Berita Gianyar
14 April Ada Plebon di Ubud, Prof Cokorda Raka Garap Bade Tingkat 9 untuk Mendiang Tjokorda Santaka
14 April Ada Plebon di Ubud, Prof Cokorda Raka Garap Bade Tingkat 9 untuk Mendiang Tjokorda Santaka
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Puri Agung Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali akan menggelar upacara plebon pada 14 April 2024.
Dimana layon atau keluarga puri yang meninggal adalah Tjokorda Bagus Santaka dari Puri Saren Kauh yang masih bagian dari Puri Agung Ubud.
Dalam upacara Putra Yadnya ini, mendiang akan diantar ke Setra Dalem Puri yang berlokasi di Banjar Tebesaya, Desa Peliatan ,Ubud, menggunakan bade tumpeng sie atau tingkat sembilan, juga terdapat lembu cemeng, dan naga banda.
Menariknya, penggarap sekaligus arsitek bade, ialah Guru Besar Universitas Udayana, Profesor Dr Tjokorde Gede Raka Sukawati atau karib disapa Cok De.
Beliau merupakan adik Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan memang telah terkenal dalam kesenian pembuatan bade, barong dan seni rupa tradisional Bali lainnya.
Kepada wartawan, Prof Cokorda Raka, Selasa 2 April 2024 mengatakan, terkait persiapan pembuatan bade, lembu dan naga banda tengah berlangsung di tiga tempat, yakni pembuatan bade di catuspata Ubud, pembuatan lembu cemeng di merejan, dan naga banda di Puri Campuhan.
Terkait bade, Prof Cokorda Raka mengatakan, akan dibuat setinggi sekitar 22 sampai 25 meter, berat lima ton. Sementara untuk naga banda sendiri, nantinya akan melilit bade.
Tinggi bade diperkirakan mencapai 22 sampai 25 meter, dengan berat sekitar 5 ton. Bade nanti akan dililit naga banda saat akan berangkat menuju Setra Dalam Puri," ujarnya.
Ekonom Unud tersebut mengatakan, membuat bade sudah biasa dilakukannya setiap ada upacara plebon di Puri Agung Ubud.
Baca juga: Membahayakan Pengendara, Lampu Penerangan Jalan Bypass Ida Bagus Mantra Banyak Rusak
Dalam pembuatannya, ia dibantu oleh sejumlah undagi (seniman).
"Dalam proses pembuatan, kita tidak bisa sendiri. Tapi dibantu oleh undagi-undagi yang sudah sangat berpengalaman menggarap bade ukuran ageng (besar) ketika ada upacara di keluarga kami," jelasnya.
Dalam hari H nya nanti, Prof Cokorda Raka mengatakan, Puri Agung Ubud akan dibantu oleh ribuan krama dari berbagai desa adat.
Pihaknya pun mempersilahkan masyarakat umum ataupun turis untuk menyaksikan upacara plebon pada 14 April nanti.
"Arak-arakan akan berjalan kurang lebih satu kilometer dari catuspata Ubud hingga ke Setra Dalem Puri," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.