menunggu lebih dari satu jam akhirnya Fajri berhasil menukarkan uang Rp 3 juta kedalam pecahan 5 ribu, 10 ribu dan 20 ribu rupiah baru.

Uang yang ditukar kali ini lebih besar daripada tahun sebelumnya hanya Rp 2 juta mengingat sanak saudara dan keluarga besarnya sudah pada memiliki anak-anak.

Baca juga: Kalapas Kerobokan Benarkan Bekas Blok Hunian Yang Tengah Dibongkar Terbakar

"Sudah jadi tradisi bagi-bagi uang baru ke anak-anak kecil setahun sekali dan belum tentu hari raya tahun depan dapat merayakannya," ungkap Fajri.

Sebelumnya Bank Indonesia Provinsi Bali menyiapkan kebutuhan uang tunai masyarakat  selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024 sebesar Rp 3,27 triliun, meningkat 1,6 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar  Rp 3,22 triliun.  

Bank Indonesia Provinsi  Bali juga menghimbau komitmen perbankan untuk memastikan keandalan dan keamanan ATM di seluruh wilayah dalam libur panjang Idul Fitri. 

Disamping itu, Bank Indonesia turut mengajak kepada seluruh masyarakat khususnya di Provinsi Bali untuk  Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah karena Rupiah adalah simbol kedaulatan negara.(*)